1. TUGAS BIOLOGI PERIKANAN DAN KELAUTAN TENTANG ADAPTASI BIOTA LAUT DALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SAMAWA ( UNSA ) TAHUN 2011 Makalah Kelompok Laut Sumbawa, Mata Kuliah Biologi Perikanan Dan Kelautan,Universitas Samawa
2. KATA PENGANTAR Puji syukur atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikanrahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Biologi Perikanan danKelautan yang berjudul “Adaptasi Biota Laut Dalam”. Semoga makalah ini dapatmenambah pengetahuan dan wawasan ilmu bagi para pembaca sekalian. Dalamkesempatan kali ini penulis sadar sebagai manusia yang menyandang relativitasdalam kebenaran, sehingga penulis mmengharapkan kritik dan saran dari pembacayang membangun. Tak lupa pula penulis mengucapkan terimakasih kepada para dosen pengajarmata kuliah Biologi Perikanan dan Kelautan yang telah memberi ilmupengetahuannya sehingga penulis mendapat wawasan ilmu dan menyelesaikanmakalah ini. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih atas perhatian dari segalapihak. Sumbawa Besar, 24 November 2011 Kelompok Laut Sumbawa Makalah Kelompok Laut Sumbawa, Mata Kuliah Biologi Perikanan Dan Kelautan,Universitas Samawa
3. DAFTAR ISIKATA PENGANTARBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 TujuanBAB II PEMBHASAN 2.1. Pengertian 2.2. Ciri – Ciri Lingkungan Hidup Laut Dalam 2.3. Adaptasi Biota Laut Dalam 2.3.1. Adaptasi Morfologi 2.3.2. Adaptasi Fisiologi 2.3.3. Adaptasi Tingkah LakuBAB III. KESIMPULAN DAN SARAN 3.1 Kesimpulan 3.2 SaranDAFTAR PUSTAKA Makalah Kelompok Laut Sumbawa, Mata Kuliah Biologi Perikanan Dan Kelautan,Universitas Samawa
4. BAB I PENDAHULUAN1.1.Latar belakang Ekosistem laut dalam merupakan kesatuan interaksi antara makhluk hidup (komponen biotik) dengan lingkungannya (komponen abiotik) yang terjadi di laut dalam (deep sea) yang memiliki kedalaman > 300 meter. Sumberdaya alam laut dalam lebih banyak daripada laut dangkal. Hal ini dikarenakan : Ruang gerak laut dalam lebih luas dari pada ruang gerak laut dangkal Akses manusia untuk mengeksploitasi sumber daya alam laut dalam lebih sulit Dengan sifat air sebagai pelarut atau pengencer, sehingga efek limbah tidak sampai ke laut dalam Dengan kedalam 300 meter maka cahaya matahari tidak akan dapat menembus daerah laut dalam dan tidak akan terjadi proses fotosintesis sehingga tidak terdapat organisme autotrof sebagai produsen yang menjadi dasar proses rantai makanan. Selain tidak tersedianya produsen dalam ekosistem laut dalam, keadaan tanpa cahaya tersebut dan kedalamannya membuat organisme atau biota laut dalam melakukan adaptasi untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dan juga dapat bereproduksi.1.2.Tujuan Adapun tujuan dari mempelajari adaptasi biota laut dalam ini adalah Makalah Kelompok Laut Sumbawa, Mata Kuliah Biologi Perikanan Dan Kelautan, Universitas Samawa
5. Memperdalam ilmu pengetahuan mengenai ekosistem laut dalam dan bagaimana bentuk adaptasi biota laut dalam. Memperluas wawasan keilmuan tentang ekosistem laut dalam dan cara adaptasi biota tersebut Makalah Kelompok Laut Sumbawa, Mata Kuliah Biologi Perikanan Dan Kelautan,Universitas Samawa
6. BAB II PEMBAHASAN2.1.Pengertian Laut dalam adalah lapisan terbawah dari lautan, berada dibawah lapisan thermocline pada kedalaman lebih dari 1828 m. Sangat sedikit atau bahkan tidak ada cahaya yang dapat masuk ke area ini, dan sebagian besar organisme bergantung pada material organik yang jatuh dari zona fotik. Karena alasan inilah para saintis mengira bahwa kehidupan di tempat ini akan sangat sedikit, namun dengan adanya peralatan yang dapat menyelam ke kedalaman, ditemukan bahwa ditemukan cukup banyak kehidupan di arena ini. Di tahun 1960, Bathyscaphe Trieste menuju ke dasar dari Palung Mariana dekat Guam, pada kedalaman 35.798 kaki (10.911 m), titik terdalam di bumi. Jika Gunung Everest ditenggelamkan, maka puncaknya akan berada lebih dari satu mil dari permukaan. Pada kedalaman ini, ikan kecil mirip flounder terlihat. Kapal selam penelitian Jepang, Kaiko, adalah satu-satunya yang dapat menjangkau kedalaman ini, dan lalu hilang di tahun 2003. Hingga tahun 1970, hanya sedikit yang diketahui tentang kemungkinan adanya kehidupan pada laut dalam. Namun penemuan koloni udang dan organisme lainnya di sekitar hydrothermal vents mengubah pandangan itu. Organisme- organisme tersebut hidup dalam keadaan anaerobik dan tanpa cahaya pada keadaan kadar garam yang tinggi dan temperatur 149 oC. Mereka menggantungkan hidup mereka pada hidrogen sulfida, yang sangat beracun pada kehidupan di daratan. Penemuan revolusioner tentang kehidupan tanpa cahaya dan oksigen ini meningkatkan kemungkinan akan adanya kehidupan di tempat lain di alam semesta ini. Ekosistem air laut luasnya lebih dari 2/3 permukaan bumi ( + 70 % ), karena luasnya dan potensinya sangW at besar, ekosistem laut menjadi perhatian orang banyak, khususnya yang berkaitan dengan Revolusi Biru. Ekosistem laut dalam merupakan ekosistem laut yang tidak terjangkau oleh sinar matahari. Oleh sebab itu, pada ekosistem ini tidak mungkin hidup produsen yang fotoautotraf. Makalah Kelompok Laut Sumbawa, Mata Kuliah Biologi Perikanan Dan Kelautan, Universitas Samawa
7. Komunitas yang ada pada ekosistem laut dalam kemungkinan adalah hewan- hewan saprovora, karnivora, dan detritivora. Karena terbatasnya sumber materi dan energi, maka keanekaragaman jenis makhluk hidup pada ekosistem laut dalam paling rendah dibandingkan ekosistem laut lainnya.2.2. Ciri – ciri lingkungan hidup laut dalam Ekosistem laut dalam memiliki perbedaan yang sangat besar dibandingkan ekosistem laut dangkal. Keadaan tersebut juga mempengaruhi individu – individu biota laut dalam tersebut. Adapun ciri – ciri lingkungan hidup laut dalam tersebut adalah Cahaya matahari hampir dikatakan tidak menembus laut dalam sehingga kondisi laut dalam tersebut gelap gulita dan tidak terjadi proses fotosintesis pada ekosistem ini Tekanan hidrostatik yang tinggi karena semakin turun sejauh 10 meter dari permukaan laut maka tekanan akan bertambah sebesar 1 atm. Pengaruh salinitas yang tinggi. Salinitas juga di pengaruhi oleh meningkatnya suhu karena semakin tinggi suhu maka semakin tinggi prnguapan sehingga terjadi pemekatan yang mengakibatkan salinitas meningkat. Curah hujan dan masuknya air tawar dari aliran sungai juga mempengaruhi salinitas karena semakin banyak suplay air tawar yang masuk maka akan terjadi pengenceran sehingga salinitas menururn. Suhu, semakin dalam laut maka suhu semakin rendah karena ketidak mampuan penetrasi cahaya matahari hingga ke laut dalam. Makalah Kelompok Laut Sumbawa, Mata Kuliah Biologi Perikanan Dan Kelautan, Universitas Samawa
8. Kadar Oksigen rendah karena oksigen yang masuk ke laut dalam digunakan terus – menerus oleh organisme laut dalam tanpa adanya organisme penghasil oksigen. Pakan yang sedikit, pakan pada ekosistem laut dalam berasal dari sisa – sisa makanan dari ekosistem laut dangkal. Selain itu pakan bagi organisme – organisme ialah organisme yang telah mati dan lain – lain.2.3.Adaptasi biota laut dalam Adaptasi adalah cara bagaimana organisme mengatasi tekanan lingkungan sekitarnya untuk bertahan hidup. Dengan keadaan tanpa adanya cahaya matahari, tekanan tinggi, salinitas tinggi dan faktor – faktor yang terdapat di dalam ekosistem laut dalam ini membuat biota laut dalam tersebut melakukan adaptasi, yakni : 2.3.1. Adapasi morfologi Adaptasi morfologi adalah penyesuaian pada organ tubuh yang disesuaikan dengan kebutuhan organisme hidup. Pada biota laut dalam, adaptasi morfologi dapat dilihat dari bentuk tubuh biota laut dalam yang kecil dan pada umumnya bertubuh transparan karena tubuhnya tidak mengandung pigmen. Secara morfologis, senjata pembunuh seperti rahang, tengkorak dan dimensi mulut mengalami perubahan pada organisme laut dalam. Ciri umum mereka adalah mulut yang melebar, rahang yang kuat dan gigi-gigi tajam. Mereka harus seoptimal mungkin mencari mangsa yang jarang di laut dalam. Praktek kanibalisme juga sering terjadi di beberapa spesies. Bentuk spesies non ikan seperti moluska dan sebangsanya akan adaptif untuk memakan mikroorganisme yang ada. Mereka sulit bersaing dengan ikan yang ganas. Untuk senjata mempertahankan diri, mereka biasanya mampu berkamuflase Makalah Kelompok Laut Sumbawa, Mata Kuliah Biologi Perikanan Dan Kelautan, Universitas Samawa
9. dengan kondisi sekitar.Satu persamaan dari mereka adalah, evolusi morfologis mengubah bentuk mereka menjadi kecil. Jarang ada organisme yang berdimensi panjang lebih dari 25 cm. Contoh dari hewan-hewan laut yang mampu hidup pada zona ini adalah Phronima, Cumi-cumi, Amoeba, Comb Jelly, Cope pod, dan ikan Hatchet.2.3.2. Adaptasi fisiologi Adaptasi fisiologi adalah penyesuaian yang dipengaruhi oleh lingkungan sekitar yang menyebabkan adanya penyesuaian pada alat-alat tubuh untuk mempertahankan hidup dengan baik. Di ekosistemlaut dalam dapat dikatakan tidak terdapat produsen karena tidak adanya sinar matahari yang menyebabkan tidak adanya proses fotosintesis pada ekosistem tersebut, sehingga biota laut dalam melakukan adaptasi fisiologi. Bentuk adaptasi fisiologi biota laut dalam adalah adalah organisme laut dalam mempunyai kapasitas untuk mengolah energi yang jauh lebih efektif dari makhluk hidup di darat dan zona laut atas. Mereka bisa mendaur energinya sendiri dan menentukan seberapa banyak energi yang akan terpakai dengan stok makanan yang didapat.2.3.3. Adaptasi tingkah laku Adaptasi tingkah laku adalah penyesuaian mahkluk hidup pada tingkah laku / perilaku terhadap lingkungannya. Beberapa organisme yang mengalami siklus reproduksi, akan mempunyai perilaku yang unik untuk menarik pasangannya di tengah kegelapan. Mereka akan memendarkan cahaya yang tampak kontras dengan kondisi sekitar yang serba gelap. Dalam ekosistem dasar laut sebisa mungkin mereka dapat memperoleh sumber energi atau makanan agar dapat bertahan hidup, oleh karena itu beberapa ikan yang hidup di ekosistem ini dilengkapi Makalah Kelompok Laut Sumbawa, Mata Kuliah Biologi Perikanan Dan Kelautan, Universitas Samawa
10. keahlian khusus agar dapat memperbesar kemungkinan mendapatkan mangsa,seperti Ikan Fang Tooth yang memiliki tingkat agresifitas yang tinggi sehingga ketikaada mangsa yang lewat didepannya ia langsung dapat dengan cepat memakannya,karena memang tidak banyak hewan laut yang mampu hidup dalam ekosistem ini.Kemudian contoh lainnya adalah Ikan Hairyangler yang tubuhnya dipenuhi denganatena sensitif, antena tersebut sangat sensitif sekali terhadap setiap gerakan,fungsinya untuk mendeteksi mangsa yang ada didekatnya. Di laut dalam seringterlihat cahaya yang berkedip-kedip, cahaya tersebut adalah Bioluminescence. Bioluminescence adalah cahaya yang dapat dihasilkan oleh beberapa hewanlaut, cahaya tersebut berasal dari bakteri yang hidup secara permanen didalamsebuah perangkap. Bioluminescence digunakan oleh hewan laut dalam sebagai alatperangkap atau alat untuk menarik mangsa, kurang lebih bioluminescence berfungsisebagai umpan. Pada umumnya bioluminescence dimiliki oleh setiap hewan lautdalam, baik betina maupun jantan. Namun beberapa diantaranya ada yang hanyadimiliki oleh hewan laut betina. Cahaya bioluminescence yang dihasilkan biasaberwarna biru atau kehijauan, putih, dan merah. Walau sebagian besarbioluminescence digunakan untuk mekanisme bertahan hidup, namun beberapadiantara hewan laut dalam tersebut menggunakan bioluminescence untuk menariklawan jenisnya. Makalah Kelompok Laut Sumbawa, Mata Kuliah Biologi Perikanan Dan Kelautan,Universitas Samawa
11. BAB III PENUTUP3.1.Kesimpulan Laut dalam merupakan bagian dari laut yang memiliki kedalaman > 300 meter. Kedalaman 300 meter yang ada pada laut merupakan daerah yang tidak tertembus cahaya matahari sehingga suasana pada kedalaman tersebut adalah gelap sehingga tidak terdapat proses fotosintesis, tekanan bertambah, dan suhu airpun menurun. Dengan kondisi yang demikian maka organisme laut dalam pun melakukan adaptasi yakni memiliki tubuh yang transparan dan berukuran kecil dapat menghasilkan cahaya sendiri atau bersimbiosis dengan mikroorganisme penghasil cahaya dan memiliki sistem fisiologi tubuh yang dapat memanfaatkan makanan yang sedikit dan meenghasilkan energi untuk berkehidupan.3.2.Saran Pada penyajian dalam makalah ini mungkin tidak menamilkan penjelasan – penjelasan secara mendalam. Selain itu juga penuis meminta kritik dan saran yang membangun dari pembaca sehingga penulis dapat meng-upgrade diri lebih baik dalam pembuatan makalah. Makalah Kelompok Laut Sumbawa, Mata Kuliah Biologi Perikanan Dan Kelautan, Universitas Samawa
12. DAFTAR PUSTAKAWikipedia, 2011. Adaptasi. http://id.wikipedia.org/wiki/Adaptasi. Diakses tanggal 11 Maret 2011Blogspot, 2011. Interaksi Organisme Laut Dalam. http://rumengan irman.blogspot.com/2010/10/interaksi-organisme-laut-dalam-dengan_10.html. Diakses 10 Maret 2011Blogspot, 2011.EkosistemLautDalam. http://rumenganirman.blogspot.com/2010/10/interaksi-organisme-laut-dalam dengan_10.html. Diakses tanggal 9 Maret 2011BlogFriendster. 2011. Ekosistem Laut.http://safarila.blog.friendster.com/2009/07/ekosistem- laut/. Diakses tanggal 9 Maret 2011 Makalah Kelompok Laut Sumbawa, Mata Kuliah Biologi Perikanan Dan Kelautan, Universitas Samawa
0 Komentar