CINTA BERTEPUK SEBELAH TANGAN


Cerpen
DI TULIS OLEH : Roeslandy
Ketika dibangku SMA, seorang gadis cantik yang bernama Nita yang selalu diam dan sabar. Dia adalah murid pindahan dari Lhokseumawe. Dia juga disukai banyak teman. Setiap hari banyak yang menemani dia, sehingga dia menjadi lebih akrab. Suatu hari, Dewi dan teman barunya, Andy sedang berjalan menuju Musholla, tiba-tiba ada seorang cowok yang bernama Putra menghampiri mereka, lalu mereka kaget. Eh ternyata teman mereka sendiri, lalu mereka melanjutkan perjalanannya menuju Musholla.
Seminggu minggu berlalu, Dewi dan Putra semakin akrab begitu juga dengan Andy. Kami bercanda tawa bersama sampai kita lupa sarapan siang, lalu kami pergi ke kantin dan kami makan bersama disana. Setelah itu, tak terasa bel pun berbunyi tanda pelajaran dimulai kembali.
“Aku masuk dulu ya ? “, kata Putra wahyuza sambil melempar senyuman.
“Ya”, jawab Dewi dan Nita membalas senyuman manis putra. Dan pelajaranpun berjalan dengan lancar tanpa ada halangan apapun. Tiba-tiba bel berbunyi kembali tanda berakhirnya pelajaran. Nita dan Dewi sangat senang, kemudian, mereka meninggalkan kelas. Setelah itu, Nita menyuruh Dewi  untuk pulang terlebih dulu. Ternyata alasan Dewi menyuruh Nita pulang hanya untuk bertemu dengan Andy, lalu NIt melihat Putra yang sedang duduk di gerbang, dan dia menghampirinya. Dan ternyata Dewi tidak pulang, malah dia ngintip mereka berdua yang sedang berbincang-bincang.
Ternyata Nita punya rasa terhadap Putra semenjak dia bertemu dengannya. Akhirnya disitulah Nita mengungkapkan perasaannya kepada Putra, tapi, Putra menolaknya.
“Kalau aku terima Nita  untuk jadi pasanganku, tapi bagaimana dengan Dewi? Aku sayang banget sama dia”,suara hatinya berkata.
Tiba-tiba ada suara di balik semak-semak, ternyata Dewi yang berada disana. Lalu Dewi lari dengan hati yang tak karuan.
“Ya Robbi, semenjak aku berteman dengan Nita, aku mulai jatuh cinta pada Putra. Tapi, mengapa bisa terjadi seperti ini?. Mengapa Nita punya perasaan yang sama denganku?. Ya Robbi, bantulah hambamu ini. Hamba tidak tahu lagi apa yang harus hamba lakukan”, suara hatinya berkata.
Setelah itu, tanpa pikir panjang Putra dan Nita mengejar Andy. Tapi, apalah daya Dewi telah jauh meninggalkan mereka. Akhirnya mereka langsung pulang karena hari semakin sore.
Pagi harinya, Dewi duduk termenung di depan perpustakaan. Melihat Dewi, Nita menghampirinya.
“Eh Dewi, kemarin ngapain kamu ngintip aku dan Andy. Bukannya aku suruh kamu pulang?”, tanya Nita setengah marah.
Dewi  hanya diam dan menangis. Lalu Nita pergi meninggalkannya. Tiba-tiba Putra datang menghampiri DEwi
“Ada apa dengan kamu, Dewi?”, tanya Andy penuh dengan perhatian. Dewi tetap diam, tak ada satu katapun yang keluar dari mulutnya. “Aku tahu, pasti kamu mikirin masalah yang kemarin kan? Udah lah nggak usah pikirin hal itu. Memang benar, kemarin Nita ngungkapin perasaannya padaku, tapi aku menolaknya. Asal kamu tahu aja, aku itu mencintaimu Dewi ?”,ungkap Putra dengan penuh harapan.
Lalu Dewi kaget dan menatap wajah Putra. “Apa semuanya itu benar?”, tanya Dewi mengakhiri tangisannya.
“ Apa kamu masih belum percaya padaku, Aku mencintaimu Dewi, aku mencintaimu”, ungkap Putra meyakinkan Dewi.
“Aku sebenarnya juga mencintaimu putra”, jawab Dewi dengan senyum kegembiraan. “Lalu bagaimana dengan Nita?”, tanya Dewi.
“Udahlah kamu nggak usah mikirin dia, yang penting kita bisa bersama selamanya” kata Putra  memberi harapan yang membuat hati Dewi  berbunga-bunga.
Paginya, Nita menghampiri putra lagi. Akan tetapi Putra  meninggalkannya begitu saja.
“Kenapa Putra berubah seperti itu ya?”, tanya Nita penuh dengan kegelisahan dalam hati. Nita mencari alasan mengapa Putra tiba-tiba berubah seperti itu. Seminggu minggu berlalu, Nita marah-marah dan menangis tanpa sebab, hingga tak ada satupun dari temannya yang berani menghampirinya. Dia marah karena, dia tahu kalau Dewi  punya hubungan dengan Putra. Kini Nita sering nggak masuk sekolah tanpa ada keterangan.
Dahulu mereka akrab, kini telah hancur berantakan. Dan dulunya berteman, sekarang menjadi musuh.
Di Tulis Oleh  :  Roeslandy
Edeting  Oleh  :  Roeslandy

Posting Komentar

0 Komentar