20 PENYAKIT RESPIRASI

Pilek
INFLUENZA
Nama Penyakit : Pilek
Penyebab :
  • Reaksi yang terjadi antara allergen seperti debu, bulu binatang peliharaan, dan lain-lain dengan zat pertahanan tubuh yang menyebabkan terlepasnya beberapa zat mediator yang bersifat vasodilator. 
  • Akibatnya terjadi pembengkakan selaput lendir hidung yang nampak sebagai hidung tersumbat, meningkatnya sekresi lendir/meler, mata berair dan bersin-bersin. 
  • Infeksi pilek juga merupakan suatu gejala infeksi virus jenis coronavirus,
  • infeksi ini sering disebut juga influenza / flue
Gejala :
  • Demam
  • Pusing
  • Kelelahan (bahkan bisa sangat parah)
  • Batuk kering
  •  Kerongkongan gatal
  • Hidung mampet, meler dan bersin-bersin
  • Badan sakit
Pengobatan :
Terapi non-obat :
  • Pilek akibat alergi dapat dicegah dengan menghindari allergen.
Terapi obat :
  • Obat pilek hanya digunakan pada pilek yang tidak dapat diatasi dengan terapi non obat.
  • Obat pilek biasanya mengandung antihistamin dan dekongestan hidung, yang dapat diperoleh tanpa resep dokter.
  • Antihistamin adalah suatu kelompok obat yang dapat berkompetisi melawan zat yang dilepas pada saat terjadi reaksi alergi. 
  • Obat yang merupakan antihistamin antara lain : klorfeniramin maleat, deksklorfeniramin maleat, doksilamin.
  • Dekongestan adalah obat yang mempunyai efek mengurangi hidung tersumbat. Obat yang merupakan dekongestan antara lain : fenilpropanolamin, fenilefrin, efedrin, pseudoefedrin

Pencegahan :
  • Perbanyak konsumsi makanan yang mengandung vitamin C
  • Perbanyak minum air putih
  • Konsumsi makanan yang banyak mengandung Zinc
  • Perbanyak konsumsi vitamin E
  • Cucilah tangan sesering mungkin agar terbebas dari kuman dan virus
  • Menjaga udara tubuh tetap hangat
  • Istirahatkan tubuh dengan cukup
Batuk
BATUK
Nama Penyakit : Batuk
Gejala :
  • Gejalanya yaitu demam yang tinggi disertai otot tubuh yang kaku, bersin-bersin, hidung tersumbat, dan sakit tenggorokan. 
  • Namun batuk berdahak juga timbul akibat peradangan pada paru-paru.
Penyebab :
  • Batuk disebabkan oleh adanya peradangan pada lapisan lendir saluran pernapasan. 
  • Ada batuk berdahak akut karena infeksi disebabkan oleh bakteri atau virus, misalnya tubercolosa, influenza, dan campak. 
  • Sedangkan batuk berdahak yang tidak disebabkan oleh infeksi, antara lain alergi, asma, atau pun debu. Sekadar diketahui, penyakit asma juga disertai batuk. 
  • Jika penderita asma terkena udara dingin, asma yang dideritanya akan kambuh. 
  • Dan itu biasanya disertai dengan batuk
Pengobatan :
  • Ada dua cara mengobati batuk berdahak ini, yaitu dengan obat dan tanpa obat. 
  • Batuk berdahak yang masih ringan dapat dikurangi dengan cara sering minum air putih. 
  • Gunanya adalah untuk membantu mengencerkan dahak dan mengurangi iritasi atau rasa gatal. 
  • Hindari tempat yang berdebu atau pun makanan dan minuman yang dapat merangsang tenggorokan. Hindari juga udara malam karena suhunya yang dingin
Pencegahan :
  • Hindari daerah berdebu
  • Kurangi kontak dengan orang yang sedang batuk
  • Kurangi minum-minuman dingin
ISPA
ISPA
Nama Penyakit : ISPA : Infeksi Saluran Pernapasan Atas
Gejala :
  • Yang termasuk gejala dari ISPA adalah badan pegal pegal (myalgia)
  • ber-ingus (rhinorrhea)
  • batuk, sakit kepala
  • sakit pada tengorokan.
Penyebab : Virus,Bakteri,Riketsia
Pengobatan :
  • Terapi yg diberikan pada penyakit ini biasanya pemberian antibiotik 
  • Walaupun kebanyakan ISPA disebabkan oleh virus yang dapat sembuh dengan sendirinya tanpa pemberian obat obatan terapeutik
  • Pemberian antibiotik dapat mempercepat penyembuhan penyakit ini dibandingkan hanya pemberian obat obatan symptomatic
  • Selain itu dengan pemberian antibiotik dapat mencegah terjadinya infeksi lanjutan dari bakterial, 
  • Pemberian pemilihan antibiotik pada penyakit ini harus diperhatikan dengan baik agar tidak terjadi resistensi kuman/baterial di kemudian hari. 
  • Namun pada penyakit ISPA yg sudah berlanjut dengan gejala dahak dan ingus yg sudah menjadi hijau, pemberian antibiotik merupakan keharusan karena dengan gejala tersebut membuktikan sudah ada bakteri yg terlibat.
Pencegahan :
  • Hindari tempat-tempat yang berdebu dan berpolusi dan jagalah kesehatan.
Polip Hidung
POLIP
Gejala
  • Polip biasanya tumbuh di daerah dimana selaput lendir membengkak akibat penimbunan cairan, seperti daerah di sekitar lubang sinus pada rongga hidung. 
  • Ketika baru terbentuk, sebuah polip tampak seperti air mata dan jika telah matang, bentuknya menyerupai buah anggur yang berwarna keabu-abuan. 
  • Polip menyebabkan penyumbatan hidung, karena itu penderita seringkali mengeluhkan adanya penurunan fungsi indera penciuman. 
  • Karena indera perasa berhubungan dengan indera penciuman, maka penderita juga bisa mengalami penurunan fungsi indera perasa dan penciuman. 
  • Polip hidung juga bisa menyebabkan penyumbatan pada drainase lendir dari sinus ke hidung. Penyumbatan ini menyebabkan tertimbunnya lendir di dalam sinus. 
  • Lendir yang terlalu lama berada di dalam sinus bisa mengalami infeksi dan akhirnya terjadi sinusitis. 
  • Penderita anak-anak sering bersuara sengau dan bernafas melalui mulutnya.
Penyebab : 
  • Penyebab terjadinya polip tidak diketahui, tetapi beberapa polip tumbuh karena adanya pembengkakan akibat infeksi.
Pengobatan :
  • Obat semprot hidung yang mengandung corticosteroid kadang bisa memperkecil ukuran polip atau bahkan menghilangkan polip.
Pembedahan dilakukan jika:
  • Polip menghalangi saluran pernafasan
  • Polip menghalangi drainase dari sinus sehingga sering terjadi infeksi sinus
  • Polip berhubungan dengan tumor.
  • Polip cenderung tumbuh kembali jika penyebabnya (alergi maupun infeksi) tidak terkontrol. 
  • Pemakaian obat semprot hidung yang mengandung corticosteroid bisa memperlambat atau mencegah kekambuhan. 
  • Tetapi jika kekambuhan ini sifatnya berat, sebaiknya dilakukan pembedahan untuk memperbaiki drainase sinus dan membuang bahan-bahan yang terinfeksi.
Pencegahan :
  • Hindari menyedot ingus pada saat pilek
Bronkhitis
BRONCHITIS
Nama Penyakit : Bronkhitis
Gejala :
  • batuk berdahak (dahaknya bisa berwarna kemerahan)
  • sesak nafas ketika melakukan olah raga atau aktivitas ringan
  • sering menderita infeksi pernafasan (misalnya flu)
  • bengek
  • lelah
  •  pembengkakan pergelangan kaki, kaki dan tungkai kiri dan kanan
  •  wajah, telapak tangan atau selaput lendir yang berwarna kemerahan
  •  pipi tampak kemerahan
  •  sakit kepala
  •  gangguan penglihatan.
Penyebab :
  • Bronkitis infeksiosa disebabkan oleh virus, bakteri dan organisme yang menyerupai bakteri (Mycoplasma pneumoniae dan Chlamydia)
     
  • Serangan bronkitis berulang bisa terjadi pada perokok dan penderita penyakit paru-paru dan saluran pernafasan menahun.
  • Infeksi berulang bisa merupakan akibat dari:
  • Sinusitis kronis
  • Bronkiektasis
  • Alergi
  • Pembesaran amandel dan adenoid pada anak-anak.
  • Bronkitis iritatif bisa disebabkan oleh:
  • Berbagai jenis debu
  • Asap dari asam kuat, amonia, beberapa pelarut organik, klorin, hidrogen sulfida, sulfur dioksida dan bromin
  • Polusi udara yang menyebabkan iritasi ozon dan nitrogen dioksida
  • Tembakau dan rokok lainnya.
Pengobatan
  • Untuk mengurangi demam dan rasa tidak enak badan, kepada penderita dewasa bisa diberikan aspirin atau acetaminophen; kepada anak-anak sebaiknya hanya diberikan acetaminophen. 
  • Dianjurkan untuk beristirahat dan minum banyak cairan.
  • Antibiotik diberikan kepada penderita yang gejalanya menunjukkan bahwa penyebabnya adalah infeksi bakteri (dahaknya berwarna kuning atau hijau dan demamnya tetap tinggi) dan penderita yang sebelumnya memiliki penyakit paru-paru. 
  • Kepada penderita dewasa diberikan trimetoprim-sulfametoksazol, tetracyclin atau ampisilin. 
  • Erythromycin diberikan walaupun dicurigai penyebabnya adalah Mycoplasma pneumoniae. 
  • Kepada penderita anak-anak diberikan amoxicillin. 
  • Jika penyebabnya virus, tidak diberikan antibiotik. 
  • Jika gejalanya menetap atau berulang atau jika bronkitisnya sangat berat, maka dilakukan pemeriksaan biakan dari dahak untuk membantu menentukan apakah perlu dilakukan penggantian antibiotik.
Pencegahan :
  • Sering mencuci tangan membantu mencegah penyebaran kuman yang menyebabkan kondisi ini - terutama selama musim dingin. 
  • Jika Anda tidak merokok, tidak pernah memulai - dan jika Anda merokok, cobalah untuk mengurangi jumlah asap. 
  • Coba untuk tidak menjadi sekitar perokok yang mati karena bahkan dari asap rokok membuat Anda lebih rentan terhadap infeksi virus dan meningkatkan kongesti dalam saluran udara. 
  • Selain itu, pastikan Anda mendapatkan cukup istirahat dan mendapatkan makanan yang tepat sehingga tubuh Anda dapat mempertahankan diri dari penyakit yang mungkin terkena.
Asbestosis
Nama Penyakit : Asbestosis
Gejala :
  • Gejala asbestosis muncul secara bertahap dan baru muncul hanya setelah terbentuknya jaringan parut dalam jumlah banyak dan paru-paru kehilangan elastisitasnya.
  • Gejala 1.  adalah sesak napas ringan dan berkurangnya kemampuan untuk melakukan gerak badan. 
  • Sekitar 15% penderita, akan mengalami sesak napas yang berat dan mengalami kegagalan pernapasan.
  • Perokok berat dengan bronkitis kronis dan asbestosis, akan menderita batuk-batuk dan bengek. 
  • Menghirup serat asbes kadang-kadang dapat menyebabkan terkumpulnya cairan pada ruang antara 2.  selaput yang melapisi paru-paru. 
  • Meskipun jarang, asbes juga bisa menyebabkan tumor pada pleura yang disebut mesotelioma atau pada selaput perut yang disebut mesotelioma peritoneal.Mesotelioma yang disebabkan oleh asbes bersifat ganas dan tidak dapat disembuhkan. 
  • Mesotelioma umumnya muncul setelah terpapar krokidolit, satu dari 4 jenis asbes. Amosit, jenis yang lainnya, juga menyebabkan mesotelioma.
  • Krisotil mungkin tidak menyebabkan mesotelioma tetapi kadang tercemar oleh tremolit yang dapat menyebabkan mesotelioma. Mesotelioma biasanya terjadi setelah pemaparan selama 30-40 tahun.
  • Kanker paru-paru akan terjadi pada penderita asbestosis yang juga merokok, terutama mereka yang merokok lebih dari satu bungkus sehari.
Gejala lainnya yang mungkin ditemukan:
  • Batuk
  • rasa sesak di dada
  • nyeri dada
  • kelainan kuku atau clubbing of fingers (bentuk jari-jari tangan yang menyerupai tabuh genderang).
Pengobatan : 
  • Pengobatan suportif untuk mengatasi gejala yang timbul adalah membuang lendir/dahak dari paru-paru melalui prosedur postural drainase, perkusi dada dan vibrasi. 
  • Diberikan obat semprot untuk mengencerkan lendir. 
  • Mungkin perlu diberikan oksigen, baik melalui sungkup muka (masker) maupun melalui selang plastik yang dipasang di lubang hidung. 
  • Kadang dilakukan pencangkokan paru-paru. 
  • Mesotelioma berakibat fatal, kemoterapi tidak banyak bermanfaat dan pengangkatan tumor tidak menyembuhkan kanker.
Pencegahan :
  • Asbestosis dapat dicegah dengan mengurangi kadar serat dan debu asbes di lingkungan kerja.
  • Karena industri yang menggunakan asbes sudah melakukan kontrol debu, sekarang ini lebih sedikit yang menderita asbestosis, tetapi mesotelioma masih terjadi pada orang yang pernah terpapar 40 tahun lalu.
  • Untuk mengurangi risiko terjadinya kanker paru-paru, kepada para pekerja yang berhubungan dengan asbes, dianjurkan untuk berhenti merokok. 
  • Sementara itu guna menghindari sumber penyakit yang akan tersebar pada pihak keluarga, disarankan setiap pekerja untuk mencuci pakaian kerjanya di pabrik, dan menggantinya dengan pakaian bersih untuk kembali ke rumah. 
  • Sehingga semua pakaian kerja tidak ada yang dibawa pulang, dan pekerja membersihkan diri atau mandi sebelum kembali kerumah masing-masing.

Bronkiektasis
Bronkiektasis
Nama Penyakit : Bronkiektasis
Gejala :
  • batuk menahun dengan banyak dahak yang berbau busuk
  • batuk darah
  • batuk semakin memburuk jika penderita berbaring miring
  • sesak napas yang semakin memburuk jika penderita melakukan aktivitas
  • penurunan berat badan
  • lelah
  •  clubbing fingers (jari-jari tangan menyerupai tabuh genderang)
  •  wheezing (bunyi napas mengi/bengek)
  •  warna kulit kebiruan
  •  pucat
  • bau mulut.
Penyebab : 

  • Infeksi pernapasan 
  • Campak
  • Pertusis
  • Infeksi adenovirus
  • Infeksi bakteri contohnya Klebsiella, Staphylococcus atau Pseudomonas br>- Influenza
  • Tuberkulosa
  • Infeksi jamur
  • Infeksi mikoplasma
  • Penyumbatan bronkus
  •  Benda asing yang terisap
  •  Pembesaran kelenjar getah bening
  •  Tumor paru
  • Sumbatan oleh lendir
  •  Cedera penghirupan
  • Cedera karena asap, gas atau partikel beracun
  • Menghirup getah lambung dan partikel makanan
  • Keadaan genetik
  •  Fibrosis kistik
  • Diskinesia silia, termasuk sindroma Kartagener
  • Kekurangan alfa-1-antitripsin
  • Kelainan imunologik
  • Sindroma kekurangan imunoglobulin
  • Disfungsi sel darah putih
  • Kekurangan koplemen
  • Kelainan autoimun atau hiperimun tertentu seperti rematoid artritis, kolitis ulserativa
  • Keadaan lain
  • Penyalahgunaan obat (misalnya heroin)
  • Infeksi HIV
  • Sindroma Young (azoospermia obstruktif)
  • Sindroma Marfan.
Pencegahan : 
  • Imunisasi campak dan pertusis pada masa kanak-kanak membantu menurunkan angka kejadian bronkiektasis.
  • Vaksin influenza berkala membantu mencegah kerusakan bronkus oleh virus flu. 
  • Vaksin pneumokok membantu mencegah komplikasi berat dari pneumonnia pneumokok.
  • Minum antibiotik dini saat infeksi juga mencegah bronkiektasis atau memburuknya penyakit.
  • Pengobatan dengan imunoglobulin pada sindroma kekurangan imunoglobulin mencegah infeksi berulang yang telah mengalami komplikasi.
  • Penggunaan anti peradangan yang tepat (seperti kortikosteroid), terutama pada penderita bronkopneumonia alergika aspergilosis, bisa mencegah kerusakan bronkus yang akan menyebabkan terjadinya bronkiektasis.
  • Menghindari udara beracun, asap (termasuk asap rokok) dan serbuk yang berbahaya (seperti bedak atau silika) juga mencegah bronkiektasis atau mengurangi beratnya penyakit.
  • Masuknya benda asing ke saluran pernapasan dapat dicegah dengan: - memperhatikan apa yang dimasukkan anak ke dalam mulutnya - menghindari kelebihan dosis obat dan alkohol - mencari pengobatan medis untuk gejala neurologis (seperti penurunan kesadaran) atau gejala saluran pencernaan (seperti regurgitasi atau batuk setelah makan).
  • Tetes minyak atau tetes mineral untuk mulut atau hidung jangan digunakan menjelang tidur karena dapat masuk ke dalam paru.
  • Bronkoskopi dapat digunakn untuk menemukan dan mengobati penyumbatan bronkus sebelum timbulnya kerusakan yang berat.
Pengobatan :
  • Tujuan dari pengobatan adalah mengendalikan infeksi dan pembentukan dahak,membebaskan penyumbatan saluran pernapasan serta mencegah komplikasi.
  • Drainase postural yang dilakukan secara teratur setiap hari, merupakan bagian dari pengobatan untuk membuang dahak. 
  • Seorang terapis pernapasan bisa mengajarkan cara melakukan drainase postural dan batuk yang efektif.
  • Untuk mengatasi infeksi seringkali diberikan antibiotik, bronkodilator Dan ekspektoran.
  • Pengangkatan paru melalui pembedahan dilakukan pada penderita yang tidak memberikan respon terhadap pemberian obat atau pada penderita yang mengalami perdarahan hebat
Difteri
Difteri
Nama Penyakit : Difteri
Gejala : 
  • Difteri termasuk penyakit saluran pernafasan bagian atas. 
Anak yang terinfeksi kuman Difteri setelah 2-4 hari akan mengalami gejala-gejala infeksi saluran pernafasan bagian atas, diantaranya:
  • Demam tinggi + 38°C
  • Nyeri telan
  • Pusing
  • Tampak selaput berwarna putih keabu-abuan (Pseudomembran)
  • Bengkak pada leher 
  • Beberapa anak dapat mengalami sakit kepala, suara parau, nyeri menelan, dan nyeri otot. 
  • Gejala-gejala ini disebabkan oleh racun yang dihasilkan oleh kuman difteri. 
  • Jika tidak diobati, racun yang dihasilkan oleh kuman ini dapat menyebabkan reaksi peradangan pada jaringan saluran napas bagian atas sehingga sel-sel jaringan dapat mati.
  • Sel-sel jaringan yang mati bersama dengan sel-sel radang membentuk suatu membran atau lapisan yang dapat mengganggu masuknya udara pernapasan. 
  • Membran atau lapisan ini berwarna abu-abu kecoklatan, dan biasanya dapat terlihat. 
  • Gejalanya anak menjadi sulit bernapas. 
  • Jika lapisan terus terbentuk dan menutup saluran napas yang lebih bawah akan menyebabkan anak tidak dapat bernapas. 
  • Akibatnya sangat fatal karena dapat menimbulkan kematian jika tidak ditangani dengan segera.
  • Racun yang sama juga dapat menimbulkan komplikasi pada jantung dan susunan saraf, biasanya terjadi setelah 2-4 minggu terinfeksi dengan kuman difteri. 
  • Kematian juga sering terjadi karena jantung menjadi rusak.
Penyebab :
  • Difteri adalah suatu infeksi akut pada saluran pernafasan yang disebabkan oleh Corynebacterium diphteriae. Lebih sering menyerang anak-anak. 
  • Penularan biasanya terjadi melalui percikan ludah dari orang yang membawa kuman ke orang lain yang sehat. 
  • Selain itu penyakit ini bisa juga ditularkan melalui benda atau makanan yang terkontaminasi. 
  • Tetapi tak jarang racun juga menyerang kulit dan bahkan menyebabkan kerusakan saraf dan jantung. 
  • Beberapa tahun yang lalu, Difteri merupakan penyebab utama kematian pada anak-anak tetapi sekarang sudah tidak lagi.
Pengobatan :
  • Buah jeruk nipis yang telah tua 2 buah, diambil airnya lalu diseduh  dengan air panas 1 gelas, madu 1 sendok makan. 
  • Suam-suam kuku gunakan untuk berkumur-kumur selama 3 menit lantas diminum 3 kali sehari 2 sendok makan.
  1. Isi buah pinang 1 butir, ditumbuk halus dan diseduh dengan air panas 1/2 gelas dan madu 1 sendok makan. Suam-suam kuku gunakan untuk kumur-kumur selama 3 menit lantas diminum 3 kali sehari 1 sendok makan.
  2. Buah nanas yang telah masak 3 buah, dikupas dan dicuci bersih, diparut baik-baik diperas dan disaring. Air perasan ini digunakan untuk berkumur-kumur selama 3 menit, kemudian diminum 3 kali 1/2 gelas.
  3. Getah pepaya 15 tetes, diseduh dengan air panas 1 sendok makan. Gunakan ramuan herbal ini untuk berkumur-kumur dalam mulut dan tenggorokan 2-3 menit 3 kali sehari.
  4. Bawang merah 3 butir, daun salam 5 lembar, arang kayu jati 1 jari, mesoyi 1 jari, rimpang jahe 1 jari, adas 1 sendok teh, pulosari 1 jari, ganti 1 jari, jinten hitam 1 sendok teh, gula enau 3 jari. Kesemua bahan dicuci bersih dan ditumbuk hingga halus dan dibubuhi air garam 1 gelas, kemudian diperas dan disaring. Air perasannya diminum dan ampasnya digunakan untuk menggosok leher, dada dan punggung digunakan 1 kali sehari yakni pada malam hari.
Pencegahan : 
  • Memberikan kekebalan pada anak-anak dengan cara :
  1. Imunisasi DPT/HB untuk anak bayi. Imunisasi di berikan sebanyak 3 kali yaitu pada saat usia 2 bulan, 3 bulan, dan 4 bulan.
  2. Imunisasi DT untuk anak usia sekolah dasar (usia kurang dari 7 tahun). Imunisasi ini di berikan satu kali.
  3. Imunisasi dengan vaksin Td dewasa untuk usia 7 tahun ke atas. 
  • Hindari kontak dengan penderita langsung difteri.
  • Jaga kebersihan diri.
  • Menjaga stamina tubuh dengan makan makanan yang bergizi dan berolahraga cuci tangan sebelum makan.
  • Melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur.
  • Bila mempunyai keluhan sakit saat menelan segera memeriksakan ke Unit Pelayanan Kesehatan terdekat. 
Faringitis
Faringitis
Nama Penyakit : Faringitis (Radang Tenggorokan)

Gejala :
  • Baik pada infeksi virus maupun bakteri, gejalanya sama yaitu nyeri tenggorokan dan nyeri menelan. 
  • Selaput lendir yang melapisi faring mengalami peradangan berat atau ringan dan tertutup oleh selaput yang berwarna keputihan atau mengeluarkan nanah.
  • Gejala lainnya adalah:
  1. demam
  2. pembesaran kelenjar getah bening di leher
  3. peningkatan jumlah sel darah putih. 
  • Gejala tersebut bisa ditemukan pada infeksi karena virus maupun bakteri, tetapi lebih merupakan gejala khas untuk infeksi karena bakteri. 
Penyebab :  
  1. Faringitis bisa disebabkan oleh virus maupun bakteri.
  2. Kebanyakan disebabkan oleh virus, termasuk virus penyebab common cold, flu, adenovirus, mononukleosis atau HIV. 
  3. Bakteri yang menyebabkan faringitis adalah streptokokus grup A, korinebakterium, arkanobakterium, Neisseria gonorrhoeae atau Chlamydia pneumoniae   
Pengobatan :
  • Untuk mengurangi nyeri tenggorokan diberikan obat pereda nyeri (analgetik), obat hisap atau berkumur dengan larutan garam hangat. 
  • Aspirin tidak boleh diberikan kepada anak-anak dan remaja yang berusia dibawah 18 tahun karena bisa menyebabkan sindroma Reye. 
  • Jika diduga penyebabnya adalah bakteri, diberikan antibiotik. 
  • Untuk mengatasi infeksi dan mencegah komplikasi (misalnya demam rematik), jika penyebabnya streptokokus, diberikan tablet penicillin. 
  • Jika penderita memiliki alergi terhadap penicillin bisa diganti dengan erythromycin atau antibiotik lainnya.  
Pencegahan 
  • Jika diduga suatu strep throat, bisa dilakukan pemeriksaan terhadap apus tenggorokan.  
Paru-paru Hitam
Nama Penyakit : Paru-Paru Hitam

Gejala :  
  • Paru-paru hitam simplek biasanya tidak menimbulkan gejala. 
  • Tetapi banyak penderita yang mengalami batuk menahun dan mudah sesak nafas karena mereka juga menderita emfisema (karena merokok) atau bronkitis (karena merokok atau terpapar polutan industri toksik lainnya).
  • Fibrosis masif progresif yang berat juga menyebabkan batuk dan sesak nafas. 
Penyebab :
  • Paru-paru hitam merupakan akibat dari terhirupnya serbuk batubara dalam jangka waktu yang lama. 
  • Merokok tidak menyebabkan meningkatnya angka kejadian paru-paru hitam, tetapi bisa memberikan efek tambahan yang berbahaya bagi paru-paru. 
  • Resiko menderita paru-paru hitam berhubungan dengan lamanya dan luasnya pemaparan terhadap debu batubara. 
  • Kebanyakan pekerja yang terkena berusia lebih dari 50 tahun. Penyakit ini ditemukan pada 6 dari 100.000 orang. 
Pengobatan : 
  • Tidak ada pengobatan khusus untuk penyakit ini, selain untuk mengobati komplikasinya (gagal jantung kanan atau tuberkulosis paru). 
  • Jika terjadi gangguan pernafasan, maka diberikan bronkodilator dan ekspektoran.
  • Tetapi adalah penting untuk menghindari pemaparan lebih lanjut. 
Pencegahan : 
  • Paru-paru hitam dapat dicegah dengan menghindari debu batubara pada lingkungan kerja. 
  • Pekerja tambang batubara harus menjalani pemeriksaan foto dada tiap 4-5 tahun sehingga penyakit ini dapat ditemukan pada stadium awal. 
  • Jika ditemukan penyakit, maka pekerja tersebut harus dipindahkan ke daerah dimana kadar debu batubaranya rendah, untuk menghindari terjadinya fibrosis masif progresif. 
 Pleurisi 
PLEURITIS
Nama Penyakit : Pleurisi
  • Gejala : Gejala yang paling sering ditemukan adalah nyeri dada, yang biasanya muncul secara tiba-tiba. 
  • Nyeri bervariasi, mulai dari rasa tidak enak sampai nyeri yang tajam dan menusuk.
  • Nyeri bisa dirasakan hanya pada saat bernafas dalam atau batuk, atau bisa juga dirasakan terus menerus, tapi bertambah hebat bila bernafas dalam dan batuk.
  • Nyeri merupakan akibat dari peradangan pada lapisan pleura sebelah luar dan biasanya dirasakan di dinding dada tepat di daerah yang mengalami peradangan. 
  • Tetapi nyeri juga bisa dirasakan atau hanya timbul di perut atau leher dan bahu sebagai suatu penjalaran nyeri (referred pain).
  • Pernafasan bisa cepat dan dangkal karena menarik nafas dalam menimbulkan nyeri; gerakan otot pada daerah yang terkena akan berkurang bila dibandingkan dengan gerakan otot pada daerah yang sehat.
  • Jika cairan tertimbun dalam jumlah yang besar, maka akan terjadi pemisahan lapisan pleura sehingga nyerinya hilang. 
  • Cairan dalam jumlah yang besar menyebabkan penderita mengalami kesulitan dalam mengembangkan paru-parunya pada saat bernafas sehingga terjadi gawat pernafasan. 
Penyebab :
  • Pneumonia 
  • Infark paru akibat emboli paru
  • Kanker
  • Tuberkulosis
  • Artritis reumatoid
  • Lupus eritematosus sistemik
  • Infeksi parasit (misalnya amuba)
  • Pankreatitis
  • Cedera (misalnya patah tulang iga) 
  • Bahan/zat iritatif dari saluran pernafasan atau tempat lain (misalnya abses) yang sampai ke pleura
  • Reaksi alergi terhadap obat-obatan seperti hidralazin, prokainamid, isoniazid, fenitoin, klorpromazin.
Pengobatan : 
  • Pengobatan pleurisi tergantung kepada penyebabnya. 
  • Jika penyebabnya adalah infeksi bakteri, diberikan antibiotik.
  • Jika penyebabnya adalah virus, tidak diperlukan pengobatan.
  • Jika penyebabnya adalah penyakit autoimun, dilakukan pengobatan terhadap penyakit yang mendasarinya.
  • Apapun penyebab dari pleurisi, biasanya nyeri dada bisa diredakan dengan memberikan obat pereda nyeri seperti asetaminofen atau ibuprofen.
  • Kodein dan golongan narkotik lainnya merupakan pereda nyeri yang lebih kuat tetapi cenderung bersifat menekan batuk, sehingga bukan merupakan langkah yang baik karena bernafas dalam dan batuk membantu mencegah terjadinya pneumonia. 
  • Karena itu jika sudah tidak terlalu nyeri, penderita pleurisi dianjurkan dan didorong untuk bernafas dalam dan batuk.
  • Batuk mungkin tidak terlalu nyeri jika penderita atau penolong menempatkan/memeluk sebuah bantal di daerah yang sakit.
  • Membungkus seluruh dada dengan perban elastis yang tidak lengket, juga bisa membantu meredakan nyeri yang hebat. 
  • Tetapi membungkus dada untuk mengurangi pengembangannya, akan meningkatkan resiko terjadinya pneumonia. 
Pencegahan : 
  • Segera obati bila anda telah merasa sakit di dada dan mulai merasakan sesak nafas juga batuk darah

Pneumonia
Pneumonia
Nama Penyakit : Pneumonia
Gejala 
  • Gejala yang berhubungan dengan pneumonia termasuk batuk, sakit dada, demam, dan kesulitan bernafas. 
  • Sedangkan tanda-tanda menderita Pneumonia dapat diketahui setelah menjalani pemeriksaan X-ray (Rongent) dan pemeriksaan sputum 
Penyebab : 
Cara penularan virus atau bakteri Pneumonia sampai saat ini belum diketahui pasti, namun ada beberapa hal yang memungkinkan seseorang beresiko tinggi terserang penyakit Pneumonia. Hal ini diantaranya adalah : 
  1. Orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah, seperti penderita HIV/AIDS dan para penderita penyakit kronik seperti sakit jantung, diabetes mellitus. Begitupula bagi mereka yang pernah/rutin menjalani kemoterapy (chemotherapy) dan meminum obat golongan Immunosupressant dalam waktu lama, dimana mereka pada umumnya memiliki daya tahan tubuh (Immun) yang lemah.
  2. Perokok dan peminum alkohol. Perokok berat dapat mengalami irritasi pada saluran pernafasan (bronchial) yang akhirnya menimbulkan secresi muccus (riak/dahak), Apabila riak/dahak mengandung bakteri maka dapat menyebabkan Pneumonia. Alkohol dapat berdampak buruk terhadap sel-sel darah putih, hal ini menyebabkan lemahnya daya tahan tubuh dalam melawan suatu infeksi.
  3. Pasien yang berada di ruang perawatan intensive (ICU/ICCU). Pasien yang dilakukan tindakan ventilator (alat bantu nafas) 'endotracheal tube' sangat beresiko terkena Pneumonia. Disaat mereka batuk akan mengeluarkan tekanan balik isi lambung (perut) ke arah kerongkongan, bila hal itu mengandung bakteri dan berpindah ke rongga nafas (ventilator) maka potensial tinggi terkena Pneumonia.
  4. Menghirup udara tercemar polusi zat kemikal. Resiko tinggi dihadapi oleh para petani apabila mereka menyemprotkan tanaman dengan zat kemikal (chemical) tanpa memakai masker adalah terjadi irritasi dan menimbulkan peradangan pada paru yang akibatnya mudah menderita penyakit Pneumonia dengan masuknya bakteri atau virus.
  5. Pasien yang lama berbaring. Pasien yang mengalami operasi besar sehingga menyebabkannya bermasalah dalah hal mobilisasi merupakan salah satu resiko tinggi terkena penyakit Pneumonia, dimana dengan tidur berbaring statis memungkinkan riak/muccus berkumpul dirongga paru dan menjadi media berkembangnya bakteri.
Pengobatan :

Penanganan dan pengobatan pada penderita Pneumonia tergantung dari tingkat keparahan gejala yang timbul dan type dari penyebab Pneumonia itu sendiri.

  1. Pneumonia yang disebabkan oleh bakteri akan diberikan pengobatan antibiotik. Pengobatan haruslah benar-benar komplite sampai benar-benar tidak lagi adanya gejala atau hasil pemeriksaan X-ray dan sputum tidak lagi menampakkan adanya bakteri Pneumonia, jika tidak maka suatu saat Pneumonia akan kembali diderita.
  2. Pneumonia yang disebabkan oleh virus akan diberikan pengobatan yang hampir sama dengan penderita flu, namun lebih ditekankan dengan istirahat yang cukup dan pemberian intake cairan yang cukup banyak serta gizi yang baik untuk membantu pemulihan daya tahan tubuh.
  3. Pneumonia yang disebabkan oleh jamur akan mendapatkan pengobatan dengan pemberian antijamur. Disamping itu pemberian obat lain untuk membantu mengurangi nyeri, demam dan sakit kepala. Pemberian obat anti (penekan) batuk di anjurkan dengan dosis rendah hanya cukup membuat penderita bisa beristirahat tidur, Karena batuk juga akan membantu proses pembersihan secresi mucossa (riak/dahak) diparu-paru. 
Pencegahan : 
  • Tidak merokok dan minum alkohol sampai berlebihan
  •  Menghindari udara kotor yang tercemar zat kemikal 
Tuberkulosis Paru-Paru (TBC)
TUBERCULOSIS
Nama Penyakit : Tuberkulosis Paru-Paru (TBC)
Gejala : 
  • Sangat mudah letih, bahkan saat tidak sedang bekerja
  • Berat badan terus menurun
  • Batuk-batuk berdahak disertai darah
  • Nyeri di bagian dada
  • Sering mengalami demam saat petang hari
  • Tubuh agak melengkung dan bahu agak naik 
Penyebab :
  • Penyakit TBC adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mikobakterium tuberkulosa. 
  • Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat tahan asam sehingga dikenal juga sebagai Batang Tahan Asam (BTA). 
  • Bakteri ini 1.  kali ditemukan oleh Robert Koch pada tanggal 24 Maret 1882, sehingga untuk mengenang jasanya bakteri tersebut diberi nama baksil Koch. 
  • Bahkan, penyakit TBC pada paru-paru kadang disebut sebagai Koch Pulmonum (KP). 
Pengobatan : 
  • Pengobatan bagi penderita penyakit TBC akan menjalani proses yang cukup lama, yaitu berkisar dari 6 bulan sampai 9 bulan atau bahkan bisa lebih. 
  • Penyakit TBC dapat disembuhkan secara total apabila penderita secara rutin mengkonsumsi obat-obatan yang diberikan dokter dan memperbaiki daya tahan tubuhnya dengan gizi yang cukup baik.
  • Selama proses pengobatan, untuk mengetahui perkembangannya yang lebih baik maka disarankan pada penderita untuk menjalani pemeriksaan baik darah, sputum, urine dan X-ray atau rontgen setiap 3 bulannya. Adapun obat-obtan yang umumnya diberikan adalah Isoniazid dan rifampin sebagai pengobatan dasar bagi penderita TBC, namun karena adanya kemungkinan resistensi dengan 2.  obat tersebut maka dokter akan memutuskan memberikan tambahan obat seperti pyrazinamide dan streptomycin sulfate atau ethambutol HCL sebagai satu kesatuan yang dikenal 'Triple Drug'. 
Pencegahan : 
Tips berikut berguna untuk mencegah Penularan penyakit TBC:
  1. Menutup mulut pada waktu batuk dan bersin
  2. Meludah hendaknya pada tempat tertentu yang sudah diberi desinfektan (air sabun)
  3. Imunisasi BCG diberikan pada bayi berumur 3-14 bulan
  4. Menghindari udara dingin
  5. Mengusahakan sinar matahari dan udara segar masuk secukupnya ke dalam tempat tidur
  6. Menjemur kasur, bantal,dan tempat tidur terutama pagi hari
  7. Semua barang yang digunakan penderita harus terpisah begitu juga mencucinya dan tidak boleh digunakan oleh orang lain
  8. Makanan harus tinggi karbohidrat dan tinggi protein 
Asma
BENGEK

Nama Penyakit : Asma
Gejala :
  • Gejala umum penyakit asma terlihat dengan keluhan sesak nafas, batuk-batuk yang berdahak. Suara napas akan berbunyi 'ngik-ngik', disebut wheezing atau suara bengek. 
  • Keadaan ini terjadi karena penyempitan ataupun pengerutan saluran pernapasan. 
  • Mungkin juga terjadi karena dahak yang berlebihan menutupi saluran pernapasan. 
  • Asma hanya terjadi dalam jangka waktu singkat pada suatu waktu tertentu. 
  • Kemudian setelah itu, penderita dapat bernapas kembali dengan normal.
Penyebab:
  1. Keadaan pasien, seperti faktor genetik yang berasal dari keluarga, adanya alergi dan saluran nafas yang sensitif, etnik, atau ras tertentu dan jenis kelamin
  2. Faktor lingkungan yang akan menyebabkan serangan asma. Bisa berasal dai pengaruh bahan pengawet, bumbu, jenis, dan zat pewarna pada makanan. Dapat juga disebabkan karena obat-obatan tertentu.
  3. Berbagai wangi-wangian tertentu seperti bau parfum, bau dari zat kimia, obat nyamuk bakar maupun spray, dan spray ruangan.
  4. Aktifitas fisik dan olahraga
  5. Perubahan cuaca, khususnya pada suhu udara dingin
  6. Emosi yang berlebihan
  7. Debu halus yang rumah, asap kendaraan, dan asap rokok
  8. Tepung sari bunga
  9.  Bulu hewan
Pengobatan:
  • Dengan obat spray yang dilakukan pada mulut
Pencegahan: 
  • Menghindari udara yang berdebu dan berasap 
Kanker paru-paru
Kanker paru
Nama Penyakit: Kanker Paru-Paru
Gejala:
  1. Batuk yang terus menerus atau menjadi hebat.
  2. Dahak berdarah, berubah warna dan makin banyak.
  3. Napas sesak dan pendek-pendek.
  4. Sakit kepala, nyeri atau retak tulang dengan sebab yang tidak jelas.
  5. Kelelahan kronis
  6. Kehilangan selara makan atau turunnya berat badan tanpa sebab yang jelas.
  7. Suara serak/parau.
  8. Pembengkakan di wajah atau leher.
Gejala
  • Gejala pada kanker paru umumnya tidak terlalu kentara, sehingga kebanyakan penderita kanker paru yang mencari bantuan medis telah berada dalam stadium lanjut. 
  • Kasus-kasus stadium dini/ awal sering ditemukan tanpa sengaja ketika seseorang melakukan pemeriksaan kesehatan rutin. 
Penyebab:
  1. Merokok
  2. Merokok Pasif (tidak merokok secara langsung)
  3. Radon Gas (gas-gas kimia)
  4. Faktor Keluarga (genetik)
  5. Polusi Udara
Pengobatan:
  • Beberapa prosedur yang dapat memudahkan diagnosa kanker paru antara lain adalah foto X-Ray, CT Scan Toraks, Biopsi Jarum Halus, Bronkoskopi, dan USG Abdomen. 
Pengobatan kanker paru dapat dilakukan dengan cara-cara seperti
  • Pembedahan dengan membuang satu bagain dari paru - kadang melebihi dari tempat ditemukannya tumor dan membuang semua kelenjar getah bening yang terkena kanker.
  • Radioterapi atau radiasi dengan sinar-X berintensitas tinggi untuk membunuh sel kanker.
  • Kemoterapi
  • Meminum obat oral dengan efek samping tertentu yang bertujuan untuk memperpanjang harapan hidup penderita. 
Pencegahan:
  • Tidak merokok berlebihan
  •  Menghindari asap rokok orang lain
  • Menghindari udara berpolusi tinggi 
Flu Burung 
Nama Penyakit : Flu Burung
Gejala :
  • Gejala umum yang dapat terjadi adalah demam tinggi, keluhan pernafasan dan (mungkin) perut. Replikasi virus dalam tubuh dapat berjalan cepat sehingga pasien perlu segera mendapatkan perhatian medis. 
Penyebab:
  • Penyebab flu burung adalah virus influenza tipe A yang menyebar antar unggas. 
  • Virus ini kemudian ditemukan mampu pula menyebar ke spesies lain seperti babi, kucing, anjing, harimau, dan manusia.
  • Virus influenza tipe A memiliki beberapa subtipe yang ditandai adanya Hemagglutinin (H) dan Neuramidase (N). Ada 9 varian H dan 14 varian N. 
  • Virus flu burung yang sedang berjangkit saat ini adalah subtipe H5N1 yang memiliki waktu inkubasi selama 3-5 hari.
Pengobatan:
  • Penanganan medis maupun pemberian obat dilakukan oleh petugas medis yang berwenang. Obat-obatan yang biasa diberikan adalah penurun panas dan anti virus. 
  • Di antara antivirus yang dapat digunakan adalah jenis yang menghambat replikasi dari neuramidase (neuramidase inhibitor), antara lain Oseltamivir (Tamiflu) dan Zanamivir. 
  • Masing-masing dari antivirus tersebut memiliki efek samping dan perlu diberikan dalam waktu tertentu sehingga diperlukan opini dokter.
Pencegahan:
  • Kotoran dari burung atau unggas yang terinfeksi dapat membawa virus flu burung, jadi sebaiknya jangan menyentuh burung, unggas atau kotorannya.
  • Bila anda telah memang burung atau unggas, segara cuci tangan dengan sabun cair dan air.
  • Masak dengan benar unggas dan telurnya sebelum dimakan/dihidangkan
  • Bila anda mengalami gejala flu, konsultasi ke dokter dan memakai masker untuk menghindari penyebaran penyakit.
  • Perlindungan terbaik terhadap influenza adalah dengan memiliki pertahanan tubuh yang baik. Hal ini dapat dilakukan dengan diet yang seimbang, olahraga yang teratur, istirahat yang cukup, kurangi stress, dan tidak merokok. Hindari tempat umum padat yang bersirkulasi udara buruk
  • Bila anda mengalami gejala demam dan pernafasan setelah kembali dari negara yang dilaporkan ada wabah flu burung, konsultasi ke dokter anda dan ceritakan perjalanan anda selama ini. 
Emfisema
Nama Penyakit : Emfisema
Gejala : 
  • Gejala Emfisema ringan semakin bertambah buruk selama penyakit terus berlangsung. 
  • Gejala-gejala emfisema antara lain: 
  1. Sesak napas
  2. Bengek
  3. Sesak dada
  4. Mengurangi kapasitas untuk kegiatan fisik
  5. Batuk kronis
  6. Kehilangan nafsu makan dan berat
  7. Kelelahan
Penyebab:
  • Emfisema adalah jenis penyakit paru obstruktif kronik yang melibatkan kerusakan pada kantung udara (alveoli) di paru-paru. 
  • Akibatnya, tubuh tidak mendapatkan oksigen yang diperlukan. 
  • Emfisema membuat penderita sulit bernafas. P
  • enderita mengalami batuk kronis dan sesak napas.  
  • Penyebab paling umum adalah merokok.  
Pengobatan : 
  • Pengobatan didasarkan pada gejala yang terjadi, apakah gejalanya ringan, sedang atau berat. 
  • Perlakuan termasuk menggunakan inhaler, pemberian oksigen, obat-obatan dan kadang-kadang operasi untuk meredakan gejala dan mencegah komplikasi. 
Pencegahan : 
  • Jika penderita adalah perokok aktif, berhenti merokok dapat membantu mencegah penderita dari penyakit ini. 
  • Jika emfisema sudah menjalar, berhenti merokok mencegah perkembangan penyakit. 
Rhinitis
Nama Penyakit : Rhinitis
Gejala: 
  • Rhinitis disebabkan oleh kronis atau akut peradangan dari selaput lendir dari hidung karena virus, bakteri atau iritan. 
  • Hasil peradangan dalam menghasilkan jumlah berlebihan lendir , biasanya menghasilkan pilek tersebut, serta hidung tersumbat
  • Menurut studi terbaru selesai pada Amerika Serikat , lebih dari 50 juta orang Amerika penderita saat ini
  • Rinitis juga telah ditemukan untuk mempengaruhi lebih dari sekedar hidung, tenggorokan, dan mata. Ini telah dikaitkan dengan masalah tidur, kondisi telinga, dan masalah bahkan belajar. 
  • Rinitis disebabkan oleh peningkatan histamin , yang paling sering dipicu oleh udara alergen
  • Alergen ini dapat mempengaruhi individu hidung, tenggorokan, atau mata dan menyebabkan peningkatan produksi cairan dalam area ini. 
Penyebab :
  • Rhinitis umumnya disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri, termasuk flu biasa, yang disebabkan oleh Rhinovirus dan Coronavirus atau bakteri sinusitis
  • Gejala flu biasa termasuk rinovera , sakit tenggorokan ( faringitis ), batuk , kemacetan , dan sedikit sakit kepala . 
Pengobatan: 
Pengobatan rinitis non-alergika berdasarkan penyebabnya: 
  • Infeksi karena virus biasanya akan membaik dengan sendirinya dalam waktu 7-10 hari; sedangkan infeksi bakteri memerlukan terapi antibiotik. 
  • Untuk status hipotiroid perbatasan, bisa diberikan ekstrak tiroid 
  • Rinitis karena kehamilan biasanya akan berakhir pada saat persalinan tiba. 
  • Untuk mengatasi rinitis akibat pil KB sebaiknya pemakaian pil KB dikurangi atau diganti dengan kontrasepsi lainnya. 
Obat-obatan yang bisa diberikan untuk meringankan gejala rinitis:
  1. Obat tetes hidung yang mengandung corticosteroid (untuk mengurangi peradangan)
  2. Obat tetes hidung yang mengandung simpatomimetik (untuk mengurangi pembengkakan dan penyumbatan hidung). 
Sinusitis
Nama Penyakit : Sinusitis
Gejala :
  • Gejala sinusitis yang paling umum adalah sakit kepala, nyeri pada daerah wajah, serta demam. Hampir 25% dari pasien sinusitis akan mengalami demam yang berhubungan dengan sinusitis yang diderita. Gejala lainnya berupa wajah pucat, perubahan warna pada ingus, hidung tersumbat, nyeri menelan, dan batuk. Beberapa pasien akan merasakan sakit kepala bertambah hebat bila kepala ditundukan ke depan. Pada sinusitis karena alergi maka penderita juga akan mengalami gejala lain yang berhubungan dengan alerginya seperti gatal pada mata, dan bersin bersin. 
Penyebab :
  • Sinusitis dapat terjadi bila terdapat gangguan pengaliran udara dari dan ke rongga sinus serta adanya gangguan pengeluaran cairan mukus. 
  • Adanya demam, flu, alergi dan bahan bahan iritan dapat menyebabkan terjadinya pembengkakan pada ostia sehingga lubang drainase ini menjadi buntu dan mengganggu aliran udara sinus serta pengeluaran cairan mukus. 
  • Penyebab lain dari buntunya ostia adalah tumor dan trauma. 
  • Drainase cairan mukus keluar dari rongga sinus juga bisa terhambat oleh pengentalan cairan mukus itu sendiri. 
  • Pengentalan ini terjadi akibat pemberiaan obat antihistamin, penyakit fibro kistik dan lain lain. Sel penghasil mukus memiliki rambut halus (silia) yang selalu bergerak untuk mendorong cairan mukus keluar dari rongga sinus. 
  • Asap rokok merupakan biang kerok dari rusaknya rambut halus ini sehingga pengeluaran cairan mukus menjadi terganggu. 
  • Cairan mukus yang terakumulasi di rongga sinus dalam jangka waktu yang lama merupakan tempat yang nyaman bagi hidupnya bakteri, virus dan jamur.
Pengobatan :
  • Untuk sinusitis yang disebabkan oleh karena virus maka tidak diperlukan pemberian antibiotika. Obat yang biasa diberikan untuk sinusitis virus adalah penghilang rasa nyeri seperti parasetamol dan dekongestan. Curiga telah terjadi sinusitis infeksi oleh bakteri bila terdapat gejala nyeri pada wajah, ingus yang bernanah, dan gejala yang timbul lebih dari seminggu. Sinusitis infeksi bakteri umumnya diobati dengan menggunakan antibiotika. Pemilihan antibiotika berdasarkan jenis bakteri yang paling sering menyerang sinus karena untuk mendapatkan antibiotika yang benar benar pas harus menunggu hasil dari biakan kuman yang memakan waktu lama. Lima jenis bakteri yang paling sering menginfeksi sinus adalah Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenzae, Moraxella catarrhalis, Staphylococcus aureus, dan Streptococcus pyogenes. Antibiotika yang dipilih harus dapat membunuh kelima jenis kuman ini. Beberapa pilihan antiobiotika antara lain amoxicillin, cefaclor, azithromycin, dan cotrimoxazole. Jika tidak terdapat perbaikan dalam lima hari maka perlu dipertimbangkan untuk memberikan amoxicillin plus asam klavulanat. Pemberian antibiotika dianjurkan minimal 10 sampai 14 hari. Pemberian dekongestan dan mukolitik dapat membantu untuk melancarkan drainase cairan mukus. Pada kasus kasus yang khronis, dapat dipertimbangkan melakukan drainase cairan mukus dengan cara pembedahan. 
Pencegahan :Penderita sinus juga harus tanggap dengan penyakitnya dengan melakukan langkah-langkah berikut seperti:
  1. Segera obati alergi dan pilek
  2. Menggunakan filter udara untuk membantu menghilangkan alergen dari udara
  3. Hindari polusi udara seperti asap
  4. Hilangkan kebiasaan merokok
  5. Mengurangi konsumsi alcoho
  6. Kurangi perjalanan melalui jalur udara untuk penderita sinus kronis atau akut. Karena gelembung udara yang terjebak dalam tubuh memuai saat penurunan tekanan udara di pesawat akan memberikan tekanan pada jaringan sekitarnya dan bisa mengakibatkan terhalangnya tabung Eustachio (saluran yang menghubungkan telinga ke tenggorokan). Jika tetap harus bepergian gunakan obat tetes hidung dekongestan atau inhaler sebelum penerbangan
  7. Minum banyak air putih
  8. Hindari olahraga berenang di kolam renang dengan berklorin
  9. Hindari olahraga menyelam
  10. Hindari suhu ekstrim terlalu panas atau dingin
  11. Mandi uap panas
  12. Mengurangi stress
  13. Gunakan obat herbal alami seperti sirih untuk melancarkan aliran lendir. 
 Laringitis

Gejala :
  • Suara serak
  • Suara pelan
  • Rasa gatal dan kasar di tenggorokan
  • Sakit tenggorokan
  • Tenggorokan kering batuk kering 
Penyebab : 
  • Biasanya infeksi virus menyebabkan laringitis akut. Infeksi bakteri seperti difteri juga dapat menjadi penyebabnya, tapi hal ini jarang terjadi. 
  • Laringitis akut dapat jgua terjadi saat anda menderita suatu penyakit atau setelah anda sembuh dari suatu penyakit, seperti selesma, flu atau radang paru-paru (pneumonia).
  • Kasus yang sering terjadi pada laringitis kronis termasuk juga iritasi yang terus menerus terjadi karena penggunaan alkohol yang berlebihan, banyak merokok atau asam dari perut yang mengalir kembali ke dalam kerongkongan dan tenggorokan, suatu kondisi yang disebut gastroesophageal reflux disease (GERD). 
Pada orang dewasa, penyebab lain terjadinya suara serak yang kronis adalah: 
  • Perlukaan (sariawan) pada pita suara 
  • Bisul (polip atau nodules) pada pita suara
  • Pita suara yang kendur karena faktor usia
  • Kelumpuhan pada pita suara, yang merupakan akibat dari suatu cedera, serangan stroke atau adanya tumor pada paru-paru
Pengobatan : 
  • Pengobatan yang dilakukan tergantung pada penyebab terjadinya laringitis. 
  • Pengobatan terbaik untuk laringitis yang diakibatkan oleh sebab-sebab yang umum, seperti virus, adalah dengan mengistirahatkan suara anda sebanyak mungkin dan tidak membersihkan tenggorokan dengan berdehem. 
  • Bila penyebabnya adalah zat yang dihirup, maka hindari zat penyebab iritasi tersebut.  Anda juga mungkin akant erbantu bila anda menghirup uap hangat dari baskom yang diisi air panas. 
  • Bila anak anda yang masih berusia balita mengalami laringitis yang berindikasi ke arah croup, dokter anak mungkin akan meresepkan kortikosteroid seperti dexamethasone. 
  • Untuk laringitis kronis yang juga berhubungan dengan kondisi lain seperti rasa terbakar di ulu hati, merokok atau alkoholisme, anda harus memperbaiki dulu kondisi-kondisi tersebut bila anda ingin membaik. 
  • Bila anda merokok, berhentilah merokok. Sebagai tambahan, bila anda seorang perokok dan sering mengalami suara serak yang kerap kali terjadi, temui dokter dan lakukan pemeriksaan menyeluruh pada pita suara anda untuk memastikan tidak adanya sel-sel kanker pada pita suara anda. Bila dideteksi secara dini, kanker pada laring biasanya dapat diatasi dengan baik melalui tindakan operasi atau radiasi 
  • Bila laringitis yang anda alami disebabkan oleh konsumsi alkohol, berhentilah minum alkohol. Bila anda tidak dapat berhenti mengkonsumsi alkohol secara sukarela, cari terapi yang dapat membantu anda melakukannya. 
Pencegahan : 
  • Jangan merokok, dan hindari asap rokok dengan tidak menjadi perokok tidak langsung. Rokok akan membuat tenggorokan anda kering dan mengakibatkan iritasi pada pita suara anda. 
  • Minum banyak air. Cairan akan membantu menjaga agar lendir yang terdapat pada tenggorokan tidak terlalu banyak dan mudah untuk dibersihkan 
  • Batasi penggunaan alkohol dan kafein untuk mencegah tenggorokan kering. Bila anda mengalami laringitis, hindari kedua zat tersebut diatas. 
  • Jangan berdehem untuk membersihkan tenggorokan anda. Berdehem tidak akan berakibat baik bagi anda, karena berdehem akan menyebabkan terjadinya vibrasi abnormal pada pita suara anda dan meningkatkan pembengkakan. Berdehem juga akan menyebabkan tenggorokan anda memproduksi lebih banyak lendir dan merasa lebih iritasi, membuat anda ingin berdehem lagi.

Posting Komentar

0 Komentar