PEREDARAN DARAH TERBUKA PADA (KECEBONG)








Judul : Identifikasi sistem peredaran darah terbuka (kecebong).
Alat dan Bahan :

1. Kecebong

2. mikroskop
3. Kapas
4. Alkohol







Tujuan : Mengamati sistem peredaran darah yang ada di daerah sekitar ekor kecebong
Langkah Kerja :
1. Amati sistem peredaran darah pada kecebong,
2. Semprotkan alkohol secukupnya pada kapas.
3. Ambil kecebong dan bekap kecebong dengan kapas yang sudah diberi alkohol di bagan kepala.
4. Tempatkan kecebong pada mikroskop, tepatkan posisinya pada bagian dekat ekor kecebong.
5. Amati peredaran darah kecebong di bagian dekat ekornya.
8. Catat dan gambar sesuai dengan penelitian yang dilakukan.


Data Hasil Pengamatan
Gambar peredaran darah di sekitar ekor kecebong yang digantikan baby ikan













Gambar saat peredaran darah masih mengalir :















Gambar saat peredaran darah sudah tidak mengalir lagi:











Ciri-ciri berudu:
· Berudu mempunyai insang luar yang berbulu untuk bernapas.
· Pada fase berudu amphibi hidup di perairan dan bernafas dengan insang.
· Pada fase ini berudu bergerak menggunakan ekor.
· Berudu yang berumur 3 minggu insangnya tertutup oleh kulit.
· Menjelang umur 8 minggu, kaki belakang berudu akan terbentuk kemudian membesar ketika kaki depan mulai muncul.
· Umur 12 minggu, kaki depannya mulai berbentuk, ingsang tak berfungsi lagi ekornya menjadi pendek serta bernapas dengan paru-paru.
Berudu atau kecebong adalah tahap pra-dewasa (larva) dalam daur hidup amfibia. Berudu eksklusif hidup di air dan berespirasi menggunakan insang, seperti ikan. Kebanyakan berudu herbivora, memakan alga dan bagian-bagian tumbuhan. Beberapa spesies merupakan omnivora (pemakan segala). Pada masa larva (berudu/kecebong), sistem peredaran transportasinya menyerupai sistem transportasi pada ikan
Pembahasan
Amfibia bertelur di air, atau menyimpan telurnya di tempat yang lembab dan basah. Ketika menetas, larvanya yang dinamai berudu hidup di air atau tempat basah tersebut dan bernapas dengan insang. Setelah beberapa lama, berudu kemudian berubah bentuk (bermetamorfosa) menjadi hewan dewasa, yang pada
umumnya hidup di daratan atau di tempat-tempat yang lebih kering dan bernapas dengan paru-paru.



a.













a. Sistem Peredaran Darah Kecebong / Berudu
Berudu atau kecebong adalah tahap pra-dewasa (larva) dalam daur hidup amfibia. Berudu eksklusif hidup di air dan berespirasi menggunakan insang, seperti ikan. Kebanyakan berudu herbivora, memakan alga dan bagian-bagian tumbuhan. Beberapa spesies merupakan omnivora (pemakan segala).
Pada masa larva (berudu/kecebong), sistem peredaran transportasinya menyerupai sistem transportasi pada ikan. Setelah mengalami metamorfosis menjadi katak, sistem transformasinya mengalami perubahan yang sesuai dengan kehidupan di lingkungan darat.
Sistem peredaran darah kecebong merupakan sistem peredaran darah tunggal, yaitu darah melewati jantung sekali dalam setiap peredaran. Jantung ikan terbagi menjadi dua ruangan yaitu satu serambi dan satu bilik.
Seluruh darah yang masuk ke jantung melalui vena mempunyai kadar oksigen yang rendah dan karbon dioksida yang tinggi. Darah tersebut disebut darah vena. Otot bilik akan memompa darah keluar dari jantung lewat arteri menuju kapiler di dalam insang. Daerah insang merupakan tempat terjadinya pertukaran gas, karbon dioksida dibebaskan dan oksigen diikat. Darah yang kaya oksigen disebut darah arteri.
Darah arteri kemudian mengalir menuju ke kapiler sistemik, yaitu kapiler yang menyebar ke seluruh tubuh. Darah dari sel-sel tubuh dikumpulkan ke vena. Seiring dengan waktu, darah yang miskin oksigen dari berbagai jaringan dan organ-organ tubuh mengalir ke sinus venosus menuju atrium kanan. Darah dari atrium kanan mengalir ke ventrikel, kemudian menuju ke arteri pulmonalis dan masuk ke paru-paru. Di paru-paru, dilepaskan karbon di
oksida dan oksigen diikat. Dari paru-paru darah mengalir ke vena pulmonalis, kemudian menuju atrium kiri. Peredaran darah yang terjadi ini merupakan peredaran darah kecil. Selanjutnya, dari atrium kiri darah mengalir ke ventrikel.
Di dalam ventrikel terjadi pencampuran darah yang mengandung oksigen dengan darah yang mengandung karbon dioksida meskipun dalam jumlah yang sedikit. Dari ventrikel, darah keluar melalui traktus arteriosus (batang nadi) ke aorta yang bercabang ke kiri dan ke kanan. Masing-masing aorta ini bercabang-cabang menjadi tiga arteri pokok, yaitu arterior (karotis) mengalirkan darah ke kepala dan ke otak, lengkung aorta mengalirkan darah ke jaringan internal dan alat dalam tubuh, dan arteri posterior mengalirkan darah ke kulit dan paru-paru.
Arteri adalah pembuluh dangan tekanan terbesar, sehingga memungkinkan untuk menyalurkan darah sampai ke kapiler-kapiler. Kapiler memiliki tekanan paling kecil, dan setelah keluar ke vena tekanannya lebih besar di banding kapiler. (Kartolo 1993).
b. Sistem Peredaran Darah Katak
Darah katak terdiri dari plasma darah dan sel-sel darah. Plasma darah mengandung air, protein, darah, dan garam-garam mineral. Sel-sel darah terdiri dari eritrosit (sel darah merah) dan leukosit (sel darah putih). Eritrosit pada katak memiliki inti dan mengandung Sistem peredaran darah katak berupa sistem peredaran darah tertutup dan peredaran darah ganda. Pada sistem peredaran darah ganda, darah melalui jantung dua kali dalam satu kali peredaran. Pertama, darah dari jantung menuju ke paru-paru kemudian kembali ke jantung. Kedua, darah dari seluruh tubuh menuju ke jantung dan diedarkan kembali ke seluruh tubuh.










Jantung katak terdiri dari tiga ruang, yaitu dua atrium (atrium kanan dan atrium kiri) dan sebuah ventrikel. Di antara atrium dan ventrikel terdapat klep yang mencegah agar darah di ventrikel tidak mengalir kembali ke atrium
Pembagian Jantung katak terdiri dari :
1. Sebuah bilik yang berdinding tebal dan

2. Dua buah serambi kanan (atrium deksters) dan serambi kiri (atrium sinister)
A. Sinus venosus yanhg berbentuk segitiga dan terletak di sebelah dorsal dari jantung
B. Trunkus arteriosus berupa pembuluh bulatyang keluar dari bagian dasa ranterior bilik
Pembuluh nadi utama (trunkus arteriosus) yang keluar dari ventrkel kanan bercabang-cabang menjadi dua aorta,tiap aorta membelok ke kiri dan ke kanan. Pada tiap-tiap pangkal arteri yang bercabang yaitu sebagai berikut:
a. Arteri karotis yang mengalirkan darah ke kepala
b. Arteri pulmokutaneus yang bercabang dua; cabang yang menuju keparu-paru disebut arteri pulmonalis, dan yang menuju ke kulit disebut arteri kutanea.
Pada katak terdapat tiga sistem pembuluh :
a. Sistem vena cava yang terdiri dari dua vena cava yang berbeda
b. Sistem vena pulmo kutaneus yang berasal dari paru-paru dan kulit.
c. Sistem vena porta, vena-vena yang belum masuk ke dalam jantung lebih dulu melalui alat-alat tubuh yang biasanya berupa kelenjar-kelenjar dan membuat anyaman kapiler dalam alat-alat tersebut
Sistem peredaran darah pada katak yaitu dimulai dari darah vena dari seluruh tubuh mengalir masuk ke sinus venosus dan kemudian mengalir menuju ke atrium kanan.dari atrium kanan darah mengalir ke ventrikel yang kemudian dipompa menuju arteri pulmonalis→ paru-paru→ vena pulmonalis→ atrium kiri. Selain peredaran darah paru-paru pada katak juga terdapat peredaran darah sistemik yang lintasannya adalah dimulai dari ventrikel→ conus anteriosu→ aorta ventralis menuju ke seluruh tumbuhan.sinus venosus dan menuju atrium kanan.
Pengamatan aliran darah pada katak dipelajari melalui aliran darah pada ekor kecebong setelah ekor kecebong yang diamati di bawah mikroskop terlihat pembuluh darah pada ekor kecebong yang nampak transparan dengan aliran darah -aliran darah tersebut.
Kemudian darah dari arteri ini mengalir agak lambat ke cabang-cabang arteri yang disebut arteriol.darah dari arteriol tersebut akan terus mengalir ke kapiler dan menuju ke bagian ekor.dari pembuluh kapiler ini darah mengalir agak lambat menuju venula, darah akan terus mengalir ke pembuluh vena dan mengalir cepat ke arah kepala.
Pembuluh arteri dan vena mengalirkan darah lebih cepat daripada pembuluh arterior, venula dan kapiler karena ukuran pembuluh darah arteri dan vena tersebut lebih besar dari ukuran pembuluh arterior, vena dan kapiler sehingga darah mengalir lebih cepat.
Hemoglobin untuk mengikat oksigen. Leukosit pada katak juga memiliki inti. Selain memiliki sistem peredaran darah, katak juga memilki sistem peredaran limfatik. Sistem peredaran limfatik berperan penting dalam pengambilan cairan tubuh ke dalam peredaran darah.

Kesimpulan
§ Pembuluh yang aliran darahnya paling cepat adalah arteri.
§ Pembuluh yang aliran darahnya lambat adalah vena.
§ Pembuluh yang menghubungkan antara arteri dan vena adalah pembuluh kapiler.
§ Sistem peredaran darah katak adalah peredaran darah ganda, yaitu darah melalui jantung dua kali dalam satu kali peredaran.
§ Sistem peredaran darah kecebong merupakan sistem peredaran darah tunggal, yaitu darah melewati jantung sekali dalam setiap peredaran
§ Arteri adalah pembuluh dengan tekanan terbesar, sehingga memungkinkan untuk menyalurkan darah sampai ke kapiler-kapilerung
§ Vena adalah pembuluh yang aliran darahnya lambat
§ Pembuluh yang menghubungkan antara arteri dan vena adalah pembuluh kapiler
§ Kapiler memiliki tekanan paling kecil, dan setelah keluar ke vena tekanannya lebih besar di banding kapiler
§ Jantung katak terdiri dari tiga ruang, yaitu dua atrium (atrium kanan dan atrium kiri) dan sebuah ventrikel
§ Di antara atrium dan ventrikel terdapat klep yang mencegah agar darah di ventrikel tidak mengalir kembali ke atrium
§ Pembuluh nadi atau arteri adalah pembuluh darah berotot yang membawa darah dari jantu

Posting Komentar

0 Komentar