ORGAN REPRODUKSI WANITA


  • Wanita adalah sebutan yang digunakan untuk ''homo sapiens'' berjenis kelamin betina. 
  • Lawan jenis dari wanita adalah pria. 
  • Wanita adalah kata yang umum digunakan untuk menggambarkan perempuan dewasa. 
  • Perempuan yang sudah menikah juga biasa dipanggil dengan sebutan ibu. 
  • Untuk perempuan yang belum menikah atau berada antara umur 16 hingga 21 tahun disebut juga dengan anak gadis. 
  • Perempuan yang memiliki organ reproduksi yang baik akan memiliki kemampuan untuk mengandung, melahirkan dan menyusui.

Organ reproduksi wanita terdiri alat / organ eksternal dan internal, sebagian besar terletak dalam rongga panggul.

Organ Eksternal
  •  Vulva dengan Asesorisnya
Internal
  • Vagina - sampai  Ovarium bagian dalam ini untuk 
  1. ovulasi
  2. fertilisasi ovum
  3. transportasi blastocyst
  4. implantasi
  5. pertumbuhan fetus
  6. kelahiran.
Fungsi sistem reproduksi wanita dikendalikan / dipengaruhi oleh
Hormon-hormon
  • gondaotropin
  • steroid dari poros hormonal thalamus
  • hipothalamus
  • hipofisis
  • adrenal
  • ovarium.
Selain itu terdapat organ/sistem ekstragonad/ekstragenital yang juga dipengaruhi oleh siklus reproduksi : payudara, kulit daerah tertentu, pigmen dan sebagainya.


GENITALIA EKSTERNA

Organ kelamin luar (vulva) dibatasi oleh labium mayor (sama dengan skrotum pada pria).
Terdiri dari bagian
  1. Labium mayora
  2. Labium minora
  3. Klitoris
  4. Vestibulum
  5. Introitus
  6. Hymen
  7. Perinium .
Uraian Materi
  • Organ reproduksi eksterna pada wanita sering disebut vulva, mencakup semua organ yang dapat terlihat dari luar. 
  • Bentuk vulva pada masing masing wanita bervariasi, tapi pada dasarnya alat alat reproduksinya sama saja

Mons Pubis/ Mons Veneris

  • Bagian yang menonjol yang banyak berisi jaringan lemak yang terletak dipermukaan anterior simpisis pubis
  • Setelah pubertas, kulit mons veneris ditutup oleh rambut-rambut

Labium mayora
  • Terdiri dari 2 permukaan, yaitu bagian luar yang menyerupai kulit biasa dan ditumbuhi rambut, dan bagian dalam menyerupai selaput lendir dan mengandung banyak kelenjar sebacea dari kelenjar keringat
  • terletak dibagian anterior / depan symphisis os pubis.
  • Berupa dua buah lipatan jaringan lemak, berbentuk lonjong dan menonjol yang berasal dari mons veneris dan berjalan kebawah dan ke belakang yang mengelilingi labia minora
  • Labium mayor akan ditumbuhi rambut (pubis) ke arah bawah dan belakang setelah pubertas
  • Labia mayora kiri dan kanan bersatu di bagian belakang dan batas depan dari perinium disebut Commisura posterior/ frenulum.
  • Labium mayora, ini sama atau homolog dengan dengan skrotum pada pria
  • Didalamnya terdapat lipatan jaringan tipis disebut Labium minora
  • Lapisannya berupa kulit yang sama dengan kulit di bagian tubuh lainnya, yaitu tebal dan kering dan bisa membentuk sisik..

Labia Minora
  • Lipatan jaringan tipis terletak tepat di sebelah dalam dari labium mayor
  • Merupakan dua buah lipatan jaringan berwarna kemerahan Karena kaya akan pembuluh darah
  • Labium minora ini terlihat jika labia mayora dibuka.
  • Pertemuan lipatan labia minora kiri dan kanan di bagian atas disebut - preputium klitoris, dan di bagian bawah disebut frenulum klitoris
  • Pada bagian inferior kedua lipatan labia minora memanjang mendekati - garis tengah dan menyatu dengan fuorchette.
  • Tidak mempunyai folikel rambut.namun merupakan selaput lendir yang memiliki struktur yang sama dengan kulit, yang permukaannya tetap lembab karena adanya cairan yang berasal dari pembuluh darah pada lapisan yang lebih dalam
  • Disusun oleh otot polos dengan ujung serabut saraf.yang mengelilingi lubang vagina dan uretra disisi dalamnya.

·


Clitoris/ Klentit

  • Merupakan suatu tanggul berbentuk silinder dan erektil yang terletak di ujung superior vulva
  • Merupakan hasil pertemuan labium minora kanan dan kiri yang membentuk tonjolan ke depan Berupa penonjolan kecil (corpus clitoridis) yang sangat peka terhadap rangsangan dan tersusun banyak pembuluh darah sehingga bisa mengalami ereksi
  • Mengandung banyak urat urat syaraf sensoris dan pembuluh pembuluh darah.
  • Jumlah pembuluh darah dan persyarafan yang banyak membuat klitoris sangat sensitif terhadap suhu, sentuhan dan sensasi tekanan.
  • Fungsi utama klitoris adalah menstimulasi dan meningkatkan keregangan seksual.
  • Ujung badan klitoris dinamai Glans dan lebih sensitif dari pada badannya
  • Panjang klitoris jarang melebihi 2 cm dan bagian yang terlihat adalah sekitar 6x6 mm atau kurang pada saat tidak terangsang dan akan membesar jjika secara seksual terangsang.
  • Dibungkus oleh sebuah lipatan kulit yang disebut preputium
  • Clítoris ini terdiri dari caput/glans clitoridis yang terletak di bagian superior vulva yang tertanam di dalam dinding anterior vagina.
  • Klitoris analog dengan penis pada laki-laki
Vestibulum
  • Merupakan rongga yang sebelah lateral dibatasi oleh kedua labia minora, anterior oleh klitoris dan dorsal oleh fourchet. batas lateral labia minora.Berasal dari sinus urogenital.
  • Vestibulum merupakan muara muara dari 6 buah lubang
Vestibulum ini merupakan muara muara dari 6 buah lubang yaitu

  • 1 muara vagina
  • 1 muara urethra,
  • 2 muara kelenjar bartolini yang terdapat di samping dan agak ke belakang dari introitus vagina
  • 2 muara kelenjar skene di samping dan agak ke dorsal urethra.
Introitus
  • Berupa Lubang pada vagina membentuk bangunan separuh bulan
  • Di belakang introitus terdapat lipata disebut forset
  • Jika ada rangsangan pada lubang kecil ini i akan keluar cairan (lendir) yang dihasilkan oleh kelenjar Bartolin. Yang ada di samping introitus
Kelenjar Bartholini dan Skene
  • Kelenjar yang penting didaerah vulva karena dapat mengeluarkan lendir.
  • Pengeluaran lendir meningkat saat hubungan seks.

Ostium Uretra
  • Walaupun bukan merupakan sistem reproduksi sejati, namun dimasukkan ke dalam bagian ini karana letaknya menyatu dengan vulva.
  • Biasanya terletak sekitar 2,5 cm dibawak klitoris.
Ostium Vagina

  • Liang vagina sangat bervariasi bentuk dan ukurannya
  • Pada gadis, kebanyakan vagina tertutup sama sekali oleh labia minora dan jika dibuka, terlihat hampir seluruhnya tertutup oleh himen ( selaput dara)
Hymen

  • Berupa lapisan yang tipis bermukosa yaitu / hymen, utuh tanpa robekandan menutupi sebagian besar introitus vagina
  • Hymen normal terdapat lubang kecil untuk aliran darah menstruasi, dapat berbentuk bulan sabit, bulat, oval, cribiformis, septum atau fimbriae.
  • Namun kadang kala ada banyak lubang kecil (kribriformis), bercelah (septata), atau berumbai tidak beraturan (fimbriata).
  • Akibat coitus atau trauma lain, hymen dapat robek dan bentuk lubang menjadi tidak beraturan dengan robekan (misalnya berbentuk fimbriae).
  • Bentuk himen postpartum disebut parous, Corrunculae myrtiformis adalah sisa2 selaput dara yang robek yang tampak pada wanita pernah melahirkan
  • Pada tipe himen fimbriata, pada gadis sulit membedakannya dengan himen yang sudah mengalami penetrasi saat koitus.
  • Hymen yang abnormal, misalnya primer tidak berlubang (hymen imperforata) menutup total lubang vagina, dapat menyebabkan darah menstruasi terkumpul di rongga genitalia interna
  • Kekuatan himen pada setiap wanita bervariasi, karena itu pada saat pertama kali melakukan hubungan seksual, himen bisa robek atau bisa juga tidak.
Perineum

  • Adalah daerah muskular yang dititupi kulit antara introitus vagina dan anus.
  • Daerah antara tepi bawah vulva dengan tepi depan anus.
  • Batas otot-otot diafragma pelvis (m.levator ani, m.coccygeus) dan diafragma urogenitalis (m.perinealis transversus profunda, m.constrictor urethra).
  • Perineal body adalah raphe median m.levator ani, antara anus dan vagina.
  • Perineum meregang pada persalinan, kadang perlu dipotong (episiotomi) untuk memperbesar jalan lahir dan mencegah ruptur
Jadi ada yang istimewa di dalam tubuh seorang wanita dibandingkan kaum lelaki, yaitu kemampuan untuk membesarkan janin dalam rahimnya.
  • Sebenarnya perbedaan antara laki laki dan perempuan adalah pada rahimnya.
  • Tapi selain rahim, organ lainnya juga sangat menentukan keberhasilan seorang wanita untuk dapat hamil dan membesarkan janin dalam rahimnya karena organ yang satu dengan yang lainnya saling berhubungan sehingga proses kehamilan yang fisiologis dapat terjadi.
  • Pada dasarnya alat reproduksi wanita dibedakan menjadi 2, yaitu alat reproduksi eksterna dan interna.
  • Alat reproduksi eksterna yaitu alat reproduksi yang terletak dan tampak dari luar.
  • Dan alat reproduksi interna yaitu alat reproduksi wanita yang terletak di bagian dalam tubuh wanita.
GENITALIA INTERNA

 
ORGAN KELAMIN DALAM
  1. Vagina
  2. Serviks
  3. Uterus
  4. Tuba Falopii
Vagina
  • Dalam keadaan normal, dinding vagina bagian depan dan belakang saling bersentuhan sehingga tidak ada ruang di dalam vagina kecuali jika vagina terbuka (misalnya selama pemeriksaan atau selama melakukan hubungan seksual).
  • Pada wanita dewasa, rongga vagina memiliki panjang sekitar 7,6-10 cm.
  • Sepertiga bagian bawah vagina merupakan otot yang mengontrol garis tengah vagina. Dua pertiga bagian atas vagina terletak diatas otot tersebut dan mudah teregang.
Serviks (leher rahim)
  • Terletak di puncak vagina
  • Merupakan uterus bagian bawah yang membuka ke arah vagina..
  • Selama masa reproduktif, lapisan lendir vagina memiliki permukaan yang berkerut - kerut.
  • Bentuknya bengkok ke arah depan
  • Sebelum pubertas dan sesudah menopause, lapisan lendir menjadi licin
  • Merupakan penghalang yang baik bagi bakteri, kecuali selama masa menstruasi dan selama masa ovulasi (pelepasan sel telur).
  • Sebuah saluran yang melalui serviks memungkinkan sperma masuk ke dalam rahim dan darah menstruasi keluar.
  • Saluran serviks dilapisi oleh kelenjar penghasil lendir. Lendir yang sekresinya sangat banyak dan tebal dan sehinga tidak dapat ditembus oleh sperma kecuali sesaat sebelum terjadinya ovulasi.
  • Serviks biasanya Saluran di dalam serviks adalah sempit, bahkan terlalu sempit sehingga selama kehamilan janin tidak dapat melewatinya. Tetapi pada proses persalinan saluran ini akan meregang sehingga bayi bisa melewatinya
  • Pada saat ovulasi, konsistensi lendir berubah sehingga sperma bisa menembusnya dan terjadilah pembuahan (fertilisasi). Selain itu, pada saat ovulasi, kelenjar penghasil lendir di serviks juga mampu menyimpan sperma yang hidup selama 2-3 hari. Sperma ini kemudian dapat bergerak ke atas melalui korpus dan masuk ke tuba falopii untuk membuahi sel telur. Karena itu, hubungan seksual yang dilakukan dalam waktu 1-2 hari sebelum ovulasi bisa menyebabkan kehamilan
Rahim ( Uterus )
  • Merupakan suatu organ yang berbentuk seperti buah pir dilapisi peritoneum (serosa).dan terletak di puncak vagina.
  • Merupakan jaringan otot yang kuat, terletak di pelvis diantara kandung kemih dan rektum
  • Dinding depan belakang dan atas tertutup peritonium , sedangkan bagian bawahnya berhubungan dengan kandung kemih
  • Ukuran uterus tergantung dari usia wanita dan paritas
  • Ukuran anak-anak 2-3 cm, nullipara 6-8 cm, multipara 8-9 cm
  • Rahim terbagi menjadi 2 bagian, yaitu serviks dan korpus (badan rahim).
  • Selama proses persalinan, dinding ototnya mengkerut sehingga bayi terdorong keluar melalui serviks dan kemudian ke vagina.
Tuba falopii
  • Membentang sepanjang 5 cm sampai 7,6 cm dari tepi atas rahim ke arah ovarium.
  • Ujung dari tuba kiri dan kanan membentuk corong membentuk jumbai (Fimbrae) sehingga memiliki lubang yang lebih besar agar sel telur jatuh ke dalamnya ketika dilepaskan dari ovarium.
  • Ujung dari tuba falopii yang ber hubungan dengan Ovarium tidak saling menempel tetapi menggantung dengan bantuan sebuah ligamen.
  • Sel telur bergerak di sepanjang tuba falopii dengan bantuan silia (rambut getar) dan otot pada dinding tuba.
  • Tempat terjadinya Fertilisasi /Pembuahan membentuk Zygot
  • Jika di dalam tuba falopii sel telur bertemu dengan sperma dan dibuahi, maka sel telur yang telah dibuahi ini mulai membelah Selama 4 hari, embrio yang kecil terus membelah sambil bergerak secara perlahan menuruni tuba dan masuk ke dalam rahim (Uterus) .
Tuba fallopi terbagi menjadi 4 bagian :
  1. Pars Interstitialis, terletak diantara otot rahim, mulai dari ostium internum tubae
  2. Pars Istmika tubae, bagian tuba yang berada diluar uterus dan merupakan bagian yang paling sempit
  3. Pars ampularis tubae, bagian yang paling luas dan membentuk huruf "S"
  4. Pars infudibulo tubae, bagian akhir tubae yang memiliki umbai yang disebut fimbriae tubae

Ovarium (Indung Telur)
  • tersusun atas sepasang dikanan kiri
  • Setiap janin wanita pada usia kehamilan 20 minggu memiliki 6-7 juta oosit (sel telur yang sedang tumbuh) berupa Folikel folikel
  • ketika lahir akan memiliki 2 juta oosit. Pada masa puber, tersisa sebanyak 300.000-400.000 oosit yang mulai mengalami pematangan menjadi sel telur. Tetapi hanya sekitar 400 sel telur yang dilepaskan selama masa reproduktif wanita
  • Setiap siklus menstruasi dilepaskan 1 telur.
  • Ribuan oosit yang tidak mengalami proses pematangan secara bertahap akan hancur dan akhirnya seluruh sel telur akan hilang pada masa menopause.
  • Sebelum dilepaskan, sel telur tertidur di dalam folikelnya.
  • Sel telur yang tidur tidak dapat melakukan proses perbaikan seluler seperti biasanya, sehingga peluang terjadinya kerusakan pada sel telur semakin meningkat sejalan dengan bertambahnya usia wanita. Karena itu kelainan kromosom maupun kelainan genetik lebih mungkin terjadi pada wanita yang hamil pada usianya yang telah lanjut.
Jadi ovarium
  • ovarium terdapat 2 buah yaitu kiri dan kanan. Ovarium terdiri dari 2 bagian :
1. Kortaks Ovarii

  • Mengandung folikel
  • primodial
  • Berbagai fase
  • pertumbuhan folikel menuju folikel de graaf
  • Terdapat korpus luteum dan albican
2. Modula ovarii
  • Terdapat pembuluh darah limfe
  • Terdapat serat syaraf

Fungsi Masing-masing Bagian Dari Genitalia Interna


Uterus
  1. Siklus mentruasi
  2. Kehamilan
  3. Persalinan
Tuba Falopii
  1. Menangkap ovum yang dilepaskan saat ovulasi
  2. Sebagai saluran dari spermatozoa ovum dan hasil konsepsi
  3. Tempat terjadinya konsepsi
  4. Tempat pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi
  5. Sampai membentuk blasrula yamg siap mengadajan implantasi
Ovarium
  1. Perkembangan dan pelepasan ovum
  2. Sintesa dan sekresi hormon steroid
NOTES
  • Geniitalia interna adalah suatu alat reproduksi wanita yang terletak di dalam rongga pelvis
  • Genitalia interna terdiri dari 3 bagian yaitu uterus, tuba fallopi dan ovarium
  • Uterus terbagi atas 2 bagian yaitu : servik uteri dan corpus uteri
  • Tuba fallopi terbagi atas 4 bagian yaitu : pars interstialis, pars ismika tubae, pars ampula tubae dan pars infundibulo tubae
  • Ovarium terbagi 2 bagian yaitu : korteks ovarii dan medulla ovarii
  • Fungsi dari ovarium adalah : Perkembangan dan pelepasan ovum, sintesa dan sekresi hormon steroid.

POROS HORMONAL SISTEM REPRODUKSI
Badan pineal
  • Suatu kelenjar kecil, panjang sekitar 6-8 mm,
  • Kelenjar ini merupakan suatu penonjolan dari bagian posterior ventrikel III di garis tengah. Terletak di tengah antara 2 hemisfer otak, di depan serebelum pada daerah posterodorsal diensefalon.
  • Memiliki hubungan dengan hipotalamus melalui suatu batang penghubung yang pendek berisi serabut-serabut saraf.
  • Hormon melatonin : mengatur sirkuit foto-neuro-endokrin reproduksi.
  • Tampaknya melatonin menghambat produksi GnRH dari hipotalamus, sehingga menghambat juga sekresi gonadotropin dari hipofisis dan memicu aktifasi pertumbuhan dan sekresi hormon dari gonad.
  • Diduga mekanisme ini yang menentukan pemicu / onset mulainya fase pubertas.
Hipotalamus
  • Kumpulan nukleus pada daerah di dasar otak, di atas hipofisis, di bawah talamus.
  • Tiap inti merupakan satu berkas badan saraf yang berlanjut ke hipofisis sebgai hipofisis posterior (neurohipofisis).
  • Menghasilkan hormon-hormon pelepas :
  1. GnRH (Gonadotropin Releasing Hormone)
  2. TRH (Thyrotropin Releasing Hormone)
  3. CRH (Corticotropin Releasing Hormone)
  4. GHRH (Growth Hormone Releasing Hormone),
  5. PRF (Prolactin Releasing Factor). Menghasilkan juga hormon-hormon penghambat :
  6. PIF (Prolactin Inhibiting Factor).
Pituitari / hipofisis
  • Terletak di dalam sella turcica tulang sphenoid.
  • Menghasilkan hormon-hormon gonadotropin yang bekerja pada kelenjar reproduksi, yaitu perangsang pertumbuhan dan pematangan folikel (FSH – Follicle Stimulating Hormone) dan hormon lutein (LH – luteinizing hormone).
  • Selain hormon-hormon gonadotropin, hipofisis menghasilkan juga hormon-hormon metabolisme, pertumbuhan, dan lain-lain. (detail2, cari / baca sendiri yaaa…)
Ovarium
  • Berfungsi gametogenesis / oogenesis, dalam pematangan dan pengeluaran sel telur (ovum).
  • Selain itu juga berfungsi steroidogenesis, menghasilkan estrogen (dari teka interna folikel) dan progesteron (dari korpus luteum), atas kendali dari hormon-hormon gonadotropin.
Endometrium
  • Lapisan dalam dinding kavum uteri, berfungsi sebagai bakal tempat implantasi hasil konsepsi.
  • Selama siklus haid, jaringan endometrium berproliferasi, menebal dan mengadakan sekresi, kemudian jika tidak ada pembuahan / implantasi, endometrium rontok kembali dan keluar berupa darah / jaringan haid.
  • Jika ada pembuahan / implantasi, endometrium dipertahankan sebagai tempat konsepsi.
  • Fisiologi endometrium juga dipengaruhi oleh siklus hormon-hormon ovarium.
Histological appearance of endometrial tissues during the menstrual cycle.
  1. Normal proliferative (postmenstrual) endometrium, showing small, tube-like pattern of glands.
  2. Early secretory (postovulatory) endometrium, with prominent subnuclear vacuoles, alignment of nuclei, and active secretions by the endometrial glands.
  3. Late secretory (premenstrual) endometrium, with predecidual stromal changes.
  4. Menstrual endometrium, with disintegration of stroma / glands structures and stromal hemorrhage.
HORMON-HORMON REPRODUKSI

GnRH (Gonadotrophin Releasing Hormone)
  • Diproduksi di hipotalamus, kemudian dilepaskan
  • Berfungsi menstimulasi hipofisis anterior untuk memproduksi dan melepaskan hormon-hormon gonadotropin (FSH / LH ).
FSH (Follicle Stimulating Hormone)
  • Diproduksi di sel-sel basal hipofisis anterior
  • Sebagai respons terhadap GnRH. 
  • Berfungsi memicu pertumbuhan dan pematangan folikel dan sel-sel granulosa di ovarium wanita (pada pria : memicu pematangan sperma di testis).
  • Pelepasannya periodik / pulsatif
  • Waktu paruh eliminasinya pendek (sekitar 3 jam
  • Sering tidak ditemukan dalam darah. 
  • Sekresinya dihambat oleh enzim inhibin dari sel-sel granulosa ovarium, melalui mekanisme feedback negatif.
LH (Luteinizing Hormone) / ICSH (Interstitial Cell Stimulating Hormone)
  • Diproduksi di sel-sel kromofob hipofisis anterior. 
  • Bersama FSH, LH berfungsi memicu perkembangan folikel (sel-sel teka dan sel-sel granulosa) dan juga mencetuskan terjadinya ovulasi di pertengahan siklus (LH-surge). 
  • Selama fase luteal siklus, LH meningkatkan dan mempertahankan fungsi korpus luteum pascaovulasi dalam menghasilkan progesteron.
  • Pelepasannya juga periodik / pulsatif
  • Kadarnya dalam darah bervariasi setiap fase siklus
  • Waktu paruh eliminasinya pendek (sekitar 1 jam). 
  • Kerja sangat cepat dan singkat.
(Pada pria : LH memicu sintesis testosteron di sel-sel Leydig testis).
Estrogen
  • Estrogen (alami) diproduksi terutama oleh sel-sel teka interna folikel di ovarium secara primer, dan dalam jumlah lebih sedikit juga diproduksi di kelenjar adrenal melalui konversi hormon androgen. 
  • Pada pria, diproduksi juga sebagian di testis.
  • Selama kehamilan, diproduksi juga oleh plasenta.
  • Berfungsi stimulasi pertumbuhan dan perkembangan (proliferasi) pada berbagai organ reproduksi wanita.
 Estrogen
  1. Pada uterus : menyebabkan proliferasi endometrium.
  2. Pada serviks : menyebabkan pelunakan serviks dan pengentalan lendir serviks.
  3. Pada vagina : menyebabkan proliferasi epitel vagina.
  4. Pada payudara : menstimulasi pertumbuhan payudara. Juga mengatur distribusi lemak tubuh.
  5. Pada tulang, estrogen juga menstimulasi osteoblas sehingga memicu pertumbuhan / regenerasi tulang. Pada wanita pascamenopause, untuk pencegahan tulang keropos / osteoporosis, dapat diberikan terapi hormon estrogen (sintetik) pengganti.
Progesteron
  • Progesteron (alami) diproduksi terutama di korpus luteum di ovarium
  • Sebagian diproduksi di kelenjar adrenal, dan pada kehamilan juga diproduksi di plasenta.
  • Progesteron menyebabkan terjadinya proses perubahan sekretorik (fase sekresi) pada endometrium uterus, yang mempersiapkan endometrium uterus berada pada keadaan yang optimal jika terjadi implantasi.
HCG (Human Chorionic Gonadotrophin)
  • Mulai diproduksi sejak usia kehamilan 3-4 minggu oleh jaringan trofoblas (plasenta). 
  • Kadarnya makin meningkat sampai dengan kehamilan 10-12 minggu (sampai sekitar 100.000 mU/ml), kemudian turun pada trimester kedua (sekitar 1000 mU/ml), kemudian naik kembali sampai akhir trimester ketiga (sekitar 10.000 mU/ml).
Peran HCG (Human Chorionic Gonadotrophin)
  • Meningkatkan dan mempertahankan fungsi korpus luteum dan produksi hormon-hormon steroid terutama pada masa-masa kehamilan awal. 
  • Mungkin juga memiliki fungsi imunologik.
  • Deteksi HCG pada darah atau urine dapat dijadikan sebagai tanda kemungkinan adanya kehamilan (tes Galli Mainini, tes Pack, dsb).
LTH (Lactotrophic Hormone) / Prolactin
  • Diproduksi di hipofisis anterior, memiliki aktifitas memicu / meningkatkan produksi dan sekresi air susu oleh kelenjar payudara. 
  • Di ovarium, prolaktin ikut mempengaruhi pematangan sel telur dan mempengaruhi fungsi korpus luteum.
  • Pada kehamilan, prolaktin juga diproduksi oleh plasenta (HPL / Human Placental Lactogen).
Peran LTH (Lactotrophic Hormone) / Prolactin
  • Laktogenik / laktotropik prolaktin tampak terutama pada masa laktasi / pascapersalinan.
  • Prolaktin juga memiliki efek inhibisi terhadap GnRH hipotalamus, sehingga jika kadarnya berlebihan (hiperprolaktinemia) dapat terjadi gangguan pematangan follikel, gangguan ovulasi dan gangguan haid berupa amenorhea
pseudo vagina

Posting Komentar

0 Komentar