makalah biologi tentang penelitian kacang hijau

Kata Pengantar

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada hambanya, khususnya bagi penulis yang telah mampu menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul “pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan kacang hijau “

Dalam menulis karya ilmiah ini, alhamdulillah penulis tidak mendapatkan kendala – kendala, sehingga penyelesaiannya dapat dikerjakan dengan baik. Selain itu penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Dra.Kasmartiah selaku guru pembimbing yang telah memberikan dorongan dan motivasi sehingga karya ilmiah ini dapat terselesaikan.

Disini penulis juga sampaikan, jika seandainya dalam penulisan karya ilmiah ini terdapat hal – hal yang tidak sesuai dengan harapan, untuk itu penulis dengan senang hati menerima masukan, kritikan dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun demi kesempurnaan karya ilmiah ini. Semoga apa yang di harapkan penulis dapat di capai dengan sempurna,

Amin..

Teluk kuantan,22 februari 2009
penulis
ii

DAFTAR ISI

Riwayat hidup penulis i
Kata Pengantar ii
Daftar Isi iii


BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang Masalah 1
1.2 Batasan Masalah 1
1.3 Rumusan Masalah 1
1.4 Rumusan Hipotesa 2
1.5 Tinjaun penelitian 2

BAB II PEMBAHASAN 3

2.1 Tinjauan Teoritis 3

BAB III METODELOGI PENELITIAN 4

3.1 Metode Penelitian 4
3.2 Langkah Kerja 4
3.3 Desain Penelitian 4
3.4 Teknik Pengumpulan Data 4
3.5 Penyajian Data 5

BAB IV PENYAJIAN HASIL EKSPERIMEN 6

4.1 Analisis Data 6
4.2 Kesimpulan 6

BAB V PENUTUP 7
5.1 Kesipulan
5.2 Saran 7

Daftar Pustaka 8

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tumbuhan merupakan makhluk hidup yang berperan sebagai produsen di muka bumi ini. Dalam ekosistem terdapat dua macam komponen yang saling ketergantungan, yaitu komponen biotik dan komponen abiotik . komponen biotik terdiri dari tumbuhan, hewan, dan manusia. Sedangkan komponen abiotik antara lain : udara, gas, angina, cahaya, matahari, dan sebagainya. Antara komponen biotik dan abiotik saling mempengaruhi, misalnya, tumbuhan memerlukan cahaya matahari untuk melakukan fotosintesis. Hasil fotosintesis di butuhkan oleh makhluk hidup lainnya. Oleh karena itu, kami mengadakan eksperimen untuk mengetahui apakah benar ada pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan kacang hija.

1.2 Batasan Masalah

Dalam penulisan makalah ini kami membahas, melihat dan mengamati sebatas pada pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan tanaman {kacang hijau}.

1.3 Perumusan Masalah

Sesuatu di sebut makalah, jika ada kesenjangan antara harapan dengan kenyataan, antara apa yang ada dan apa yang seharusnya, dan apa yang tersedia dengan apa yang di butuhkan. Perumusan masalah nya adalah :

1.3.1 apakah ada pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang hijau.

1.3.2 Dari penelitian yang kami lakukan yang termasuk :

Variabel bebas adalah Cahaya matahariÀ
Variabel terikat adalah Kacang HijauÀ
Variabel terkendali adalah kacang hijau yang di tanam di tempat gelap dan tempat terangÀ

1

1.4 Rumusan Hipotesa

1.4.1 Asumsi

Benih kacang hijau yang di tanam tersebut memiliki daya tumbuh yang berbeda karena pengaruh cahaya matahari\

1.4.2 Hipotesa

Berdasarkan asumsi di atas dapat di simpulkan bahwa : Ada pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan kacang hijau

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan kami melakukan penelitian ini sebagai berikut :
1.5.1 Kami ingin mengetahui, apakah benar ada pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan kacang hijau
1.5.2 Kami Ingin mengetahui dan mengkaji masalah pengaruh cahaya matahari
1.5.3 Kami ingin mengetahui bagaimana cahaya matahari dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman kacang hijau.

2


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Tinjauan Teoritis

2.1.1 komponen penyusun ekosistem adalah komponen biotik dan komponen abiotik ( biologi 1B Erlangga, pengarang Istamar syamsuri,dkk )
2.1.2 Cahaya matahari membantu tumbuhan hijau melakukan fotosintesis ( Biologi 1B Yusditira,Drs.Bagod Sudjadi M.Ed. )
2.1.3 Dalam menyusun ekosistem antara komponen biotic dan komponen abiotik saling ketergantungan ( Sains Biologi 1A Slamet prawirohartono,Bumi aksara )
2.1.4 Tanpa cahaya matahari kehidupan di muka bumi tidak akan ada ( Depdikbud )
2.1.5 Tumbuhan tumbuh mencari matahari ( Biologi 3A Erlangga, pengarang Istamar syamsuri,dkk )
2.1.6 Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan setiap organ dan keseluruhan tumbuhan (Biologi 3A Erlangga, pengarang Istamar syamsuri,dkk )
2.1.7 Tumbuhan yang tidak terkena cahaya tidak dapat membentuk klorofil sehingga daun menjadi pucat (Biologi 3A Erlangga, pengarang Istamar syamsuri,dkk )
2.1.8 Jika intensitas cahaya terlalu tinggi, klorofil akan rusak (Biologi 3A Erlangga, pengarang Istamar syamsuri,dkk )
















3

BAB III
METODELOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Tujuan :Mengetahui apakah benar ada pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan kacang hijau
Tempat :Rumah Ranti di Jake
Waktu :Tanggal 20 Pebruari 2009 samapai 28 Pebruari 2009

3.2 Langkah Kerja

3.2.1. Rendam kacang hijau selama semalam
3.2.2. Sediakan dua gelas aqua ( aqua A dan aqua B ). Isi gelas A & B dengan kapas kosmetik yang kapas tersebut di basahkan
3.2.3. letak kan 2- 5 biji kacang hijau ke dalam gelas A dan B
3.2.4. Letakkan Gelas A di tempat Terang dan Gelas B ditempat gelap
3.2.5. siram setiap pagi dengan air agar kapas tetap lembab, tetapi jagan terlalu banyak agar biji tidak membusuk
3.2.6. ukur tinggi tanaman di Gelas A dan gelas B


3.3 Desain penelitian

Populasi adalah satu gelas di tempat terang dan satu gelas di tempat gelap

3.4 Teknik pengumpulan Data

Teknik observasi adalah melakukan penelitian langsung
Teknik perpustakaan adalah dengan mengunjungi perpustakaan dan mencari buku – buku yang bersangkuta

4
3.5 Penyajian data


No
Mulai rendam
Mulai tumbuh Tinggi
Tempat terang Tempat gelap
1 20 Pebruari 2009 - - -
2 - - -
3 21 Pebruari 2009 1,1 cm 1,30 cm
4 22 Pebruari 2009 2,3 cm 2,40 cm
5 23 Pebruari 2009 2,9 cm 3,80 cm
6 24 Pebruari 2009 4,8 cm 4,60 cm
7 25 Pebruari 2009 6,0 cm 5,30 cm
8 26 Pebruari 2009 6,2 cm 7,00 cm
9 27 Pebruari 2009 7,3 cm 13,1 cm
10 Rata – rata pertumbuhan kacang hijau 4,37 cm 5,36 cm

Perbedaan kecambah yang di tanam tempat gelap dengan tempat terang :

Warna daun kecambah yang di tempat terang berwarna hijau sedangkan di tempat gelap kuning ( pucat )ü
Pertumbuhan batangü di tempat terang lebih lambat dari tempat gelap hal ini di sebabkan karena adanya hormone auksin
ü Di tempat terang arah tumbuhnya kea rah matahari sedangkan di tempat gelap batang nya menjadi bengkok karena mencari cahaya matahari
Warna batang di tempat terang hijau dan kuat sedangkan di tempat gelap warnanya putih susu dan rapuhü
Daun kecambah di tempat terang mengandun klorofil sedangkan di tempat gelap tidakü

5

BAB IV
PENYAJIAN HASIL EKSPERIMEN

4.1. Analisis data

Rata – rata panjang kacang hijau di tempat terang 4,37 cmZ
Rata – rata panjang kacang hijau di tempat gelap 5,36 cmZ

4.2. kesimpulan

Dari hasil penelitian maka dapat kami ambil kesimpulan yaitu :
Cahaya matahari mempengaruhi pertumbuhan kacang hijauJ
J Kacang hijau yang di tempatkan pada tempat yang gelap pertumbuhannya lebih tinggi dari pada di tempat terang, hal ini di sebabkan karena kacang hijau pada tempat gelap mencari matahari sedangkan pada tempat terang hormon etilen sangat cepat berkembang, dimana hormon etilen fungsinya membuat batang lebih tebal dan menahan pemanjangan batang.
Hipotesis atau dugaan awal di terima karena sesuai dengan hasil eksperimen.J

6

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan Data

Dari hasil pengamatan dapat di simpulkan bahwa rata – rata kacang hijau yang tertinggi adalah kacang hijau yang di tanam di tempat gelap dan pertumbuhannya yang paling cepat juga di tempat gelap. Hal ini di sebab kan karena hormon auksin sangat cepat berkembang di tempat gelap.

5.2 Saran

Di muka bumi ini . tumbuhan adalah sumber makanan , saran kami adalah marilah kita menjaga kelestarian tanaman karena kita menyadari bahwa tanpa tanaman atau tumbuhan kita tidak akan ada di muka bumi ini. Dan semoga dengan adanya makalah yang kami buat yang berjudul “Pengaruh Cahaya Matahari Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau “ para pembaca tertarik membacanya

7

Daftar Pustaka

PrawironNarto,slamet.2004.Sains Biologi 1A.Jakarta:PT Bumi Aksara£
Istamar syamsuri,dkk.2004.Biologi untuk SMA Kelas X.Jakarta : Erlangga£
Istamar syamsuri,dkk.2006.Biologi untuk SMA Kelas XII.Jakarta : Erlangga£
Skhyono,1999.Seribu Pena Biologi SMU Kelas 1.Jakarta:Erlangga£
Siti,laila.2004.Biologi Sains dalam Kehidupan Kelas 1 SMA.Jakarta : Yudistira£
Makalah 2
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur atas kehadirat Tuhan YME, atas segala kebesaran dan limpaha nikmat yang diberikan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan percobaan berjudul “ Perkecambahan Biji Kacang Hijau “.

Adapun penulisan laporan percobaan ini bertujuan untuk menemukan kondisi-kondisi yang diperlukan untuk perkecambahan biji kacang hijau dan mengetahui factor yang mempengaruhi biji kacang hijau untuk berkecambah.

Dalam penulisan percobaan ini, berbagai hambatan telah penulis alami. Oleh karena itu, terselesaikannya laporan percobaan ini tentu saja bukan karena kemampuan penulis semata-mata. Namun karena adanya dukungan dan bantuan dari pihak-pihak yang terkait.

Sehubungan dengan hal tersebut, perlu kiranya penulis dengan ketulusan hati mengucapkan terima kasih kepada Bapak Pengajar Mata Pelajaran Biologi kelas XII IA 1 yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan laporan percobaan ini. Penulis juga berterima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah membantu menyelesaikan laporan percobaan ini.

Dalam penyusunan laporan percobaan ini, penulis menyadari pengetahuan dan pengalaman penulis masih sangat terbatas. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran dari berbagai pihak agar laporan percobaan ini lebih baik dan bermanfaaat.

Serta akhir kata penulis ucapkan semoga Tuhan YME selalu membalas budi baik anda semua.


Tasikmalaya , 3 Agustus 2007


Penulis
Kelompok 4 Biologi XII IA 1


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua aktifitas kehidupan yang tidak dapat dipisahkan, karena prosesnya berjalan bersamaan. Pertumbuhan diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel secara irreversible, atau tidak dapat kembali ke bentuk semula. Perkembangan adalah peristiwa perubahan biologis menuju kedewasaan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan bentuk tubuh (metamorfosis) dan tingkat kedewasaan.
Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan air dari lingkungan sekitar biji, baik tanah, udara, maupun media lainnya. Perubahan yang teramati adalah membesarnya ukuran biji yang disebut tahap imbibisi. Biji menyerap air dari lingkungan sekelilingnya, baik dari tanah maupun dari udara (dalam bentuk uap air ataupun embun). Efek yang terjadi membesarnya ukuran biji karena sel-sel embrio membesar dan biji yang melunak.

1.2 Tujuan Penelitian
Tujuan dari percobaan ini adalah menemukan kondisi-kondisi yang diperlukan untuk perkecambahan dan mengetahui factor yang mempengaruhi biji kacang hijau untuk berkecambah.

1.3 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini antara lain dapat mengetahui efek dari sinar matahari terhadap tumbuhan, baik efek positif maupun negatif, dan mengetahui kondisi yang diperlukan untuk perkecambahan biji kacang hijau serta mengetahui factor yang mempengaruhi biji kacang hijau tersebut untuk berkecambah.

1.4 Rumusan Masalah
Periode pertumbuhan pada tumbuhan terjadi sepanjang hidupnya. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor dari lingkungan dan faktor dari dalam tubuh organisme.
Dalam laporan percobaan kali ini kita akan membahas kondisi-kondisi yang diperlukan untuk perkecambahan dan daerah pertumbuhan biji kacang hijau.


BAB II
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

2.1 Teori yang Relevan
Pengertian pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua proses hidup yang selalu terjadi pada setiap makhluk hidup. Kedua istilah tersebut sering diucapkan untuk pengertian yang sama. Padahal pertumbuhan dan perkembangan memiliki pengertian yang berbeda satu sama lain. Pertumbuhan dapat diartikan sebagai peningkatan ukuran yang bersifat permanent (tetap) dan tidak dapat balik ( Irrevisible), sedangkan perkembangan adalah proses perubahan dalam bentuk.
Pada proses pertumbuhan selau terjadi peningkatan volume dan bobot tubuh peningkatan jumlah sel dan protoplasma. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan bukan merupakan besaran sehingga tidak dapat diukur. Perkembangan pada tumbuhan diawalai sejak terjadi fertilisasi. Calon Tumbuhan akan berubah bentuk dari sebuah telur yang dibuahi menjadi zigot, embrio, dan akhirnya menjadi sebatang pohon yang kooh atau rumput yang mudah digoyangkan oleh angina. Nama lain proses perkembangan adalah morfogenesis.
Proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali dengan aktivitas sintetis bahan mentah (bahan baku) berupa molekul sederhana dan molekul kompleks. Tahapan yang dilalui selama melangsungkan proses tersebut adalah sebagai berikut :
Tahap pembelahan sel, yaitu sel induk membelah menjadi beberapa sel anak.Ø
Ø Tahap Pembesaran sel, yaitu pembesaran atau peningkatan volume sel anak. Pada sel tumbuhan, peningkatantersebut biasanya disebabkanoleh penyerapan air kedalam vakuola.
Tahap diferensiasi sel, yaityuØ perkembangan sel anak yang telah mencapai ukuran tertentu menjadi bentukkhusus (terspesialisasi) melalui proses diferensiasi. Pada akhirnya terbentuk jaringan, organ, dan individu.

Pertumbuhan dan Perkembagan Awal
Pertumbuhan awal tumbuhan berbiji dimulai dari biji. Biji mengandung potensi yang dibutuhkan untuk tumbuh menjadi individu yang baru, misalnya embrio, cadangan makanan, dan calondaun (calon akar).
Sebutir biji mengandung satu embrio. Embrio terdiri atas radikula (yang akan tumbuh menjadi akar) dan planula ( yang akan tumbuh menjadi kecambah). Cadangan Makanan bagi embrio tersimpan dalam kotiledon yang didalamnya terkandung pati, protein, dan beberapa jenis enzim. Kotiledon dikelilingi oleh bahan yang kuat, yang disebut testa. Testa berfungsi sebagai pelindung kotiledon untuk mencegah kerusakan embrio dan masuknya bakteri atau jamur kedalam biji. Testa memiliki sebuah lubang kecil, disebut mikropil. Didekat mikropil terdapat hilum yang menggabungkan kulit kotiledon.
Biji memiliki kandungan air yang sangat sedikit. Pada saat biji terbentuk, air di dalamnya dikeluarkan sehingga biji mengalami dehidrasi. Akibat ketiadaan air, biji tidak dapat melangsungkan proses metabolisme sehingga menjadi tidak aktif (dorman). Dormansi biji sangat bermanfaat pada kondisi tidak nyaman (suasana ekstrem, sangat dingin atau kering) karena struktur biji yang kuat akan melindungi embrio agar tetap bertahan hidup.

Perkembangan Embrio
Embrio berkembang didalam biji. Setelah fertilisasi, zigot mengalami rangakian pembelahan sel. Salah satu dari dua sel yang berasal dari mitosis zigot akan berkembang menjadi embrio asli, sedangkan sel yang lain menjadi bahan awal dari jaringan suspensor.
Embrio didalam bakal biji )ovulum) berkembang menjadi massa bulat yang mengandung ratusan sel. Massa sel tersebut berkembang menjadi jaringan primer dan akhirnya membentuk seluruh jaringan utama tumbuhan dewasa, termasuk kotiledon. Kotiledon berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan dan perkecambahan (germinasi).
Pada kutub embrio ditemukan dua massa sel yang belum terdiferensiasi, yaitu meristem apical ujung (terminal) dan meristem apical aka. Sel-sel tersebut berada dalam kondisi dorman ketika biji pada masa dorminasi. Setelah biji berkecambah, kedua massa sel tersebut berkembang menjadi daerah pertumbuhan batang dan akar.
Perkembangan embrio terhenti stelah mencapai taqhapan tertentu, yaitu saat bakal biji telah menjadi biji matang. Biji tersebut tetap, yaitu sesuai untuk perkecambahan./ Di dalam biji yang matang, endosperma makanan telah terdiferensiasi menjadi lapisan terluar sel (aleuron) dan massa sel terdalam bertepung. Sel-sel aleuron menyintesis enzim a-milase. Enzim tersebut dapat mengubah cadangan zat pati didalam endosperma menjadi gula yang dapat digunakan oleh embrio.

Perkecambahan
Perkecambahan adalah proses pertumbuhan embrio dan komponen-komponen biji yang memiliki kemampuan untuk tumbuh secara normal menjadi tumbuhan baru. Komponen biji tersebut adalah bagian kecambah yang terdapat didalam biji, misalnya radikula dan plumula.

Tahapan perkecambahan
Perkembangan bij berhubungan dengan aspek kimiawi. Proses tersebut meliputi beberapa tahapan, antara lain imbibisi, sekresi hormon dan enzim, hidrolisis cadangan makanan, pengiriman bahan makanan terlarut dan hormone ke daerah titik tumbuh atau daerah lainnya, serta asimilasi (fotosintetis).
Proses penyerapan cairan pada biji (imbibisi) terjadi melalui mikropil. Air yang masuk kedalam kotiledon membengkak. Pembengkakan tersebut pada akhirnya menyebabkan pecahnya testa.
Awal perkembangan disahului aktifnya enzim hidrolase (protease, lipase, dan karbohidrase) dan hormone pada kotiledon atau endosperma oleh adanya air. Enzim protease segera bekerja mengubah molekul protein menjadi asam amino. Asalm amino digunakan untuk membuat molekul protein baru bagi membrane sel dan sitoplasma. Timbunan pati di uraikan menjadi maltosa kemudian menjadi glukosa. Sebagian glukosa akan diubah menjadi selulosa, yaitu bahan untuk membuat dinding sel bagi sel-sel yang baru. Bahan makanan terlarut berupa maltosa dan asam amino akan berdifusi ke embrio.
Semua proses tersebut memerlukan energi. Biji memperoleh energi melalui pemecahan glukosa saat proses respirasi. Pemecahan glukosa yang berasal dari timbunan pati menyebabkan biji kehilangan bobotnya. Setelah beberapa hari, plumula tumbuh di atas permukaan tanah. Daun pertama membuka dan mulai melakukan fotosintesis.

Tipe Perkecambahan
Berdasarkan posisi kotiledon dalam proses perkecambahan dikenal perkecambahan hipogeal dan epigeal. Hipogeal adalah pertumbuhan memanjang dari epikotil yang meyebabkan plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas tanah. Kotiledon relatif tetap posisinya. Contoh tipe ini terjadi pada kacang kapri dan jagung. Pada epigeal hipokotillah yang tumbuh memanjang, akibatnya kotiledon dan plumula terdorong ke permukaan tanah. Perkecambahan tipe ini misalnya terjadi pada kacang hijau dan jarak. Pengetahuan tentang hal ini dipakai oleh para ahli agronomi untuk memperkirakan kedalaman tanam.

Macam-Macam Pertumbuhan Pada Tumbuhan
1. Pertumbuhan primer
adalah pertumbuhan yang memanjang baik yang terjadi pada ujung akar maupun ujung batang. Pertumbuhan primer dapat diukur secara kuantitatif yaitu dengan menggunakan alat auksanometer . Pertumbuhan primer pada ujung akar dan ujung batang dapat dibedakan menjadi 3 daerah yaitu:
Daerah pembelahan sel, terdapat di bagian ujung akar. Sel-sel di daerah ini aktif membelah (bersifat meristematik)Ø
Ø Daerah perpanjangan sel, terletak di belakang daerah pembelahan. Sel-sel di daerah inimemiliki kemampuan untuk membesar dan memanjang.
Ø Daerah diferensiasi sel, merupakan daerah yang sel-selnya berdiferensiasi menjadi sel-sel yang mempunyai fungsi dan struktur khusus.

2. Pertumbuhan sekunder adalah pertumbuhan yang dapat menambah diameter batang. Pertumbuhan sekunder merupakan aktivitas sel-sel meristem sekunder yaitu kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan ini dijumpai pada tumbuhan dikotil.



Faktor-faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan pada tumbuhan
1. Faktor eksternal/lingkungan: faktor ini merupakan faktor luar yang erat sekali hubungannya dengan proses pertumbuhan dan perkembangan. Beberapa faktor
eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan adalah sebagai berikut:
•1.Air dan mineral
•2.Kelembaban.
•3.Suhu
•4.Cahaya

2. Faktor internal : faktor yang melibatkan hormon dan gen yang akan mengontrol pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.

Pengaruh Cahaya pada pertumbuhan Tumbuhan
Cahaya bermanfaat bagi tumbuhan terutama sebagai energi yang nantinya digunakan untuk proses fotosintesis. Cahaya juga berperan dalam proses pembentukan klorofil. Akan tetapi cahaya dapat bersifat sebagai penghambat
(inhibitor) pada proses pertumbuhan, hal ini terjadi karena cahaya dapat memacu difusi auksin ke bagian yang tidak terkena cahaya. Sehingga, proses perkecambahan yang diletaan di tempat yang gelap akan menyebabkan terjadinya
etiolasi.

2.2 Hipotesis
Ø Biji kacang hijau dapat tumbuh dengan baik apabila disimpan di tempat yang sedikit cahaya atau gelap dan pada ruangan dengan suhu hangat. Selain itu, air juga merupakan salah satu factor yang mempengaruhi pertumbuhan biji kacang hijau.
Biji kacang hijau tidak dapatØ tumbuh dengan baik apabila terjadi pencampuran Sodium hidroksida dengan larutan pirogalol dsertai kurangnya oksigen.

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian
Metode penelitian dilakukan dengan cara eksperimen, antara lain :
Alat dan Bahan : Lima tabung reaksi
Lemari
Kulkas atau lemari pendingin

Cara Kerja :
1. Susunlah lima tabung reaksi
2. Tempatkan tabung A, D, dan E ditempat hangat di laboraturium yang terkena cahaya
3. Masukkanlah tabung B didalam lemari pendingin
4. Masukkanlah tabung C disalam tempat yang hangat di dalam lemari yang gelap.

Keterangan :
Ø Tabung A: berisi air, diatas kawat kasa diberi kapas basah dan biji kacang, kemudian diletakkan ditempat yang hangat terkena cahaya.
Tabung B: seperti tabung A, kemudian diletakkan ditempat yang gelap dan dingin.Ø
Tabung C : seperti tabung A kemudian diletakkan ditempat yang gelap dan hangat.Ø
Ø Tabung D: berisi larutan sodium hidroksida yang mengandung pirogalol, diatas kawat kassa diberi kapas basah dan biji kacang. Tabung diletakkan ditempat yang hangat terkena cahaya.
Tabung E: diatas kawat kasa diberi kapas kering dan biji kacang. Tabung diletakkan ditempat yang hangat terkena cahaya.Ø

5. Masukkanlah data hasil percobaan kalian kedalam table yang menunjukkan kondisi iji didalam setiap tabung.
6. Biarkanlah tabung-tabung tersebut dalam beberapa hari kemudia pelajarilah untuk melihat biji-biji tersebut berkecambah atau tidak.

3.2 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Laboraturium Biologi Kampus SMA Negeri 2 Tasikmalaya dan sebagian dilaksanakan dirumah untuk percobaan kacang hijau yang disimpan di lemari es.

3.3 Waktu Penelitian
Penelitian ini mulai dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 30 Juli 2009 sampai dengan hari Senin, tanggal 3 Agustus 2009. Lamanya penelitian berlangsung selama lima hari.
3.4 Biaya yang dibutuhkan
Biaya yang dibutuhkan untuk melakukan penelitian antara lain :
Kacang hijau : Rp 1500,00
Kapas : Rp 1000,00

3.5 Objek Penelitian
Objek Penelitian adalah berupa Biji kacang hijau yang masih segar.

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Tabel Hasil Pengamatan

Kondisi Tabung
A B C D E
û ü ü ü üAir
ü ü ü û üHangat
ü û ü ü üOksigen
ü ü û û üCahaya
û û ü û üBiji Berkecambah

Berdasarkan penelitiaan yang telah dilakukan,
Pada tabung A
• Terjadi pertumbuhan 1 (satu) biji kacang hijau sebesar 2 mm di akhir penelitian
• biji kacang hijau mati
• biji kacang hijau tetap
• Warna air dan kapas tetap.
Pada tabung B
• Disimpan di tempat yang gelap dan dingin tidak terjadi pertumbuhan
• kondisi biji kacang hijau tetap segar dan terjadi penguapan.
• biji kacang hijau mengembang
• biji kacang hijau tetap
• Warna air normal dan warna kapas kehijau-hijauan di akhir penelitian
• Mungkin jika penelitian itu dilanjutkan biji kacang hijau akan membesar bahkan tumbuh.
Pada tabung C
• Pertumbuhan biji kacang hijau mengalami pertumbuhan dari hari ke harinya hingga mencapai lebih dari 8 cm.
• Semua bji tumbuh menjadi kecambah
• Warna kapas kekuning-kuningan
• Air habis
Pada tabung D
• Tidak terjadi pertumbuhan.
• Hari pertama 2 biji berubah warna kekuning-kuningan
• Hari kedua 3 biji berubah warna kekuning-kuningan
• Hari ketiga berubah jadi kecoklatan
• Hari terakhir air dan kacang beruah warna
• Hal ini disebabkan karena kekurangan oksigen dan campuran larutan Sodium hidroksida dan pirogalol. Biji kacang hijau tersebut dari hari ke hari mengalami perubahan warna sampai pada akhir penelitian menjadi kuning kecoklatan dan kondisi airnya pun berubah warna menjadi kuning kecoklatan seperti yang terjadi pada biji kacang hajau tersebut.
Pada tabung E,
• Kondisi biji kacang hijau tidak mengalami perubahan sedikit apa pun.

4.2 Pembahasan
Tumbuhan yang pada salah satu sisinya disinari oleh matahari maka pertumbuhannya akan lambat karena jika auksin dihambat oleh matahari tetapi sisi tumbuhan yang tidak disinari oleh cahaya matahari pertumbuhannya sangat cepat karena kerja auksin tidak dihambat. Sehingga hal ini akan menyebabkan ujung tanaman tersebut cenderung mengikuti arah sinar matahari atau yang disebut dengan fototropisme. Untuk membedakan tanaman yang memiliki hormone yang banyak atau sedikit qita harus mengetahui bentuk anatomi dan fisiologi pada tanaman sehingga kita lebih mudah untuk mengetahuinya. sedangkan untuk tanaman yang diletakkan ditempat yang terang dan gelap diantaranya :
Untuk tanaman yang diletakkan ditempat yang gelap pertumbuhan tanamannya sangat cepat selain itu tekstur dari batangnya sangat lemah dan cenderung warnanya pucat kekuningan.hal ini disebabkan karena kerja hormon auksin tidak dihambat oleh sinar matahari. sedangkan untuk tanaman yang diletakkan ditempat yang terang tingkat pertumbuhannya sedikit lebih lambat dibandingkan dengan tanaman yang diletakkan ditempat gelap,tetapi tekstur batangnya sangat kuat dan juga warnanya segar kehijauan, hal ini disebabkan karena kerja hormon auksin dihambat oleh sinar matahari.
Banyak faktor yang mepengaruhi pertumbuhan di antaranya adalah faktor genetik untuk internal dan faktor eksternal terdiri dari cahaya, kelembapan, suhu, air, dan hormon. Untuk proses perkecambahan banyak di pengaruhi oleh faktor cahaya dan hormon, walaupun faktor yang lain ikut mempengaruhi. Menurut leteratur perkecambahan di pengaruhi oleh hormon auxin , jika melakukan perkecambahan di tempat yang gelap maka akan tumbuh lebih cepat namun bengkok, hal itu disebabkan karena hormon auxin sangat peka terhadap cahaya, jika pertumbuhannya kurang merata. Sedangkan di tempat yang perkecambahan akan terjadi relatif lebih lama, hal itu juga di sebabkan pengaruh hormon auxin yang aktif secara merata ketika terkena cahaya. Sehingga di hasilkan tumbuhan yang normal atau lurus menjulur ke atas .
Faktor-faktor yang menyebabkan dormansi pada biji dapat dikelompokkan dalam: (a) faktor lingkungan eksternal, seperti cahaya, temperatur, dan air; (b) faktor internal, seperti kulit biji, kematangan embrio, adanya inhibitor, dan rendahnya zat perangsang tumbuh; (c) faktor waktu, yaitu waktu setelah pematangan, hilangnya inhibitor, dan sintesis zat perangsang tumbuh. Dormansi pada biji dapat dipatahkan dengan perlakuan mekanis, cahaya, temperatur, dan bahan kimia.
Proses perkecambahan dalam biji dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu proses perkecambahan fisiologis dan proses perkecambahan morfologis. Sedangkan dormansi yang terjadi pada tunas-tunas lateral merupakan pengaruh korelatif dimana ujung batang akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan bagian tumbuhan lainnya yang dikenal dengan dominansi apikal. Derajat dominansi apikal ditentukan oleh umur fisiologis tumbuhan tersebut.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan biji kacang hijau adalah :
1. Air
Berfungsi untuk melunakan kulit biji, melarutkan cadangan makanan, sarana transportasi makanan terlarut, dan hormone ke daerah meristematik (titik tumbuh) serta brsama dengan hormone membangun pemanjangan dan pengembangan sel.
2. Cahaya
Cahaya merupakan factor pengendali pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan terutama berperan dalam proses berlangsungnya fotosintesis.
3. Suhu
Suhu berperan dalam mengontrol perkecambahan dan pertumbnuhan vegetatif. Sehubungan dengan perkecambahan proses imbibisi berlangsung lebih cepat pada suhu yang lebih tinggi.

5.2 Saran
1. Sebelum penanaman, terlebih dahulu dilakukan perendaman untuk memcah dormansi biji itu sendiri. Jadi sebaiknya perendaman lebih dimaksimalkan agar dapat berhasil memecahkan dormansi biji yang akan ditanam. Sehingga kesalahan pengamatan lebih dapat dimaksimalkan.
2. Memilih biji kacang yang masih segar sehingga dapat memaksimalkan hasil penelitian.
3. Kodisi kapas dan air harus steril

DAFTAR PUSTAKA

• Sudjadi, B dan Laila, Siti. 2007. BIOLOGI 3A Sains dalam kehidupan. Surabaya :Yudhistira.

• Zhamal, 2008. Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Biji Kacang Hijau. http:// catatanzhamal.blogspot.com/

Posting Komentar

0 Komentar