yang selama ini dipercaya dapat mengakibatkan penyakit rematik, ternyata hanya isapan jempol. Hal itu diungkapkan dr. Hi. Boy Zaghlul Zaini saat ditemui kemarin.
Menurutnya, mandi malam hari hanya sebagai pemicu kambuhnya penyakit rematik. ’’Rheumatoid arthritis atau biasa orang menyebutnya rematik ini merupakan radang sendi. Rematik masih dibagi-bagi lagi dan semua tidak identik dengan asam urat,” ujar pria yang juga menjabat ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Bandarlampung itu.
Dijelaskan, rematik terdiri osteoarthritis, yaitu keluhan pada tulang dan sendi. Kemudian arthralgia, yakni keluhan pada sendi. Lalu gouty arthritis, yang merupakan penumpukan asam urat yang biasanya terjadi di sendi, dan juga myalgia atau nyeri otot.
Boy menambahkan, orang yang rentan terkena rematik biasanya yang terlalu banyak menggunakan ototnya dan juga pekerja yang posisinya statis, yakni berdiri atau duduk terus-menerus dan dalam waktu lama. ’’Hal itu biasanya akan menyebabkan pegal-pegal pada sendinya,” paparnya.
Mandi malam hari sebenarnya diperbolehkan, asal mengikuti aturan. Sebab pada malam hari, kondisi suhunya menurun cukup ekstrem. ’’Jadi jika dilakukan penderita rematik bisa memicu rasa sakitnya,” jelas dia.
Untuk itu, pada malam hari ketika baru pulang bekerja atau beraktivitas yang padat, jangan langsung mandi. Sebab saat itu suhu badan masih tinggi. Jika suhu badan yang tinggi bertemu air yang bertemperatur dingin, otot akan berkontraksi.
’’Karenanya tunggu dulu sampai suhu badan sama dengan suhu kamar. Setelah itu baru bisa mandi seperti biasa. Tetapi kalau mandi menggunakan air hangat, itu lebih bagus,” ungkapnya.
Untuk mengatasi penyakit rematik bisa menggunakan penahan sakit, obat analgetik, dan antiradang dari golongan steroid yang aman atau nonsteroid. Namun, penggunaan obat itu tetap harus di bawah pengawasan dokter
0 Komentar