RAYUAN CINTA

PUISI
——————————————————–
puisi rayuan cinta romantis ke-1:
Cinta datang kepada orang yang masih mempunyai harapan walaupun mereka telah dikecewakan. Kepada mereka yang masih percaya, walaupun mereka telah dikhianati. Kepada mereka yang masih ingin mencintai, walaupun mereka telah disakiti sebelumnya dan kepada mereka yang mempunyai keberanian dan keyakinan untuk membangunkan kembali kepercayaan.
——————————————————–
puisi rayuan cinta romantis ke-2:
Jangan simpan kata-kata cinta pada orang yang tersayang sehingga dia meninggal dunia , lantaran akhirnya kamu terpaksa catatkan kata-kata cinta itu pada pusaranya . Sebaliknya ucapkan kata-kata cinta yang tersimpan dibenakmu itu sekarang selagi ada hayatnya.
——————————————————–
puisi rayuan cinta romantis ke-3:
Bukan laut namanya jika airnya tidak berombak. Bukan cinta namanya jika perasaan tidak pernah terluka. Bukan kekasih namanya jika hatinya tidak pernah merindu dan cemburu.
——————————————————–
puisi rayuan cinta romantis ke-4:
Satu-satunya cara agar kita memperolehi kasih sayang, ialah jangan menuntut agar kita dicintai, tetapi mulailah memberi kasih sayang kepada orang lain tanpa mengharapkan balasan. (Dale Carnagie)
——————————————————–
puisi rayuan cinta romantis ke-5:
Jangan sesekali mengucapkan selamat tinggal jika kamu masih mau mencoba. Jangan sesekali menyerah jika kamu masih merasa sanggup. Jangan sesekali mengatakan kamu tidak mencintainya lagi jika kamu masih tidak dapat melupakannya.
——————————————————–
puisi rayuan cinta romantis ke-6:
Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak mencintaimu, tetapi lebih menyakitkan adalah mencintai seseorang dan kamu tidak pernah memiliki keberanian untuk menyatakan cintamu kepadanya.
——————————————————–
puisi rayuan cinta romantis ke-7:
Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika kamu bertemu seseorang yang sangat berarti bagimu. Hanya untuk menemukan bahawa pada akhirnya menjadi tidak bererti dan kamu harus membiarkannya pergi.
——————————————————–
puisi rayuan cinta romantis ke-8:
Permulaan cinta adalah membiarkan orang yang kamu cintai menjadi dirinya sendiri, dan tidak merubahnya menjadi gambaran yang kamu inginkan. Jika tidak, kamu hanya mencintai pantulan diri sendiri yang kamu temukan di dalam dirinya.
——————————————————–
puisi rayuan cinta romantis ke-9:
Hidup diukur bukan berdasarkan lamanya,melainkan
berdasarkan besarnya sumbangan yang diberikan.
(peter marsh)
Keajaibannya terletak disini__semakin banyak kita
memberi,semakin banyak yang kita punyai. (Leonard
Nimoy)
Ingatlah terus bahwa makna seseorang yang
sesungguhnya adalah bagaimana cara ia
memperlakukan orang lain yang tidak mampu berbuat
baik padanya. (Ann Landers)
Seberapa jauh perjalanan anda dalam hidup ini
bergantung pada apakah anda bersikap lembut kepada
yang lebih muda, bersikap kasih kepada yang lebih
tua, bersimpati kepada yang harus berjuang lebih
keras,dan bertenggang rasa kepada yang lemah dan
yang kuat, karena suatu hari dalam hidup ini, anda
akan menjadi salah satu diantaranya (George
Washington Carver)
Keramahan dalam tutur kata menciptakan percaya
diri, keramahan dalam berpikir menciptakan
kesempurnaan,keramahan dalam memberi melahirkan
kasih. (Lao Tse)
Orang yang berbicara kepada anda tentang orang
lain disebut penggosip, orang yang berbicara
kepada anda tentang dirinya sendiri adalah orang
yang membosankan, sedangkan orang yang berbicara
kepada anda tentang anda adalah orang yang cerdas
(Lisa Kirk)
Orang menyukai kita bukan dari siapa diri kita
tapi dari apakah kita dapat membuat orang tersebut
senang (Erwin Federman)
Anakku, beginilah cara membuat orang menyukaimu,
buatlah setiap orang lebih menyukai dirinya,bahkan
sedikit saja, dan aku berani menjamin bahwa ia
akan sangat menyukaimu. (Lord Chesterfield)
Hanya mereka yang telah menyadari kekuatan
ketulusan dan memberi tanpa pamrih akan mengalami
kebahagiaan hidup yang paling mendalam, kepuasan
sejati. (Anthony Robins)
Tujuan hidup bukan untuk menang, tujuan hidup
adalah untuk tumbuh dan saling berbagi. Apabila
anda menyempatkan diri menengok semua yang telah
anda perbuat dalam hidup, anda akan mendapatkan
kepuasan yang lebih banyak dari kesenangan yang
anda datangkan bagi orang lain ketimbang dari
peristiwa-peristiwa ketika anda mengungguli dan
mempecundangi mereka. (harold Kushner)
Kesalahan kita yang paling buruk adalah terlalu
sibuk mengurusi kesalahan orang lain (Kahlil Gibran)
Tukang kritik adalah seseorang yang tidak pernah
sungguh-sungguh berangkat ke medan perang tetapi
belakangan muncul untuk menembaki mereka yang
luka-luka (Tyne Daly)
Hari ini aku akan bertemu dengan orang-orang yang
banyak cakap,orang-orang yang mementingkan diri
sendiri,orang-orang yang egois,orang-orang yang
tidak kenal terima kasih. Akan tetapi aku tidak
akan terkejut atau merasa terganggu, karena aku
tidak dapat membayangkan sebuah dunia tanpa
orang-orang semacam itu. (Marcus Aurelius)
Kemiskinan yang paling menyedihkan adalah kesepian
dan rasa tidak diinginkan (Bunda Theresa)
———————————
PUISI RAYUAN CINTA  ( kumpulan puisi-puisi rayuan cinta )

4 Tanggapan

  1. PUISI RAYUAN CINTA ( kumpulan puisi-puisi rayuan cinta )
    —————————————–
    Hal yang sangat menyedihkan adalah saat
    kau jujur pada
    temanmu, dia berdusta padamu …. Saat dia
    telah
    berjanji padamu, dia mengingkarinya ….
    Saat kau
    memberikan perhatian, dia tidak
    menghargainya …
    Hal yang sangat menyakitkan adalah saat
    kau
    mengirimkan e-mail pada temanmu, dia
    menghapus tanpa
    membacanya … Saat kau membutuhkan
    jawaban dari
    e-mailmu, dia tidak menjawab dan
    mengacuhkannya …
    Saat bertemu dengannya dan ingin
    menyapa, dia pura2
    tidak melihatmu … Saat kau mencintainya
    dengan tulus
    tapi dia tidak mencintamu … Saat dia yang
    kau
    sayangi tiba2 mengirimkan kartu undangan
    pernikahannya
    ….
    Hal yang sangat mengecewakan adalah kau
    dibutuhkan
    hanya pada saat dia dalam kesulitan … Saat
    kau
    bersikap ramah, dia terkadang bersikap
    sinis padamu
    … Saat kau butuh dia untuk berbagi cerita, dia
    berusaha untuk menghindarimu …
    Jangan pernah menyesali atas apa yang
    terjadi padamu
    ??? Sebenarnya hal-hal yang kau alami
    sedang
    mengajarimu …. Saat temanmu berdusta
    padamu atau
    tidak menepati janjinya padamu atau dia
    tidak
    menghargai perhatian yang kau berikan ….
    sebenarnya
    dia telah mengajarimu agar kau tidak
    berprilaku
    seperti dia ….
    Saat temanmu menghapus e-mail yang kau
    kirim sebelum
    membacanya atau saat bertemu dengannya
    dan ingin
    menyapa, dia pura2 tidak melihatmu …..
    sebenarnya
    dia telah mengajarkanmu agar tidak
    berprasangka buruk
    & selalu berpikiran positif bahwa mungkin
    saja dia
    pernah membaca e-mail yang kau kirim ….
    atau mungkin
    saja dia tidak melihatmu ….
    Dan saat dia tidak menjawab e-mailmu ….
    sebenarnya
    dia telah mengajarkanmu untuk menjawab
    e-mail temanmu
    yang membutuhkan jawaban walaupun kau
    sedang sibuk dan
    jika kau tidak bisa menjawabnya katakan
    kalau kau
    belum bisa menjawabnya jangan biarkan e-
    mailnya tanpa
    jawaban karena mungkin dia sedang
    menunggu jawabanmu
    ….
    Saat kau mencintainya dengan tulus tapi dia
    tidak
    mencintaimu atau dia yang kau sayangi tiba2
    mengirimkan kartu undangan
    pernikahannya ….
    sebenarnya sedang mengajarimu untuk
    ridha menerima
    takdirNya ….
    Saat kau bersikap ramah tapi dia terkadang
    bersikap
    sinis padamu …. sebenarnya dia sedang
    mengajarimu
    untuk selalu bersikap ramah pada
    siapapun ….
    Saat kau butuh dia untuk berbagi cerita, dia
    berusaha
    untuk menghindarimu … sebenarnya dia
    sedang
    mengajarimu untuk menjadi seorang teman
    yang bisa
    diajak berbagi cerita, mau mendengarkan
    keluhan
    temanmu dan membantunya ….
    Bila kau dibutuhkan hanya pada saat dia
    sedang dalam
    kesulitan …. sebenarnya juga telah
    mengajarimu untuk
    menjadi orang yang arif & santun, kau telah
    membantunya saat dia dalam kesulitan ….
    Begitu banyak hal yang tidak menyenangkan
    yang sering
    kau alami atau bertemu dengan orang2 yang
    menjengkelkan, egois dan sikap yang tidak
    mengenakkan

    Dan betapa tidak menyenangkan menjadi
    orang yang
    dikecewakan, disakiti, tidak
    dipedulikan/dicuekin,
    tidak dihargai, atau bahkan mungkin dicaci
    dan dihina
    … Sebenarnya orang2 tsb. sedang
    mengajarimu untuk
    melatih membersihkan hati & jiwa, melatih
    untuk
    menjadi orang yang sabar dan mengajarimu
    untuk tidak
    berprilaku seperti itu …
    Mungkin Tuhan menginginkan kau bertemu
    orang dengan
    berbagai macam karakter yang tidak
    menyenangkan
    sebelum kau bertemu dengan orang yang
    menyenangkan
    dalam kehidupanmu dan kau harus
    mengerti bagaimana
    berterimakasih atas karunia itu yang telah
    mengajarkan
    sesuatu yang paling berharga dalam
    hidupmu …
    Source : AirPutih
    —————————————–
    PUISI RAYUAN CINTA ( kumpulan puisi-puisi rayuan cinta ) 
  2. —————————————–
    PUISI RAYUAN CINTA ( kumpulan puisi-puisi rayuan cinta )
    Inilah mereka yang menolak pancasila
    Oleh: Artawijaya
    Jauh sebelum ketetapan Pancasila sebagai satu-satunya asas oleh Orde Baru digugat oleh umat Islam, Pancasila yang “digali” oleh Soekarno ini juga mendaparkan tentangan keras tokoh-tokoh Islam, baik pada masa awal kemerdekaan ataupun pada masa sidang di Majelis Konstitutante, sidang yang dilakukan untuk merumuskan dasar negara.
    Di Konstituante, tokoh-tokoh Islam sengit menentang Pancasila dan mengajukan Islam sebagai dasar negara. Pada pidato pertama di Konstituante 12 November 1957, tokoh Masyumi Mohammad Natsir mengatakan, sejak dulu cita-cita politik Masyumi adalah menjadikan Islam sebagai dasar negara.
    “Bukan semata-mata karena umat Islam golongan terbanyak di kalangan rakyat Indonesia seluruhnya kami memajukan Islam sebagai dasar negara, tetapi berdasarkan kepada keyakinan kami, ajaran-ajaran Islam yang mengenai ketatanegaraan dan masyarakat dapat menjamin hidup keragaman atas saling menghargai antara berbagai golongan di dalam negara,” terang Natsir. Dengan bahasa yang indah, Natsir menggambarkan keinginan umat Islam, “kalau pun besar tidak melanda. Kalau pun tinggi malah melindungi.
    Dalam pidato itu Natsir juga mengeritik Pancasila sebagai gagasan yang bersumber dari hasil penggalian manusia, yang tidak bersumber pada agama.
    “Kalaupun ada “Sila Ketuhanan”, sumbernya adalah sekular, laadiniyah, tanpa agama,” tegasnya. Bagi umat Islam, ujar Natsir, menjadikan Pancasila sebagai dasar negara, ibarat melompat dari bumi tempat berpijak ke ruang hampa, vacuum, tak berhawa. Itu disebabkan karena Pancasila ingin menjadi ideologi yang berdiri sendiri, yang netral dari agama dan berada di atas segala-galanya. Natsir mengatakan dasar negara haruslah sesuatu yang sudah mengakar di masyarakat, dan realitas sejarah membuktikan bahwa Islam sebagai agama yang dianut mayoritas rakyat Indonesia cukup mengakar di masyarakat. Islam mempunyai sumber yang jelas, yang berasal dari wahyu, tidak seperti Pancasila yang mempunyai banyak tafsiran, tergantung pada pandangan filosofis seseorang.
    Selain Natsir, Buya Hamka yang juga anggota Masyumi mengatakan bahwa Pancasila dikenal oleh beberapa orang saja, sedangkan sebagian besar penduduk Indonesia menganut dasar yang asli, yaitu Islam.
    “Islam adalah dasar yang asli di tanah air kita dan pribadi sejati bangsa Indonesia,” tegasnya. Hamka bahkan berkata,” Pancasila tidak mempunyai dasar sejarah di Indonesia”. Hamka juga menolak pendapat yang mengatakan bahwa Pancasila merupakan landasan bagi semangat proklamasi.
    Hamka menjelaskan bahwa sejak abad 19 perjuangan umat Islam untuk kemerdekaan adalah dilatarbelakangi oleh perjuangan untuk menegakkan suatu negara berdasarkan Islam. Perang yang digelorakan Pangeran Diponegoro, Imam Bonjol, Teuku Cik Ditiro, Pangeran Antasari, Sultan Hasanudin, dan lain-lain untuk mengusir kolonial Belanda, bertujuan untuk mewujudkan cita-cita negara berdasarkan Islam.
    “Kamilah yang meneruskan wasiat mereka,” tegas Hamka sambil menyebut orang yang mengkhianati ruh nenek moyang pemimpin terdahulu adalah orang yang menukar perjuangan mereka (para pahlawan, pen) dengan Pancasila.
    Dukungan terhadap Islam sebagai dasar negara juga disampaikan anggota konstituante asal Nahdlatul Ulama. KH. Ahmad Zaini misalnya, meragukan Pancasila sebagai dasar yang mempunyai landasan yang kuat dan bisa dijadikan acuan kongkrit bagi kehidupan bangsa ini. Kata Zaini, semboyan-semboyan dalam lima sila Pancasila memang bagus dan menarik, tapi Pancasila tidak mempunyai pedoman untuk mempraktikkan ajarannya itu dengan batas-batas serta saluran-saluran yang kongkrit. Karena itu kata Zaini, semboyan-semboyan dalam Pancasila sulit dibuktikan dengan kongkrit.
    Selain Zaini, tokoh NU lain seperti KH Masjkur dan KH Saifuddin Zuhri juga meragukan Pancasila bisa menjadi acuan kongkrit bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Masjkur menyebut Pancasila sebagai formula kosong tanpa arah.
    “Pancasila akan menjadi perwujudan orang yang mengisinya. Andaikata Ketuhanan Yang Maha Esa yang tercantum pada sila pertama di dalam Pancasila diisi orang atau golongan yang mengakui bahwa Tuhan adalah batu, maka Ketuhanan Yang Maha Esa akan berisi batu. Kalau diisi oleh orang atau golongan yang mempertuhankan pohon, Ketuhanan dalam Pancasila itu akan berisi pohon,” tegas Masjkur. Sedangkan menurut Zuhri, Pancasila mempunyai banyak kekurangan-kekurangan disebabkan tiadanya kebulatan berpikir. Pancasila sulit untuk bisa diklaim sebagai falsafah dan dasar negara. Posisinya paling tinggi sebagai persetujuan politik bagi aliran-aliran ideologi yang ada.
    Belakangan, ucapan Kiai Masykur bahwa Pancasila adalah formula kosong tanpa arah, perwujudannya tergantung siapa yang mengisinya terbukti jelas. Pancasila ditafsirkan secara tunggal dan hegemonik oleh penguasa, untuk kepentingan kekuasaanya. Soekarno menafsirkan Pancasila, maka lahirlah ideologi Nasakom (Nasionalis, Agama, Komunis) dan Demokrasi terpimpin yang otoriter. Soeharto menfsirkan Pancasila, maka lahirlah istilah “Demokrasi Pancasila” sebuah sistem demokrasi yang menjungkirbalikkan nilai-nilai demokrasi itu sendiri, karena rezim Soeharto menjadikan Pancasila sebagai asas tunggal bagi bangsa ini. Pancasila, menjadi alat pemerintah yang berkuasa untuk memuaskan syahwat politiknya!
    Firasat para tokoh Islam terhadap ideologi Pancasila yang “kosong” dan bisa ditafsirkan siapa saja tergantung kepentingan dan hasrat politiknya, belakangan hari terbukti. Dalam Amanat Indoktrinasi Presiden Soekarno pada kader Nasakom, 1 Juni 1965, Soekarno membongkar sendiri selubung di balik ide Pancasilanya. Dengan penuh keyakinan Soekarno mengatakan,
    “Saudara-saudara, belakangan aku juga berkata bahwa Pancasila ini bisa juga diperas lagi secara lain, bukan secara Ketuhanan Yang Maha Esa, Sosio-Nasionalisme, Sosio-Demokrasi, tetapi bisa pula diperas secara lain, dan perasan secara lain ini adalah Nasakom. Nasakom adalah pula perasan Pancasila, dus Nasakom adalah sebenarnya juga gotong royong, sebab gotong royong adalah de totale perasan dari Pancasila, maka perasan daripada Nasakom adalah Pancasila pula,” tegas Soekarno.
    Sebuah pernyataan yang makin membuat ideologi ini bisa diseret ke mana saja, ditafsirkan apa saja, dan ujungnya, melahirkan kebingungan yang sangat “berbahaya”. Wallahu’alam.

    penulis: Artawijaya
    Wartawan Majalah Al-Mujtama’ dan Penulis Buku ”Dilema Mayoritas”
    —————————————–
    PUISI RAYUAN CINTA ( kumpulan puisi-puisi rayuan cinta )
  3. PUISI RAYUAN CINTA ( kumpulan puisi-puisi rayuan cinta )
    ————————————————–
    oleh rara ibn abu thalib,
    Dear Ukhti………
    apa kabar imanmu hari ini?
    semoga selalu menapak maju
    apa kabar hatimu hari ini?
    semoga selalu bersih dari debu juga kelabu
    apa kabar cintamu hari ini?
    semoga selalu berpeluh rindu pada Nya…
    Ukhti..
    sungguh indah hidup setelah menikah
    apa yang sebelumnya haram menjadi halal
    semua perbuatannya mendapat pahala yang berlimpah di sisiNya
    suka duka dilalui berdua
    senang sedih ada yang menemani
    tawa tangis pun bersama
    Ukhti..
    menikah adalah setengah dien,
    dan ia menggenapkan dien menjadi satu…
    sungguh, menikah seperti melihat dunia lain
    yang tiada pernah dikunjungi sebelumnya…
    apa yang tidak bisa dilihat sebelum menikah
    kini tidak lagi,
    seakan membuka mata kanan
    yang sebelumnya belum pernah dibuka
    begitu luas, begitu indah,
    hingga Rasul pun menyunnahkan suatu pernikahan ini:
    “bukan termasuk ummatku, jika ia berkeinginan tidak menikah…”
    Ukhti..
    menikah adalah keputusan besar dari suatu perjanjian berat
    pernah ada yang berkata..
    “saat akad diucapkan Arsy tertinggi berguncang karena suatu perjanjian
    berat diucapkan, karena itu saat akad terjadi ada tangis disana..tangis
    suka, tangis duka…”
    Allah menjadi saksi karena Dia Yang Maha Melihat lagi Menatap
    dan setiap undangan yang datang akan mendoakan pernikahan ini
    Ukhti..yang sedang menanti “terkasih”
    nanti-lah dengan sabar…
    sungguh, Allah Maha Tau yang terbaik untuk dirimu
    siapkan dirimu, hatimu..
    sangat mudah bagiNya memberikan “terkasih” untukmu
    ataupun tidak berharap
    dan mintalah padaNya..
    pemilik alam raya dan pencipta “terkasih”mu
    Ukhti..yang sedang menjelang akad
    berdoa-lah selalu padaNya
    penentu segalaNya…
    mohon petunjukNya jika “terkasih” adalah yang terbaik untukmu
    kemudahan, juga kelancaran dalam peristiwa besar nanti
    sungguh, Allah Maha Tau yang terbaik untuk dirimu..
    siapkan dirimu, hatimu..
    Ukhti..yang telah menikah
    jagalah nikmatNya yang besar ini
    hanya dengan izinNya dirimu dan “terkasih”mu bersatu,
    tiada yang lain…
    jadilah penyejuk hati dan pandangannya..
    menjadi istri sholehah dambaan..
    Ukhti..
    bahagiamu adalah bahagiaku
    sedihmu juga sedihku
    tawamu, tawaku juga
    tangismu adalah tangisku
    semoga Allah Yang Maha Indah,
    memudahkan langkah ini..
    memberikan yang terbaik menurutNya
    dan menjadikan wanita dan istri juga ibu sholehah…
    Barakallah,, Ukhti.. semoga Allah memudahkan segala urusanmu untuk menuju “kesana”.. Amiiin Allahumma Amiiin…
    Aku ingin sekali bisa memenuhi undangan walimahanmu di Bandung,, tapi…. masih melobi ortu apakah aku diperbolehkan kesana.. Semoga aku bisa datang ya, May…
    Dan ini juga kupersembahkan untuk seluruh akhwat fillah yg ingin, akan atau sedang mempersiapkan serta yang sudah menuju kesana… semoga bisa menjadi renungan yg bermanfaat…
    —————————————–
    PUISI RAYUAN CINTA ( kumpulan puisi-puisi rayuan cinta )
  4. PUISI RAYUAN CINTA ( kumpulan puisi-puisi rayuan cinta )
    Kode Etik Pergaulan Dengan Non Muslim (sikap islam terhadap orang kafir) – keras atau lembut?!
    Tulisan di bawah ini merupakan butir-butir penjelasan dari Syaikh Muhammad Shalih al-Munajjid tentang kode etik dan adab berinteraksi dengan non muslim. Kami memandang perlu untuk menerbitkannnya karena masih ada sebagian kaum muslimin yang terlalu “longgar” dalam bergaul dengan non muslim hingga melampaui batas-batas syara’ , dan sebaliknya ada yang terlalu “ketat” hingga bersikap zhalim terhadap mereka. Padahal Islam mengajarkan sikap pertengahan dan adil. Berikut ini penjelasan beliau :
    Al-Hamdulillah, segala puji hanya bagi Allah, (prinsip-prinsip yang harus dipegang dalam berinteraksi dengan non muslim) adalah:
    1. Islam adalah agama rahmat dan agama keadilan.
    2. Kaum muslimin diperintahkan untuk mendakwahi kalangan non muslimin dengan cara yang bijaksana, melalui nasihat dan diskusi dengan cara yang terbaik. Allah subhanahu wata’ala berfirman, artinya,
    “Janganlah engkau berdebat dengan Ahli Kitab melainkan dengan cara yang terbaik, kecuali orang-orang yang zhalim di antara mereka..”
    3. Agama yang diterima di sisi Allah hanyalah Islam. Allah subhanahu wata’ala berfirman, artinya,
    “Barangsiapa mencari agama selain dari agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.” (Ali Imrân : 85)
    4. Kaum muslimin harus memberi kesempatan kepada orang-orang non muslim untuk mendengar firman Allah. Allah subhanahu wata’ala berfirman, artinya,
    “Dan jika seseorang dari orang-orang musyirikin itu meminta perlindungan kepadamu, maka lindungilah ia supaya ia sempat mendengar firman Allah, kemudian antarkanlah ia ke tempat yang aman baginya. Demikian itu disebabkan mereka kaum yang tidak mengetahui” (at-Taubah: 6)
    5. Kaum muslimin harus membedakan antara masing-masing non muslim dalam pergaulan; yaitu membiarkan mereka yang bersikap membiarkan kaum muslimin (tidak memerangi), memerangi mereka yang memerangi, dan menghadapi yang sengaja menghalangi tersebarnya dakwah Islam di muka bumi.
    6. Sikap kaum muslimin terhadap non muslim dalam soal cinta kasih dan kebencian hati, didasari oleh sikap mereka terhadap Allah subhanahu wata’ala. Karena orang-orang non muslim itu tidak beriman kepada Allah subhanahu wata’ala dan menyekutukan-Nya dengan sesuatu, menyimpang dari agama Allah subhanahu wata’ala dan membenci kebenaran (Islam), maka kaum muslimin juga harus membenci mereka.
    7. Kebencian hati bukan berarti bersikap menzhalimi, dalam kondisi apapun. Karena Allah subhanahu wata’ala berfirman kepada Nabi-Nya shallahu ‘alaihi wasallam tentang sikap yang wajib terhadap Ahli Kitab,
    “(Dan katakanlah), “Aku diperintahkan untuk berbuat adil di antara kalian; Allah adalah Rabb kami dan Rabb kalian, bagi kami amalan kami dan bagi kalian amalan kalian.” (asy-Syûra : 15)
    Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam adalah seorang Muslim, sementara mereka adalah orang-orang Yahudi dan Nashrani.
    8. Kaum muslimin harus berkeyakinan, bahwa dalam kondisi bagaimana pun, seorang muslim tidak boleh bersikap zhalim terhadap non muslim. Sehingga tidak boleh menganiaya mereka, menakut-nakuti (menteror) mereka, menggertak (mengintimidasi) mereka, mencuri harta mereka, mencopetnya, tidak boleh bersikap curang terhadap hak mereka, atau mengkhianati amanah mereka, tidak boleh tidak membayar upah mereka, membayar kepada mereka harga barang jualan mereka kalau kita membelinya dari mereka, dan membagi keuntungan dalam usaha patungan dengan mereka.
    Firman Allah subhanahu wata’ala, artinya,
    “Dan aku diperintahkan supaya berlaku adil di antara kamu.Bagi kami amal-amal kami dan bagi kamu amal-amal kamu.Tidak ada pertengkaran antara kami dan kamu, Allah mengumpulkan antara kita dan kepada-Nyalah (kita) kembali”. (asy-Syûra : 15)
    9. Kaum muslimin harus berkeyakinan bahwa seorang muslim harus menghormati perjanjian yang dilakukan antara dirinya dengan orang non muslim. Kalau ia sudah setuju dengan persyaratan yang mereka ajukan, misalnya untuk masuk negara mereka dengan visa, dan ia sudah berjanji untuk menaati perjanjian tersebut, maka ia tidak boleh merusaknya, tidak boleh berkhianat atau memanipulasi, membunuh atau melakukan perbuatan merusak lainnya. Demikian seterusnya.
    10. Kaum muslimin harus berkeyakinan bahwa kalangan non muslim yang memerangi mereka, mengusir mereka dari negeri mereka dan menolong orang-orang itu memerangi kaum muslimin, boleh dibalas untuk diperangi.
    11. Kaum muslimin harus berkeyakinan bahwa seorang muslim boleh berbuat baik kepada orang non muslim dalam kondisi damai, baik dengan bantuan finansial, memberi makan kepada mereka yang kelaparan, memberi pinjaman bagi mereka yang membutuhkan, menolong mereka dalam perkara-perkara yang mubah (boleh), berlemah-lembut dalam tutur kata, membalas ucapan selamat mereka (yang tidak terkait dengan akidah, seperti selamat belajar, selamat menikmati hidangan dll), dan lain sebagainya. Allah subhanahu wata’ala berfirman, artinya,
    “Allah tiada melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negrimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.” (al-Mumtahanah: 8)
    12. Kaum muslimin hendaknya tidak menahan diri untuk bekerjasama dengan kalangan non muslim dalam melaksanakan berbagai kebajikan, memberantas kebatilan, menolong orang yang dizhalimi, memberantas segala bahaya terhadap kemanusiaan seperti perang melawan sampah, menjaga keamanan lingkungan, memperoleh barang bukti dan memberantas penyakit-penyakit menular, dan lain-lainnya.
    13. Kaum muslimin harus meyakini bahwa ada perbedaan antara muslim dengan non muslim dalam beberapa ketentuan hukum, seperti warisan, pernikahan, perwalian dalam nikah, masuk kota Mekkah dan lain-lain. Semua hukum tersebut dijelaskan dalam buku-buku fikih Islam. Kesemuanya itu didasari oleh perintah-perintah dari Allah subhanahu wata’ala dan Rasul-Nya Muhammad shallahu ‘alaihi wasallam. Sehingga tidak mungkin disamaratakan antara orang yang beriman kepada Allah subhanahu wata’ala semata, dan tidak menyekutukan Allah subhanahu wata’ala dengan segala sesuatu, dengan orang yang kafir kepada Allah saja, dan dengan orang yang kafir kepada Allah subhanahu wata’ala dan menyekutukan-Nya dengan sesuatu, lalu berpaling dari agama Allah subhanahu wata’ala yang benar.
    14. Kaum muslimin diperintahkan untuk berdakwah mengajak ke jalan Allah subhanahu wata’ala di seluruh negri-negri Islam dan di negeri-negeri lain. Mereka harus menyampaikan kebenaran kepada semua orang, mendirikan masjid-masjid di berbagai penjuru dunia, dan mengirimkan para da’i ke tengah masyarakat non muslim, serta mengajak berdialog dengan para pemimpin mereka untuk masuk ke dalam agama Allah subhanahu wata’ala.
    15. Kaum muslimin harus berkeyakinan bahwa kalangan non muslim, baik yang beragama samawi atau non samawi adalah sama-sama tidak benar. Oleh sebab itu, kaum muslimin tidak boleh mengizinkan mereka untuk menyebarkan para misionaris mereka, atau membangun tempat ibadah mereka di lingkungan kaum muslimin. Allah subhanahu wata’ala berfirman, artinya,
    “Maka apakah orang yang beriman sama seperti orang yang fasik (kafir)? Mereka tidak sama”. (as-Sajdah:18)
    Barangsiapa yang mengira bahwa Islam itu sama saja dengan agama-agama lain, maka ia keliru besar. Para ulama membuka pintu dialog dengan kalangan non muslim. Mereka juga memberikan kesempatan untuk berdiskusi dan saling bertukar pandangan dengan orang-orang kafir, serta bersedia menjelaskan kebenaran kepada mereka. Sebagai penutup, Allah subhanahu wata’ala berfirman, artinya,
    “Katakanlah, “Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatu pun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai Ilah selain Allah. Jika mereka berpaling, maka katakanlah kepada mereka, “Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)”. (Ali ‘Imrân: 64)
    Demikian juga firman Allah subhanahu wata’ala,
    “Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka.” (Ali ‘Imrân:110).





    Sumber: Soal-jawab Keislaman, http://www.islam-qa.com dengan beberapa penambahan dan penyesuaian bahasa
    http://www.alsofwah.or.id

Posting Komentar

0 Komentar