BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Men sana in corpore sano, ungkapan ini kurang lebih berarti dalam jiwa yang sehat terdapat tubuh yang kuat. Untuk mendapatkan tubuh yang kuat diperlukan makanan yang sehat, olahraga, dan istirahat yang cukup. Agar tubuh sehat perlu makanan yang sehat pula, karena tubuh perlu berkembang sebagaimana mestinya. Asupan makanan yang sehat dapat meningkatkan sistem imunitas tubuh manusia agar dapat mencegah serangan penyakit. Pada umumnya makanan yang sehat adalah makanan yang mengandung unsur-unsur yang diperlukan tubuh, juga memenuhi syarat kesehatan sehingga jika kita memakannya tidak akan menimbulkan penyakit atau keracunan dan sepanjang yang kita makan itu tergolong menyehatkan.
Makanan yang sehat sangat dibutuhkan dari berbagai usia, baik bayi, anak-anak, remaja, maupun dewasa. Setiap usia memiliki kapasitas dan kriteria dalam memberikan asupan makanan. Makanan bayi tentu berbeda dengan makanan remaja maupun dewasa. Sehingga ketika usia dan aktivitas bertambah, maka dibutuhkan jenis makanan yang lebih kompleks dari segi kualitas maupun kuantitasnya.
Sebagai calon guru SD maka kita harus mengetahui tentang bagaimana makanan yang baik untuk anak usia SD. Pada dasarnya usia SD adalah usia yang aktif bermain dan banyak kegiatan yang dilakukan, kadang pula anak pada usia ini nafsu makannya menurun, sehingga konsumsi makanan tidak seimbnag dengan kalori yang diperlukan, hal ini menyebabkan anak pada usia ini rentan terhadap penyakit. Apalagi ditambah dengan seringnya membeli jajanan di luar yang belum tentu mengandung gizi yang menyehatkan untuk anak.
Oleh karena itu dalam makalah kami akan membahas tentang pentingnya peran guru dalam menyajikan makanan yang sehat bagi siswa. Seorang guru bukan hanya sebagai orang tua di rumah bagi keluarganya, tetapi juga sebagai orang tua manakala di sekolah, sehingga peran guru begitu penting untuk memberi pengarahan tentang makanan yang baik dan sehat untuk siswa agar siswa tidak mudah terserang penyakit sehingga mengganggu konsentrasi belajarnya. Ditambah juga kalu guru dapat menyajikan makanan yang sehat bagi siswanya maka akan menambah nilai lebih pada guru juga terhadap sekolahnya yang telah peduli terhadap kesehatan siswa sebagi bagian dari sekolah.
B. Identifikasi Masalah
Makanan yang dapat dikategorikan sebagai makanan sehat adalah makanan yang mengandung unsur-unsur yang diperlukan tubuh, sehingga dapat menyehatkan tubuh orang yang memakannya. Anak usia SD sangat perlu diperhatikan dalam masalah ini, karena pada usia ini anak sedang aktif dan banyak kegiatan yang harus dilakukan. Untuk itu peran guru sebagai orang tua di sekolah sangat diperlukan dalam menerapkan pola hidup sehat melalui menyajikan makanan yang sehat untuk anak.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, maka rumusan masalah dari makalah ini antara lain:
1. Apa pengertian dari makanan sehat ?
2. Dengan kriteria dan syarat apa saja makanan dapat dikategorikan sebagai makanan sehat ?
3. Bagaimana makanan bisa dikatakan sehat dan seimbang ?
4. Apa pengaruh komponen makanan sehat bagi fungsi fisiologis anak ?
5. Apa pentingnya pemahaman tentang makanan sehat kepada anak ?
6. Bagaimana peran guru dalam menyajikan makanan sehat bagi siswa ?
7. Bagaimana peranan kantin sekolah sehat sebagai wujud peran guru dalam menyiapkan makanan sehat bagi anak ?
D. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan makalah ini antara lain untuk mengetahui:
1. Untuk mengetahui pengertian makanan sehat.
2. Untuk mengetahui kriteria dan syarat makanan yang dapat dikategorikan sebagai makanan sehat.
3. Untuk mengetahui bagaimana makanan bisa dikatakan sehat dan seimbang.
4. Untuk mengetahui pengaruh komponen makanan sehat bagi fungsi fisiologis anak.
5. Untuk mengetahui pentingnya pemahaman tentang makanan sehat kepada anak.
6. Untuk mengetahui peran guru dalam menyajikan makanan yang sehat bagi siswa.
7. Untuk mengetahui peranan kantin sekolah sehat sebagai wujud peran guru dalam menyiapkan makanan sehat bagi anak.
E. Manfaat Penulisan
Dari segenap pembahasan yang telah dipaparkan, harapan yang ingin diwujudkan dalam makalah ini tercakup secara teoretis dan secara praktis yang meliputi:
1. Secara teoretis
Makalah ini diharapkan berguna untuk memberikan sumbangan terhadap usaha peningkatan dan pengembangan mutu pendidikan.
2. Secara praktis
Tujuan praktis dari makalah ini adalah: Mendorong mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Negeri Yogyakarta untuk dapat memahami pentingnya makanan sehat dan penyiapannya yang berpengaruh terhadap fungsi fisiologis anak.
.
F. Metodologi Penulisan
Metode yang digunakan penulis dalam penulisan makalah ini antara lain:
1. Studi kepustakaan
Dengan memanfaatkan Perpustakaan Universitas Negeri Yogyakarta Kampus 1 dan Kampus 2 guna memperoleh referensi utama.
2. Studi elektromedia
Dengan memanfaatkan fasilitas Internet dan situs-situs pendukung guna memperoleh referensi sekunde
BAB II
POKOK BAHASAN
A. Definisi Makanan Sehat
Saat ini banyak orang menawarkan obat-obatan atau suplemen yang disebut sebagai Makanan Sehat, dengan pemasaran secara multi level marketing disertai iming-iming bonus yang menggiurkan, banyak orang mengkonsumsi obat tersebut tanpa mau memperhatikan lagi bagaimana hidup yang sehat dengan cara memilih makanan yang baik.Disamping itu, banyak orang ingin secara instant menurun- kan berat badan dalam sekejap mata, misalnya menghadapi suatu acara pernikahan atau event tertentu, lalu minum obat pelangsing dan diet ekstra ketat tanpa konsultasi ke dokter dengan akibat gangguan pada kesehatannya.Diet ekstra ketat bisa membuat anda kurang gizi, dan hati-hati nanti timbul sindrom yo-yo, dimana berat badan kembali naik lagi begitu anda lepas diet dan “balas dendam” makan banyak lagi.Yang dimaksud dengan makanan yang sehat adalah makanan yang tidak membuat kita underweight atau overweight, tetapi membuat berat badan kita normal atau ideal.Disamping itu makanan sehat tidak membuat kita mengalami kolesterol atau gula darah tinggi, tetapi pada pemeriksaan darah secara berkala, gula, lemak, dan asam urat tetap terkontrol baik, tidak memperburuk fungsi organ penting tubuh, serta tekanan darah kita menjadi lebih stabil.
Menurut Hulme, makanan sehat adalah makanan dalam arti yang sesungguhnya dan mampu menikmati makanan tersebut. Makanan yang sehat harus terdiri dari makanan utama dan makanan penunjang. Makanan sehat tersebut juga dikenal dengan istilah 4 dan 5 sempurna, tetapi kepopulerannya sudah mulai memudar karena berbagai alasan. Makan dengan lauk pauk tahu, tempe, sepotong daging, dan serta mangkuk sayur masih belum cukup memenuhi kebutuhan gizi. Bila dilihat, menu makan tersebut sudah dianggap memenuhi kebutuhan kalori dan protein, tetapi apakah di dalamnya sudah tercakup nutrisi lain yang diperluhkan tubuh.
Secara umum makanan sehat dapat diartikan sebagai makanan yang mengandung unsur-unsur zat yang dibutuhkan tubuh dan tidak mengandung bibit penyakit atau racun. Unsur-unsur tersebut mengandung tri guna makanan, yaitu :sebagai zat pembangun, zat pengatur, dan zat tenaga.
B. Kriteria dan Syarat Makanan Sehat
Ada berbagai kriteria makanan sehat. Diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Bebas atau mengandung sedikit bahan pengawet yang aman bagi tubuh.
2. Tidak mengandung zat yang berbahaya seperti pemanis buatan aspartam yang terbukti menyebabkan kanker.
3. Tidak kadaluarsa.
4. Bersih, tidak kotor.
5. Dan yang paling penting mengandung komposisi gizi yang seimbang sesuai yang dibutuhkan tubuh.
Setiap hari kita harus makan makanan yang sehat agar badan kira tetap sehat. Karena bagaimana makanan yang sehat itu ? makanan dikatakan sehat, apabila memenuhi syarat sebagai berikut:
1. makanan mengandung semua zat – zat gizi yang diperlukan.
2. makanan harus bersih.
3. makanan masih segar dan belum basi.
4. makanan bebas dari bibit penyakit.
Makanan yang tidak memenuhi syarat kesehatah akan merugikan kita karena dapat menyebabkan badan kita tidak sehat
C. Makanan Sehat dan Seimbang
Untuk dapat menyusun menu yang sehat dan seimbang seseorang harus tahu zat makanan yang dikandung oleh bahan makanan tertentu sehingga ia dapat memilih bahan makanan yang sesuai.
Makanan yang menjadi sumber energi pada umumnya ialah karbohidrat. Karbohidrat berdasarkan ukuran molekulnya dapat dikelompokkan menjadi polisakarida, disakarida, dan monosakarida. Dari tiga jenis karbohidrat tersebut yang paling sering masuk ialah polisakarida berupa makanan pokok dalam bentuk amilum atau zat tepung, berupa sayuran yang berarti mengandung selulosa dan diikuti oleh disakarida yang masuk berupa gula pasir (sukrosa). Terkadang dapat juga ada yang masuk berupa monosakarida yaitu berupa glukosa dan fruktosa yang ada dalam madu dan buah-buahan. Dari semua jenis karbohidrat yang berasal dari hewan hanyalah laktosa yang ada pada air susu.
Lipid dapat diuraikan menjadi gliserol dan asam lemak. Berdasarkan strukturnya, asam lemak dapat dibedakan menjadi asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh. Asam lemak jenuh tidak mempunyai ikatan rangkap sedangkan asam lemak tak jenuh mempunyai ikatan rangkap satu atau lebih. Lipid yang mengandung asam lemak ikatan rangkap pada umumnya cair pada suhu kamar dan dikenal sebagai minyak. Sedangkan lipid yang tersusun dari asam lemak yang tidak mempunyai ikatan rangkap pada umumnya padat pada suhu kamar dan dikenal sebagai lemak. Asam lemak yang mempunyai ikatan rangkap lebih dari satu termasuk ke dalam asam lemak esensiel.
Protein sebagai zat makanan yang satu-satunya mengandung nitrogen tersusun dari asam amino. Asam amino yang tidak dapat disintesis oleh tubuh dikenal sebagai asam amino esensiel, sedangkan yang dapat disintesis oleh tubuh disebut asam amino non-esensiel. Protein dapat dibagi menjadi protein sempurna, protein kurang sempurna, dan protein yang tidak sempurna berdasarkan kandungan asam amino esensielnya.
Zat makanan yang tidak memberikan/menghasilkan energi dan diperlukan dalam jumlah yang relatif kecil yaitu vitamin dan mineral. Kedua zat makanan ini sangat diperlukan tubuh karena berfungsi sebagai pengatur dan pembangun.
D. Pengaruh Komponen Makanan Sehat Terhadap Fungsi Fisiologis Anak
Tubuh memerlukan enam macam nutrien yang terdapat di dalam makanan yaitu karbohidrat, lemak, protein, mineral, dan garam-garamnya, vitamin dan air. Fungsi makanan bagi tubuh ialah untuk :
a. pemberi tenaga (nutrien yang berperan ialah: karbohidrat, lemak, dan protein)
b. pembangunan sel-sel tubuh (nutrien yang berperan ialah protein, mineral dan air)
c. pengatur faal alat-alat tubuh (nutrien yang berperan ialah vitamin, mineral dan protein).
Karbohidrat dapat dibedakan menjadi; glikogen (C6H10O5)m, pati (amilum, starch), dan molekul sangat panjang (selulose). Karbohidrat, berdasarkan gugus penyusun gulanya dapat dibedakan menjadi monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Karbohidrat merupakan sumber energi yang utama karena 60-80% dari kebutuhan energi dipernuhi oleh karbohidrat, lemak dalam tubuh merupakan cadangan energi yang sewaktu-waktu digunakan kembali bila tubuh memerlukan. Zat karbohidrat terdapat pada makanan:
· Tepung-tepungan
Penting adanya untuk senantiasa mengonsumsi salah satu makanan sumber tepung-tepungan setiap kali makan. Contohnya: nasi, kentang mie, ubi, singkong, dan lainnya. Bila tubuh mengalami ketidakcukupan zat karbohidrat, maka gejala paling awal yang paling mudah didapati adalah tubuh terasa lebih cepat lelah karena kekurangan tenaga dari biasanya.
· Gula
Gula bisa didapat pada makanan, antara lain: gula pasir, gula merah, gula batu, sirup, madu dan kue manis. Namun perlu diwaspadai, pola konsumsi gula perlu dibatasi. Meninjau karena zat gula tidak memiliki kandungan zat gizi lainnya kecuali karbohidrat. Dengan demikian kebanyakan gula hanya akan mengakibatkan kegemukan pada tubuh.
Lemak dapat dibedakan menjadi; trigliserida, asam lemak, gliserol, posfolipid (PL), dan kolesterol. Lemak, berasal dari minyak goreng, daging, margarin, dan sebagainya. Fungsi pokok lemak bagi tubuh ialah: Menghasilkan kalori terbesar dalam tubuh manusia (1 gram lemak menghasilkan sekitar 9,3 kalori). Sebagai pelarut vitamin: A, D, E, dan K. Sebagai pelindung terhadap bagian-bagian tubuh tertentu, dan pelindung bagian tubuh pada temperatur rendah.
Protein dapat dibedakan menjadi; protein kompleks (polipeptida) dan sederhana (asam amino), dan asam nukleat (DNA dan RNA). Protein mempunyai fungsi utama yaitu sebagai pembangun/pem-bentuk sel-sel jaringan tubuh. Protein baru digunakan sebagai sumber energi bila kebutuhan energi tubuh tidak dapat dipenuhi oleh hidrat arang dan lemak.
Vitamin berfungsi dalam pengaturan faal alat-alat tubuh, ia memper-cepat berbagai reaksi kimia di dalam tubuh (bekerja sebagai katalisator), diperlukan oleh tubuh dalam jumlah kecil. Vitamin pada umumnya tidak dapat dibuat oleh tubuh, sehingga harus didapat dari makanan sehari-hari. Fungsi masing-masing vitamin adalah sebagai berikut :
· Vitamin A berfungsi bagi pertumbuhan sel-sel epitel, dan sebagai pengatur kepekaan rangsang sinar pada saraf dan mata.
· Vitamn B1 berfungsi untuk metabolisme karbohidrat, keseimbangan air dalam tubuh, dan penyerapan zat lemak oleh usus.
· Vitamin B2 berfungsi dalam pemindahan rangsang sinar ke saraf mata, dan enzim berfungsi dalam proses oksidasi dalam sel-sel.
· Vitamin B6 berfungsi dalam pembuatan sel-sel darah, dan dalam pross pertumbuhan serta pekerjaan urat saraf.
· Vitamin C, berfungsi sebagai aktivator macam-macam enzim perombak protein dan lemak, dalam oksidasi dan dehidrasi dalam sel, penting dalam pembentukan trombosit.
· Vitamin D, berfungsi mengatur kadar kapur dan posfor dalam bersama-sama kelenjar anak gondok (paratiroid), memperbesar penyerapan zat kapur dan posfor dari usus, dan mempengaruhi kerja kelenjar endokrin.
· Vitamin E, berfungsi mencegah pendarahan bagi wanita hamil serta mencegah keguguran dan diperlukan pada saat sel sedang membelah.
· Vitamin K, berfungsi dalam pembentukan protrombin, yang berarti penting dalam proses pembekuan darah.
Mineral mempunyai fungsi sebagai pembangunan yaitu kalsium dan fosfor dalam proses pembentukan tulang dan gigi, dan sebagai pengatur dari berbagai proses di dalam tubuh. Fungsi beberapa mineral antara lain :
· Yodium
Zat mineral yodium biasanya terdapat pada garam dapur yang tersedia bebas di pasaran, namun pastikan garam yang anda beli memiliki kandungan yodium. Karena zat ini berperan penting untuk membantu perkembangan kecerdasan atau kepandaian pada anak pada masa pertumbuhannya.
· Phospor
Phosfor berfungsi untuk pembentukan tulang dan membentuk gigi.
· Cobalt
Cobalt memiliki fungsi untuk membentuk pembuluh darah.
· Kalsium
Kalsium atau zat kapur merupakan zat mineral yang memiliki fungsi dalam pembentukan tulang dan gigi disamping perannya dalam vitalitas otot pada tubuh.
· Kalium
Kalium berfungsi sebagai pembentuk aktivitas otot jantung.
· Zinc atau Seng
Diperlukan untuk pembentuk enzim dan hormon penting.
· Sulfur atau Belerang
Berfungsi dalam proses pembentuk protein di dalam tubuh.
· Chlor
Chlor digunakan tubuh kita untuk membentuk HCl atau asam klorida pada lambung. HCl sendiri berfungsi membunuh kuman bibit penyakit dalam lambung serta mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin.
· Magnesium
Magnesium berfungsi sebagai zat yang pembentuk sel darah merah berupa zat pengikat oksigen dan hemoglobin.
· Mangaan
Mangaan berfungsi untuk mengatur pertumbuhan tubuh kita dan sistem reproduksi.
· Tembaga
Tembaga pada tubuh manusia berguna sebagai pembentuk hemoglobin pada sel darah merah.
· Natrium / Na
Natrium adalah zat mineral yang kita andalkan sebagai pembentuk garam di dalam tubuh dan sebagai penghantar impuls dalam serabut syaraf dan tekana osmosis pada sel yang menjaga keseimbangan cairan sel dengan cairan yang ada di sekitarnya.
· Flour
Memiliki peran dalam pembentukan lapisan email gigi yang melindungi dari segala macam gangguan pada gigi.
Air mempunyai fungsi yang khusus yaitu pembentuk sel-sel tubuh, pengangkut zat-zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh, pengangkut sisa metabolisme yang tidak digunakan oleh tubuh, dan pengatur suhu tubuh.
Bahan makanan yang mengandung nutrien-nutrien tersebut ialah yang berasal dari hewan misalnya daging, hati, telur, susu dan bahan makanan yang diolah dari bahan-bahan itu, dan yang berasal dari nabati misalnya sayur-sayuran hijau, buah-buahan dan padi-padian serta kacang-kacangan.
E. Pentingnya Pemahaman Tentang Makanan Sehat Kepada Anak
Apa yang biasa dimakan anak hari ini, akan menentukan kesehatannya kelak. Karena itu, biasakanlah memberi anak makanan yang bergizi. Kalau dia terbiasa jajan sembarangan atau susah makan sayur, mulai sekarang ajari mereka makan makanan sehat. Manfaatnya antara lain:
1. Memiliki Pengetahuan Gizi yang Baik
Menanamkan kebiasaan makan sehat, mengenalkan makanan sehat, juga mengajari anak membuat makanan sehat, secara tak langsung membuat wawasan anak semakin kaya. Dia tahu, mana makanan sehat yang harus dipilih dan mana makanan tak sehat yang harus diabaikannya.
2. Punya Kebiasaan Makan yang Baik dan Sehat
Bisa karena biasa. Pepatah itu mungkin tepat untuk menggambarkan pengajaran makanan sehat. Secara psikologis, perilaku makan timbul karena anak meniru pola makan anggota keluarga lainnya. Contoh, anak yang tumbuh dalam lingkungan keluarga penggemar makanan manis akan mengembangkan pola suka makanan manis juga. Demikian pula dengan kebiasaan makan yang baik dan sehat. Orangtua yang membiasakan cuci tangan, akan ditiru anak hingga dewasa kelak.
3. Terhindari dari Penyakit Akibat Jananan Tidak Sehat
Anak yang terbiasa jajan tidak sehat berisiko terkena penyakit pencernaan semacam tifus, disentri, diare, dan lain-lain. Bahkan, dalam jangka panjang, kebiasaan makan makanan tidak sehat berpotensi menimbulkan gangguan/penyakit serius seperti kanker, obesitas, kolesterol, stroke, asam urat, alergi atau diabetes.
4. Memupuk Rasa Percaya Diri
Sebagai proses pembelajaran, makan memberi banyak manfaat pada anak, termasuk kepercayaan diri. Sedari kecil biasakan ia memegang sendok sendiri, menyendok makanan, dan duduk di kursi khususnya (setiap kali hendak disuapi). Memberi kesempatan pada si prasekolah untuk menentukan atau memilih sendiri makanan yang diinginkan juga akan memupuk rasa percaya diri anak. Bukankah lewat hal-hal seperti ini anak belajar menunjukkan ototritasnya yang menjadi bagian dari jati dirinya? Bahkan, di usia sekolah, dia juga belajar memasak sehingga kepercayaan dirinya semakin terpupuk.
F. Peran Guru dalam Menyiapkan Makanan Sehat Bagi Anak
Lingkungan sekolah dapat membentuk kebiasaan makan bagi anak-anak. Untuk anak Taman Kanak-kanak, biasanya mereka membawa bekal dari rumah kemudian makan bersama di kelas. Dalam hal ini kebiasaan dari rumah yang di bawanya. Akan tetapi jika pulang sekolah, biasanya di luar sudah menunggu para penjual makanan yang menawarkan jajanannya. Sehingga kadang membuat anak merengek ingin dibelikan. Jika kebiasaan membelikan jajanan pulang sekolah ini diteruskan, akhirnya anak menjadi terbiasa jajan makanan yang belum tentu baik gizi maupun kebersihannya. Di samping itu permintaan mereka bukan karena lapar. Nasihat yang baik dan pemberian pengertian di rumah sangat disarankan bagi para orang tua.
Bagi anak sekolah dasar lebih sukar lagi, karena mereka sudah tidak diawasi lagi oleh orang tua. Peranan guru dan kebijaksanaan sekolah sangat berarti sekali di sini. Misalnya bagaimana seorang guru memotivasi bahwa membawa bekal dari rumah itu lebih baik dari pada jajan, kemudian memberi penerangan bekal mana yang baik dan sehat untuk dibawa. Hal lain yang dapat dilakukan sekolah, misalnya membatasi dan menyeleksi jajanan yang disodorkan penjual di sekolah. Selain itu para gurupun harus memberi teladan yang baik dalam menerapkan kebiasaan makan, misalnya tidak turut pula jajan di luar.
Kegemaran anak-anak akan hal yang manis, gurih, asam dsb, kadang dimanfaatkan oleh produsen makanan untuk menarik konsumen terutama anak-anak. Kadangkala produk yang ditawarkan bukan menyehatkan malah berbahaya bagi kesehatan, misalnya terlalu tingginya kadar lemak, kadar garam, kadar gula, kadar asam atau berbagai bahan makanan tambahan sintetis seperti bahan pewarna, bahan penyedap (natrium glutamat, misalnya), bahan pengawet, bahan pemanis sintetis dsb. Hal yang lebih buruk lagi dalam produk makanan yang ditawarkan tidak mengandung gizi yang cukup, terutama bagi anak-anak. Jika iklan-iklan di televisi, radio, mass media atau plakat-plakat tidak diseleksi, terutama oleh orang tua dan para pendidik, akan mudah sekali membentuk kebiasaan makan yang tidak menyehatkan.
G. Kantin Sekolah Sehat sebagai Wujud Peran Guru dalam Menyiapkan Makanan Sehat Bagi Anak ( Harian Tempo, 30 Juni 2010 )
SEJAK diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) pada 10 Juni 2009, Program Pembinaan Keamanan Jajanan Anak Sekolah telah membantu 453 sekolah dalam menata kantinnya menuju kantin yang memenuhi syarat kesehatan. Untuk memastikan efek positif program yang ada, Kemdiknas menggandeng Badan POM dan Perguruan Tinggi melakukan bimbingan teknis kepada para guru dan pengelola kantin sekolah dalam memilih dan mengolah makanan yang sehat dan bergizi bagi anak-anak.
"Program Pembinaan Keamanan Jajanan Anak Sekolah terbukti tidak sia-sia. Kami sadar betul, bahwa anak-anak perlu mendapat jajanan yang sehat. Bayangkan saja, bagaimana jadinya bila enam tahun di SD terus-terusan mendapat jajanan yang tidak sehat. Pasti berdampak buruk terhadap kecerdasan dan kesehatan anak di masa depan," kata Drs. Peristiwa Karo Karo, Kepala Sekolah SD 18 Pekayon Jakarta Timur, yang tahun ini mendapat bantuan Rp 25 juta untuk membantu penataan kantin sekolahnya.
Minimal satu minggu sekali saya mencoba makanan di kantin. Saya pastikan sendiri makanan tidak ada yang berwarna ngejreng" kata Karo Karo. Lebih jauh dijelaskan bahwa dilakukan pengetesan tentang kesehatan jajanan. Alat tes juga didapat dari program itu. Dari tes itu, bisa mendeteksi apakah makanan mengandung formalin pewarna tekstil atau kandungan tak sehat lainnya.Program ini diakui penting oleh sekolah. Karo Karo justru mengharapkan sebanyak mungkin sekolah bisa memiliki kantin yang sehat. Apalagi untuk sekolah dasar. Anak-anak usia SD belum bisa menentukaalajanan yang sehat atau tidak, bahaya atau bukan.
Tanggapan positif terhadap program ini juga dilontarkan Asep Sudrajat, Guru Bahasa Sunda, SMP 3 Bogor. Sekolah ini mendapat bantuan di tahun 2009. Setelah kantin ditata, masih ada yang perlu dilakukan yaitu pengawasan makanan. Sekolah masih perlu bantuan untuk mengawasi makanan yang dijual. Biasanya guru tidak tahu makanan yang dijual berbahaya atau tidak. Perlu secara berkelanjutan dilakukan pemeriksaan oleh Badan POM misalnya kata Asep.
Program kantin sehat memang bukan satu-satunya cara untuk membangun kantin yang sehat dan berkualitas. Program im jadi pemicu supaya tumbuh kesadaran di banyak sekolah akan arti penting dari hidup bersih dan senat. Oleh karena itu, program irti akan terus dikembangkan, kata Prof. Dr. Ir. Dodi Nandika, M.S, Sekretaris Jenderal Kemdiknas. Pengembangan kantin sekolah sehat, termasuk pemberian bimbingan teknis kepada para guru dan pengelola kantin sekolah, pada dasarnya merupakan bagian dari pembentukan budaya sehat. Budaya sehat tentu merupakan bagian dan Pendidikan Karakter Bangsa yang saat ini sedang diutamakan oleh pemerintah, khususnya Kemdiknas, ujar Dodi Nandika.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari uraian yang telah dipaparkan, maka kesimpulan dari makalah ini adalah bahwa makanan sehat adalah makanan yang memenuhi kriteria dan syarat empat sehat lima sempurna secara seimbang dimana mengandung beberapa komponen penting bagi fungsi fisiologis anak.
Pentingnya pemahaman tentang makanan sehat perlu diberikan kepada anak sehingga tertanam konsep dalam benak anak tentang pentingnya makanan sehat bagi fungsi fisiologis dirinya sendiri.
Peran guru dalam menyiapkan makanan sehat bagi anak nampak dalam usaha guru untuk memotivasi siswa bahwa membawa bekal dari rumah itu lebih baik dari pada jajan, kemudian memberi penerangan bekal mana yang baik dan sehat untuk dibawa. Hal lain yang dapat dilakukan sekolah, misalnya membatasi dan menyeleksi jajanan yang disodorkan penjual di sekolah. Selain itu para gurupun harus memberi teladan yang baik dalam menerapkan kebiasaan makan, misalnya tidak turut pula jajan di luar.
Kantin sekolah merupakan salah satu wujud peran prakarsa sekolah dalam menyiapkan makanan sehat bagi siswa dimana juga merupakan pembentukan budaya sehat yang merupakan bagian dan Pendidikan Karakter Bangsa yang saat ini sedang diutamakan oleh pemerintah, khususnya Kemdiknas.
B. HARAPAN
Melalui pembahasan dalam makalah ini diharapkan mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar mampu dan mau mengetahui dan memahami peranannya sebagai calon guru Sekolah Dasar dalam hubungannya dengan pengupayaan penyediaan dan pengawasan makanan sehat bagi siswanya.
DAFTAR PUSTAKA
Ardhiani, Devi. 2007. “Peran Guru dalam Pengawasan Makanan dan Masa Depan Anak”, Solopos, Hal. 4 (Online).
Kompas. 30 Juni 2010. ”Kantin Sekolah Sehat”, Olahraga, hlm-14.
Roji. 2007. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Untuk SMP Kelas VII. Jakarta : Erlangga
http://bumiganesa.com/?p=278 diunduh 23 Oktober 2010 10:56:38
http://pustaka.ut.ac.id/puslata/library diunduh 23 Oktober 2010 10:29:24
0 Komentar