Penyakit paru-paru pada kehamilan


Penyakit paru-paru pada kehamilan
Posted on March 22, 2011 by admin Alhasyi
Umumnya, penyakit paru-paru tidak mempengaruhi kehamilan, persalinan, dan setelah persalinan, kecuali jika penyakit yang diderita tidak terkontrol, tambah berat, disertai dengan sesak napas. Selama kehamilan fungsi paru paru sangat panting untuk pertumbuhan dan perkembangan janin. Dalam hal ini akan menjadi proses pertukaran CO2 don 02 antara ibu dan janinnya. Gangguan fungsi paru-paru yang cukup berat akan mengakibatkan gangguan pada pertumbuhan janin.

Penyakit paru-paru yang harus diperhatikan adalah TBC paru-paru pada fase aktif, asma yang berat, dan radang paru-paru.
- TBC paru-paru
TBC paru-paru sangat jarang diturunkan dari ibu kepada anaknya. Yang harus diperhatikan adalah jika bayi telah lahir, ibu yang mengidap TBC paru-paru yang aktif perlu diisolasi. Bayinya harus segera diberi vaksin BCG dan dipisahkan selama 6-8 minggu. Setelah hasil test mantoux positif (test kekebalan terhadap TBC), bayi boleh didekatkan kepada ibunya. Hal ini untuk menghindari tertularnya penyakit setelah melahirkan. Bayi yang baru dilahirkan sangat mudah tertular penyakit.
- Asma bronchial
Asma bronchial merupakan penyakit keturunan. Selama kehamilan, penyakit ini bisa berkurang atau bertambah untuk menghindari bertambah parahnya penyakit, hindarilah kemungkinan terjadinya infeksi pernapasan dan upayakan tekanan emosional tetap stabil.
- Radang paru-paru (pneumonia)
Radang paru-paru sering terjadi pada kasus-kasus berat seperti eklampsia, proses persalinan lama, dan sesudah operasi. Penyakit ini perlu diketahui dan diobati sedini mungkin karena kondisi penyakit yang berat dapat membahayakan jiwa ibu dan janinnya. Selain itu, penyakit inipun dapat menyulitkan proses persalinan.

Posting Komentar

0 Komentar