MAKHLUK HIDUP BAGI PENINGKATAN MUTU KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

PENERAPAN HAKIKAT AUTHENTIC TEACHING PADA PROSES PEMBELAJARAN KEANEKARAGAMAN

skripsi JURUSAN Biologi: PENERAPAN HAKIKAT AUTHENTIC TEACHING PADA PROSES PEMBELAJARAN KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP BAGI PENINGKATAN MUTU KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR 
 
Wartini. 2007. Skripsi JURUSAN Biologi.FAKULTAS MIPA .
 Universitas Negeri Semarang. 2007
Authentic Teaching diterapkan pada konsep keanekaragaman makhluk hidup sebab dengan memberikan kesempatan berpikir tingkat tinggi siswa dapat memperoleh pengetahuan yang dalam. Keterkaitan dengan kehidupan diciptakan agar siswa lebih memahami materi dan dapat mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari. KBM yang dialogal diciptakan untuk memberi waktu kepada siswa untuk berinteraksi, baik dengan temannya maupun dengan guru, sehingga tercipta hubungan timbal balik yang serasi. Dukungan sosial untuk sukses ditujukan agar semua siswa dapat mencapai prestasi dengan usaha bersama.

SMP Negeri 13 Semarang merupakan satu sekolah yang mempersiapkan diterapkannya KBK. Upaya yang telah dilaksanakan seperti mengikutsertakan guru dalam seminar atau workshop KBK, memotivasi guru memahami KBK, serta menyiapkan fasilitas yang dibutuhkan belum dapat mendorong guru untuk menerapkan metode-metode yang menciptakan suasana KBM yang berorientasi pada kompetensi.
Fokus penelitian ini adalah upaya peningkatan mutu pembelajaran keanekaragaman makhluk hidup dengan penerapan hakikat authentic teaching pada siswa kelas VII C SMPN 13 Semarang tahun pelajaran 2004/2005 selama bulan Agustus sampai dengan Oktober 2004. 2
terbatas buku teks dan lembar kegiatan siswa. Metode yang digunakan monoton, yaitu ceramah. Ini berdampak pada interaksi guru dengan siswa cenderung searah dan 99 % siswa mengalami kesulitan belajar. Masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari yang dihadirkan guru belum mampu menarik minat siswa untuk mendiskusikannya karena keterbatasan waktu yang dialokasikan. Hasil belajar juga kurang memuaskan, tampak pada rata-rata ulangan harian hanya 54,34 dan persentase ketuntasan belajar 38,6 %, yang belum dapat dikatakan tuntas klasikal.
Dari hasil wawancara dengan guru, guru pernah menerapkan proses IPA, namun hanya beberapa kali saja dalam satu semester dan pada materi tertentu. Selain itu guru juga kurang memanfaatkan media lain dalam kegiatan belajar mengajar (KBM), seperti isu-isu hangat di media massa dan peristiwa-peristiwa alam yang terjadi di lingkungan sekitar. Ini menunjukkan kepedulian guru dalam pengembangan KBM yang lebih variatif dan menghadirkan peristiwa nyata yang terjadi di lingkungan sekitar masih kurang.
Newman (2004) memberikan pengertian tentang Authentic Teaching sebagai suatu model atau strategi pembelajaran yang diarahkan pada tercapainya hasil belajar yang sesungguhnya dengan merancang pembelajaran mendekati kenyataan dalam kehidupan (Priyono, 2006).
Pembelajaran tersebut diindikasikan dengan lima standar yaitu (1) berpikir tingkat tinggi, (2) kedalaman tingkat pengetahuan, (3) keterkaitan dengan kehidupan, (4) dialogal dan (5) adanya dukungan sosial untuk sukses. Konsep keanekaragaman makhluk hidup merupakan bagian dari materi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) kelas VII Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Prinsip pembelajaran IPA dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) adalah penerapan proses-proses IPA (mengamati, mengukur, menguji, memperkirakan, manganalisis, membandingkan, mengklasifikasi, bereksperimen serta membuat kesimpulan). Kurikulum ini juga menerapkan beberapa prinsip pembelajaran yang berpusat pada siswa yaitu: learning by doing (belajar dengan mengalami secara nyata), mengembangkan ketrampilan sosial, pemecahan masalah, keingintahuan, dan imajinasi serta mendorong siswa untuk terus belajar (Balitbang Depdiknas, 2001). Materi dalam konsep ini meliputi ciri-ciri, pengelompokkan dan keanekaragaman makhluk hidup.
Mengingat isi materi tersebut, maka sumber belajar yang tepat adalah makhluk hidup yang banyak ditemui di lingkungan sekitar. Dengan memanfaatkan obyek kongkrit dapat menunjang penerapan proses IPA dan prinsip pembelajaran dalam KBK .
Sekalipun demikian pemanfaatan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar yang mudah belum maksimal. Seperti yang ditemui di SMP Negeri 13 Semarang. Dari hasil observasi awal diperoleh informasi kegiatan belajar mengajar konsep keanekaragaman makhluk hidup belum menerapkan proses-proses IPA dan prinsip-prinsip pembelajaran KBK. Sumber belajar masih
Download

Posting Komentar

0 Komentar