Pertumbuhan Pada Tumbuhan Biologi Kelas 2 > Pertumbuhan Dan Perkembangan | 54 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
PERTUMBUHAN adalah proses pertambahan ukuran sel atau organisme. Pertumbuhan ini bersifat kuantitatif/ terukur. PERKEMBANGAN adalah proses menuju kedewasaan pada organisme. Proses ini berlangsung secara kualitatif. Baik pertumbuhan atau perkembangan bersifat irreversibel. PERTUMBUHAN PADA TUMBUHAN Secara umum pertumbuhan dan pekembangan pada tumbuhan diawali untuk stadium zigot yang merupakan hasil pembuahan sel kelamin betina dengan jantan. Pembelahan zigot menghasilkan jaringan meristem yang akan terus membelah dan mengalami diferensiasi. Diferensiasi adalah perubahan yang terjadi dari keadaan sejumlah sel, membentuk organ-organ yang mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda. Terdapat 2 macam pertumbuhan, yaitu: 1. Pertumbuhan Primer Terjadi sebagai hasil pembelahan sel-sel jaringan meristem primer. Berlangsung pada embrio, bagian ujung-ujung dari tumbuhan seperti akar dan batang. Embrio memiliki 3 bagian penting : a. tunas embrionik yaitu calon batang dan daun b. akar embrionik yaitu calon akar c. kotiledon yaitu cadangan makanan Gbr. Embrio Tumbuhan Pertumbuhan tanaman dapat diukur dengan alat yang disebut auksanometer.Daerah pertumbuhan pada akar dan batang berdasar aktivitasnya tcrbagi menjadi 3 daerah a. Daerah pembelahan Sel-sel di daerah ini aktif membelah (meristematik) b. Daerah pemanjangan Berada di belakang daerah pembelahan c. Daerah diferensiasi Bagian paling belakang dari daerah pertumbuhan. Sel-sel mengalami diferensiasi membentuk akar yang sebenarnya serta daun muda dan tunas lateral yang akan menjadi cabang. 2. Pertumbuhan Sekunder Merupakan aktivitas sel-sel meristem sekunder yaitu kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan ini dijumpai pada tumbuhan dikotil, gymnospermae dan menyebabkan membesarnya ukuran (diameter) tumubuhan. - Mula-mula kambium hanya terdapat pada ikatan pembuluh, yang disebut kambium vasis atau kambium intravasikuler. Fungsinya adalah membentuk xilem dan floem primer. - Selanjutnya parenkim akar/batang yang terletak di antara ikatan pembuluh, menjadi kambium yang disebut kambium intervasis. - Kambium intravasis dan intervasis membentuk lingkaran tahun Þ bentuk konsentris. Kambium yang berada di sebelah dalam jaringan kulit yang berfungsi sebagai pelindung. Terbentuk akibat ketidakseimbangan antara permbentukan xilem dan floem yang lebih cepat dari pertumbuhan kulit. - ke dalam membentuk feloderm : sel-sel hidup - ke luar membentuk felem : sel-sel mati
|
Persendian Biologi Kelas 2 > Gerak Pada Tumbuhan Dan Vertebrata | 60 | ||||||||||||||||
PERSENDIAN adalah hubungan antar tulang (ARTIKULASI) MEMBRAN SINOVIAL (selaput sendi) adalah : Selaput yang membungkus ujung-ujung tulang yang membentuk persendian. Selaput ini menghasilkan MINYAK SINOVIAL yang berguna sebagai pelumas sendi. ARTIKULASI terbagi atas 3 bentuk yaitu :
| |||||||||||||||||
| |||||||||||||||||
< Sebelum Sesudah > |
Otot Biologi Kelas 2 > Gerak Pada Tumbuhan Dan Vertebrata | 61 |
OTOT (MUSCULUS) Macam otot 1. Otot polos Þ gerakan tak disadari (INVOLUNTER) 2. Otot lurik = serat lintang Þ gerakan disadari (VOLUNTER) 3. Otot jantung = MIOKARDIUM Þ involunter MIOGLOBIN adalah pigmen otot yang berfungsi mengikat oksigen. BAGIAN-BAGIAN OTOT - TENDON Þ urat otot, bagian ujung otot yang mengecil. - VENTRIKEL Þ empal otot, bagian tengah otot yang menggembung. - ORIGO Þ ujung otot yang melekat pada tempat yang tidak bergerak. - INSERSIO Þ ujung otot yang melekat pada tempat yang bergerak. - NORMOTROFI Þ otot yang besarnya normal. - ATROFI Þ otot yang mengecil, lisut. - HIPERTROFI Þ otot yang membesar. - DISKUS INTERKALARIS Þ bagian khas otot jantung yang merupakan batas. KARAKTERISTIK OTOT a. KONTRAKTIBILITAS Þ kemampuan untuk memendek b. EKSTENSIBILITAS Þ kemampuan untuk memanjang c. ELASTISITAS Þ kemampuan untuk kembali ke ukuran semula setelah memendek atau memanjang KERJA OTOT - TONUS Þ ketegangan akibat mengerutnya otot (kontraksi), - TETANUS Þ ketegangan maksimum yang terus menerus, - FLEKSI Þ membengkokkan > < EKSTENSI Þ meluruskan, - ABDUKSI Þ menjauhi badan > < ADDUKSI Þ mendekati badan, - DEPRESI Þ ke bawah > < ELEVASI Þ ke atas, - SUPINASI Þ memutar telapak tangan menengadah > < PRONASI Þ menelungkup. MEKANISME GERAKAN OTOT - AKTIN dan MIOSIN : protein khas dari otot. - ASETILKOLIN : zat reseptor rangsang yang sangat peka. - ATP - ADP - AMP : energi yang diperlukan untuk kontraksi otot. Gambar 1 : Keterangan : a. Otot, b. Serabut otot dengan intinya, c. Kumpulan serabut otot, d. Miofibril, e. Zona H dan Z dari miofibril, f. Aktin dan miosin, g. Otot berelaksasi dan berkontraksi. - FASE ANAEROB (KONTRAKSI) ATP Þ ADP + P + Energi ADP Þ AMP + P + Energi Kreatinfosfat Þ Kreatin + Fosfat + Energi - FASE AEROB (pembentukan kembali ATP) ATP yang habis digunakan selama fase anaerob dibentuk kembali dengan mendapat energi dari hasil penguraian glukosa. GLIKOGEN Þ LAKTASIDOGEN Þ GLUKOSA + ASAM LAKTAT GLUKOSA Þ CO2 + H2O + Energi Asam Laktat = zat peleleh O2 diambil secara cepat untuk mengoksidasi asam laktat sehingga orang yang kelelahan akan terengah-engah | |
| |
< Sebelum Sesudah > |
Gangguan Pada Sistem Gerak Biologi Kelas 2 > Gerak Pada Tumbuhan Dan Vertebrata | 62 | ||||||||||||||||
GANGGUAN PADA SISTEM GERAK
| |||||||||||||||||
| |||||||||||||||||
< Sebelum Sesudah > |
Struktur tubuh hewan dan manusia terdiri dari beberapa sistem organ tubuh. Sistem organ tubuh tersebut saling berkaitan dan bekerja satu sama lain sehingga individu dapat hidup dengan baik.
Sistem organ tubuh yang penting pada hewan dan manusia antara lain
SISTEM ORGAN TUBUH TELAAH PADA MANUSIA
1. GERAK DAN SISTEM ALAT GERAK Þ KINESIOLOGI
2. MAKANAN DAN SISTEM PENCERNAAN Þ GASTROENTEROLOGI
3. DARAH DAN SISTEM PEREDARAN DARAH Þ HEMATOLOGI
4. EKSKRESI DAN SISTEM EKSKRESI Þ NEFROLOGI
5. PERNAFASAN DAN SISTEM PERNAFASAN Þ PULMONOLOGI
6. SISTEM SARAF DAN SISTEM KOORDINASI Þ NEUROLOGI
7. DAN SISTEM HORMON Þ ENDOKRINOLOGI
GASTROENTEROLOGI
Zat Makanan
Makanan sehat harus terdiri dari zat-zat nutrien (zat gizi) antara lain :
1. Protein
Mengandung asam amino (essensial dan non essensial). Kebutuhan protein untuk orang dewasa adalah 1 gram/kg.BB/hari. Jika kebutuhan tersebut berlebih, maka kelebihannya akan dibuang melalui ginjal dalam bentuk urea Þ inilah yang disebut Nitrogen Balans.
Asam Amino Essensial adalah asam amino yang tidak dapat dibuat sendiri oleh tubuh, jadi harus didatangkan dari luar.
Misalnya : Leusin, Lisin, Metionin, Fenilalanin, dsb.
Protein tidak menghasilkan energi
2. Lemak (Lipid)
Diperlukan sebagai pelarut beberapa vitamin, sebagai "bantalan lemak" (pelindung jaringan tubuh) dan penghasil energi yang besar (9 kal/g). Kebutuhan lemak untuk orang dewasa adalah 0,5 - 1 gram/kg.BB/hari.
3. Karbohidrat
Sebagai penghasil energi (4 kal/g). Kelebihan karbohidrat dalam tubuh akan disimpan dalam bentuk lemak.
4. Garam-Garam Mineral
5. Vitamin
Diperlukan dalam jumlah yang sangat kecil, tidak menghasilkan energi. Kekurangan vitamin dapat menyebabkan Penyakit Defisiensi.
Vitamin Yang Larut Dalam Air (Water Soluble Vitamins)
Vitamin Yang Larut Dalam Lemak (Lipid Soluble Vitamins)
Sistem organ tubuh yang penting pada hewan dan manusia antara lain
SISTEM ORGAN TUBUH TELAAH PADA MANUSIA
1. GERAK DAN SISTEM ALAT GERAK Þ KINESIOLOGI
2. MAKANAN DAN SISTEM PENCERNAAN Þ GASTROENTEROLOGI
3. DARAH DAN SISTEM PEREDARAN DARAH Þ HEMATOLOGI
4. EKSKRESI DAN SISTEM EKSKRESI Þ NEFROLOGI
5. PERNAFASAN DAN SISTEM PERNAFASAN Þ PULMONOLOGI
6. SISTEM SARAF DAN SISTEM KOORDINASI Þ NEUROLOGI
7. DAN SISTEM HORMON Þ ENDOKRINOLOGI
GASTROENTEROLOGI
Zat Makanan
Makanan sehat harus terdiri dari zat-zat nutrien (zat gizi) antara lain :
1. Protein
Mengandung asam amino (essensial dan non essensial). Kebutuhan protein untuk orang dewasa adalah 1 gram/kg.BB/hari. Jika kebutuhan tersebut berlebih, maka kelebihannya akan dibuang melalui ginjal dalam bentuk urea Þ inilah yang disebut Nitrogen Balans.
Asam Amino Essensial adalah asam amino yang tidak dapat dibuat sendiri oleh tubuh, jadi harus didatangkan dari luar.
Misalnya : Leusin, Lisin, Metionin, Fenilalanin, dsb.
Protein tidak menghasilkan energi
2. Lemak (Lipid)
Diperlukan sebagai pelarut beberapa vitamin, sebagai "bantalan lemak" (pelindung jaringan tubuh) dan penghasil energi yang besar (9 kal/g). Kebutuhan lemak untuk orang dewasa adalah 0,5 - 1 gram/kg.BB/hari.
3. Karbohidrat
Sebagai penghasil energi (4 kal/g). Kelebihan karbohidrat dalam tubuh akan disimpan dalam bentuk lemak.
4. Garam-Garam Mineral
- Kalsium (Ca) | Þ | Untuk membentuk matriks tulang, membantu proses penggumpalan darah dan mempengaruhi penerimaan rangsang oleh saraf. Kebutuhannya adalah 0,8 g/hari. |
- Fosfor (P) | Þ | Untuk membentuk matriks tulang, diperlukan dalam pembelahan sel, pada pengurutan otot, metabolisme zat. Kebutuhannya adalah 1 mg/hari. |
- Besi (Fe) | Þ | Merupakan komponen penting sitokrom (enzim pernafasan), komponen penyusun Hemoglobin. Kebutuhannya adalah 15 - 30 mg/hari. |
- Fluor (F) | Þ | Untuk menguatkan geligi. |
- lodium (I) | Þ | Komponen penting dalam hormon pertumbuhan (Tiroksin), kekurangan unsur tersebut dapat terjadi sebelum atau sesudah pertumbuhan berhenti |
- Natrium & Klor (NaCl) | Þ | Untuk pembentukan asam klorida (HCl). Kebutuhannya adalah 1 g/hari. |
5. Vitamin
Diperlukan dalam jumlah yang sangat kecil, tidak menghasilkan energi. Kekurangan vitamin dapat menyebabkan Penyakit Defisiensi.
Vitamin Yang Larut Dalam Air (Water Soluble Vitamins)
- | B1 (Aneurin = Thiamin) | Þ | Untuk mempengaruhi absorbsi lemak dalam usus. Defisiensinya menyebabkan Beri-Beri dan Neuritis. |
- | B2 (Riboflavin = Laktoflavin) | Þ | Transmisi rangsang sinar ke mata. Defisiensinya akan mengakibatkan Katarak, Keilosis. |
- | Asam Nikotin (Niasin) | Þ | Proses pertumbuhan, perbanyakan sel dan anti pelagra. Defisiensi akan menyebabkan Pelagra dengan gejala 3 D: Dermatitis, Diare, Dimensia. |
- | B6 (Piridoksin = Adermin) | Þ | Untuk pergerakan peristaltik usus. Defisiensi akan menyebabkan Kontipasi (Sembelit). |
Asam Pantotenat | Þ | Defisiensi akan menyebabkan Dermatitis | |
PABA (Para Amino Asam Benzoat) | Þ | Untuk mencegah timbulnya uban | |
Kolin | Þ | Defisiensi akan menimbulkan timbunan lemak pada hati. | |
Biotin (Vitamin H) | Þ | Defisiensi akan menimbulkan gangguan kulit | |
Asam Folat | Þ | Defisiensi akan menimbulkan Anemia defisiensi asam folat. | |
B12 (Sianokobalamin) | Þ | Defisiensi akan menimbulkan Anemia Pernisiosa | |
Vitamin C (Asam Askorbinat) | Þ | Berfungsi dalam pembentukan sel, pembuatan trombosit. Defisiensi akan menimbulkan pendarahan gusi, karies gigi, pendarahan di bawah kulit. Pada jeruk selain vitamin C ditemukan pula zat Sitrin dan Rutin yang mampu menghentikan pendarahan. Zat tersebut ditemukan olelj Sant-Gyorgi disebut pula Vitamin P. |
Vitamin Yang Larut Dalam Lemak (Lipid Soluble Vitamins)
- | Vitamin A (Aseroftol) | Þ | Berfungsi dalam pertumbuhan sel epitel, mengatur rangsang sinar pada saraf mata. Defisiensi awal akan menimbulkan gejala Hemeralopia (rabun senja) dan Frinoderma (kulit bersisik). Kemudian pada mata akan timbul Bercak Bitot setelah itu mata akan mengering (Xeroftalmia) akhirnya mata akan hancur (Keratomalasi). |
- | Vitamin D | Þ | Mengatur kadar kapur dan fosfor, (Kalsiferol = Ergosterol) memperlancar proses Osifikasi. Defisiensi akan menimbulkan Rakhitis. Ditemukan oleh McCollum, Hesz dan Sherman. |
- | Vitamin E (Tokoferol) | Þ | Berperan dalam meningkatkan Fertilitas. |
- | Vitamin K (Anti Hemoragi) | Þ | Ditemukan oleh Dam dan Schonheydcr. Berfungsi dalam pembentukan protrombin. Dibuat dalam kolon dengan bantuan bakteri Escherichia coli |
< Sebelum Sesudah >
Alat Pencernaan Makanan Sistem pencernaan makanan pada manusia terdiri dari beberapa organ, antara lain adalah: Gbr. Sistem Pencernaan pada manusia
| ||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||
< Sebelum Sesudah > |
• Apendikitis | Þ | Radang usus buntu. |
• Diare | Þ | Feses yang sangat cair akibat peristaltik yang terlalu cepat. |
• Kontipasi (Sembelit) | Þ | Kesukaran dalam proses Defekasi (buang air besar) |
• Maldigesti | Þ | Terlalu banyak makan atau makan suatu zat yang merangsang lambung. |
• Parotitis | Þ | Infeksi pada kelenjar parotis disebut juga Gondong |
• Tukak Lambung/Maag | Þ | "Radang" pada dinding lambung, umumnya diakibatkan infeksi Helicobacter pylori |
• Xerostomia | Þ | Produksi air liur yang sangat sedikit |
Gangguan pada sistem pencernaan makanan dapat disebabkan oleh pola makan yang salah, infeksi bakteri, dan kelainan alat pencernaan. Di antara gangguan-gangguan ini adalah diare, sembelit, tukak lambung, peritonitis, kolik, sampai pada infeksi usus buntu (apendisitis).
Diare Apabila kim dari perut mengalir ke usus terlalu cepat maka defekasi menjadi lebih sering dengan feses yang mengandung banyak air. Keadaan seperti ini disebut diare. Penyebab diare antara lain ansietas (stres), makanan tertentu, atau organisme perusak yang melukai dinding usus. Diare dalam waktu lama menyebabkan hilangnya air dan garam-garam mineral, sehingga terjadi dehidrasi.
Konstipasi (Sembelit)
Sembelit terjadi jika kim masuk ke usus dengan sangat lambat. Akibatnya, air terlalu banyak diserap usus, maka feses menjadi keras dan kering. Sembelit ini disebabkan karena kurang mengkonsumsi makanan yang berupa tumbuhan berserat dan banyak mengkonsumsi daging.
Tukak Lambung (Ulkus) Dinding lambung diselubungi mukus yang di dalamnya juga terkandung enzim. Jika pertahanan mukus rusak, enzim pencernaan akan memakan bagian-bagian kecil dari lapisan permukaan lambung. Hasil dari kegiatan ini adalah terjadinya tukak lambung. Tukak lambung menyebabkan berlubangnya dinding lambung sehingga isi lambung jatuh di rongga perut. Sebagian besar tukak lambung ini disebabkan oleh infeksi bakteri jenis tertentu.
Beberapa gangguan lain pada sistem pencernaan antara lain sebagai berikut: Peritonitis; merupakan peradangan pada selaput perut (peritonium). Gangguan lain adalah salah cerna akibat makan makanan yang merangsang lambung, seperti alkohol dan cabe yang mengakibatkan rasa nyeri yang disebut kolik. Sedangkan produksi HCl yang berlebihan dapat menyebabkan terjadinya gesekan pada dinding lambung dan usus halus, sehingga timbul rasa nyeri yang disebut tukak lambung. Gesekan akan lebih parah kalau lambung dalam keadaan kosong akibat makan tidak teratur yang pada akhirnya akan mengakibatkan pendarahan pada lambung. Gangguan lain pada lambung adalah gastritis atau peradangan pada lambung. Dapat pula apendiks terinfeksi sehingga terjadi peradangan yang disebut apendisitis.
Struktur khusus sistem pencernaan hewan ruminansia :
Sapi, misalnya, mempunyai susunan gigi sebagai berikut:
C = kaninus = gigi taring P = premolar = geraham depan M = molar = geraham belakang Berdasarkan susunan gigi di atas, terlihat bahwa sapi (hewan memamah biak) tidak mempunyai gigi seri bagian atas dan gigi taring, tetapi memiliki gigi geraham lebih banyak dibandingkan dengan manusia sesuai dengan fungsinya untuk mengunyah makanan berserat, yaitu penyusun dinding sel tumbuhan yang terdiri atas 50% selulosa. Jika dibandingkan dengan kuda, faring pada sapi lebih pendek. Esofagus (kerongkongan) pada sapi sangat pendek dan lebar serta lebih mampu berdilatasi (mernbesar). Esofagus berdinding tipis dan panjangnya bervariasi diperkirakan sekitar 5 cm. Lambung sapi sangat besar, diperkirakan sekitar 3/4 dart isi rongga perut. Lambung mempunyai peranan penting untuk menyimpan makanan sementara yang akan dimamah kembali (kedua kah). Selain itu, pada lambung juga terjadi proses pembusukan dan peragian. Lambung ruminansia terdiri atas 4 bagian, yaitu rumen, retikulum, omasum, dan abomasum dengan ukuran yang bervariasi sesuai dengan umur dan makanan alamiahnya. Kapasitas rumen 80%, retikulum 5%, omasum 7-8%, dan abomasum 7-8%. Pembagian ini terlihat dari bentuk gentingan pada saat otot sfinkter berkontraksi. Makanan dari kerongkongan akan masuk rumen yang berfungsi sebagai gudang sementara bagi makanan yang tertelan. Di rumen terjadi pencernaan protein, polisakarida, dan fermentasi selulosa oleh enzim selulase yang dihasilkan oleh bakteri dan jenis protozoa tertentu. Dari rumen, makanan akan diteruskan ke retikulum dan di tempat ini makanan akan dibentuk menjadi gumpalan-gumpalan yang masih kasar (disebut bolus). Bolus akan Jimuntahkan kembali ke mulut untuk dimamah kedua kali. Dari mulut makanan akan ditelan kembali untuk diteruskan ke ornasum. Pada omasum terdapat kelenjar yang memproduksi enzim yang akan bercampur dengan bolus. Akhirnya bolus akan diteruskan ke abomasum, yaitu perut yang sebenarnya dan di tempat ini masih terjadi proses pencernaan bolus secara kimiawi oleh enzim. Selulase yang dihasilkan oleh mikroba (bakteri dan protozoa) akan merombak selulosa menjadi asam lemak. Akan tetapi, bakteri tidak tahan hidup di abomasum karena pH yang sangat rendah, akibatnya bakteri ini akan mati, namun dapat dicernakan untuk menjadi sumber protein bagi hewan pemamah biak. Dengan demikian, hewan ini tidak memerlukan asam amino esensial seperti pada manusia. Hewan seperti kuda, kelinci, dan marmut tidak mempunyai struktur lambung seperti pada sapi untuk fermentasi seluIosa. Proses fermentasi atau pembusukan yang dilaksanakan oleh bakteri terjadi pada sekum yang banyak mengandung bakteri. Proses fermentasi pada sekum tidak seefektif fermentasi yang terjadi di lambung. Akibatnya kotoran kuda, kelinci, dan marmut lebih kasar karena proses pencernaan selulosa hanya terjadi satu kali, yakni pada sekum. Sedangkan pada sapi proses pencernaan terjadi dua kali, yakni pada lambung dan sekum yang kedua-duanya dilakukan oleh bakteri dan protozoa tertentu. Pada kelinci dan marmut, kotoran yang telah keluar tubuh seringkali dimakan kembali. Kotoran yang belum tercerna tadi masih mengandung banyak zat makanan, yang akan dicernakan lagi oleh kelinci. Sekum pada pemakan tumbuh-tumbuhan lebih besar dibandingkan dengan sekum karnivora. Hal itu disebabkan karena makanan herbivora bervolume besar dan proses pencernaannya berat, sedangkan pada karnivora volume makanan kecil dan pencernaan berlangsung dengan cepat. Usus pada sapi sangat panjang, usus halusnya bisa mencapai 40 meter. Hal itu dipengaruhi oleh makanannya yang sebagian besar terdiri dari serat (selulosa). Enzim selulase yang dihasilkan oleh bakteri ini tidak hanya berfungsi untuk mencerna selulosa menjadi asam lemak, tetapi juga dapat menghasilkan bio gas yang berupa CH4 yang dapat digunakan sebagai sumber energi alternatif. Tidak tertutup kemungkinan bakteri yang ada di sekum akan keluar dari tubuh organisme bersama feses, sehingga di dalam feses (tinja) hewan yang mengandung bahan organik akan diuraikan dan dapat melepaskan gas CH4 (gas bio). | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||
< Sebelum Sesudah > |
- Protozoa | Þ | Difusi (pada Amoeba) dan vakuola kontraktil (pada Paramaecium). |
- Coelenterata dan Platyhelmintbes | Þ | Sistem Gastrovaskuler. |
- Mollusca dan Arthropods | Þ | Sistem Peredaran darah terbuka |
- Annelida | Þ | Sistem peredaran darah tertutup. |
< Sebelum Sesudah >
- Pisces | Þ | Peredaran darah tunggal, jantung beruang dua. |
- Amphibi | Þ | Peredaran darah ganda, jantung beruang tiga. |
- Reptil | Þ | Peredaran darah ganda, jantung beruang empat, sekat antar ruang belum sempurna. Pada buaya terdapat lubang kecil antar bilik yang disebut foramen panizzae. |
- Aves | Þ | Peredaran darah ganda, jantung beruang empat, sekat sudah sempurna. |
< Sebelum Sesudah >
Darah (Sanguis) Terdiri dari dua komponen:
Fungsi Darah - Transportasi (sari makanan, oksigen, karbondioksida, sampah dan air) - Termoregulasi (pengatur suhu tubuh) - Imunologi (mengandung antibodi tubuh) - Homeostasis (mengatur keseimbangan zat, pH regulator) Eritrosit (Sel Darah Merah) Merupakan bagian utama dari sel darah. Jumlah pada pria dewasa sekitar 5 juta sel/cc darah dan pada wanita sekitar 4 juta sel/cc darah. Berbentuk Bikonkaf, warna merah disebabkan oleh Hemoglobin (Hb) fungsinya adalah untuk mengikat Oksigen. Kadar 1 Hb inilah yang dijadikan patokan dalain menentukan penyakit Anemia. Eritrosit berusia sekitar 120 hari. Sel yang telah tua dihancurkan di Limpa 4. Hemoglobin dirombak kemudian dijadikan pigmen Bilirubin (pigmen empedu). Lekosit (Sel Darah Putih) Jumlah sel pada orang dewasa berkisar antara 6000 - 9000 sel/cc darah. Fungsi utama dari sel tersebut adalah untuk Fagosit (pemakan) bibit penyakit/ benda asing yang masuk ke dalam tubuh. Maka jumlah sel tersebut bergantung dari bibit penyakit/benda asing yang masuk tubuh. Peningkatan jumlah lekosit merupakan petunjuk adanya infeksi Þ misalnya radang paru-paru.
Fungsi fagosit sel darah tersebut terkadang harus mencapai benda asing/kuman jauh di luar pembuluh darah. Kemampuan lekosit untuk menembus dinding pembuluh darah (kapiler) untuk mencapai daerah tertentu disebut Diapedesis. Gerakan lekosit mirip dengan amoeba Þ Gerak Amuboid. Jenis Lekosit
Trombosit (KEPING DARAH) Disebut pula sel darah pembeku. Jumlah sel pada orang dewasa sekitar 200.000 - 500.000 sel/cc. Di dalam trombosit terdapat banyak sekali faktor pembeku (Hemostasis) antara lain adalah Faktor VIII (Anti Haemophilic Factor) Þ Jika seseorang secara genetis trombositnya tidak mengandung faktor tersebut, maka orang tersebut menderita Hemofili. Proses Pembekuan Darah Trombosit yang menyentuh permukaan yang kasar akan pecah dan mengeluarkan enzim Trombokinase (Tromboplastin). Prosesnya adalah sebagai berikut; TROMBOSIT pecah ÞTROMBOPLASTIN ion Ca PROTROMBIN Þ TROMBIN Vitamin K FIBRINOGEN Þ FIBRIN Pada masa embrio (janin) sel-sel darah dibuat di dalam Limpa dan Hati (extra medullary haemopoiesis). Setelah embrio sudah cukup usia, fungsi itu diambil alih oleh Sumsum Tulang. Plasma Darah Terdiri dari air dan protein darah Þ Albumin, Globulin dan Fibrinogen. Cairan yang tidak mengandung unsur fibrinogen disebut Serum Darah. Protein dalam serum inilah yang bertindak sebagai Antibodi terhadap adanya benda asing (Antigen). Zat antibodi adalah senyawa Gama Þ Globulin. Tiap andbodi bersifat spesifik terhadap antigen dan reaksinya bermacam-macam. - Antibodi yang dapat menggumpalkan antigen Þ Presipitin. - Antibodi yang dapat menguraikan antigen Þ Lisin. - Antibodi yang dapat menawarkan racun Þ Antitoksin. Contohnya adalah sifat golongan darah (Blood Groups). Yang umum adalah penentuan cara ABO (ABO System) Þ oleh Landsteiner. Tabel Aglutinogen = antigen ; aglutinin = antibodi Jika aglutinogen dan aglutinin yang "sesuai" bercampur Þ Reaksi Aglutinasi. Donor Universal Þ golongan darah yang dapat memberikan darahnya pada semua jenis golongan darah yang lain Þ Golongan Darah O. Resipien Universal Þ golongan darah yang dapat memberikan darah dari semua jcnis golongan darah yang lain Þ Golongan Darah AB. Sistem golongan darah yang lain adalah Sistem Rhesus yang dikemukakan oleh Landsteiner. Nama Rhesus diambil dari sejenis kera Macacca rhesus (di India). Prinsipnya adalah terdapatnya antibodi terhadap antigen D (anti-D). Sistem rhesus mengenal dua jenis golongan darah yaitu: 1. Rhesus POSITIF 2. Rhesus NEGATIF (diturunkan secara genetis, Rh+ dominan terhadap Rh-) Eritroblastosis Foetalis adalah kelainan pada bayi di mana telah terjadi ketidaksesuaian faktor rhesus (bayi Rh + dan ibu Rh -). Gejala penyakit ini adalah Ikterik Þ ditemukan oleh Levine. Pertolongan pada bayi tersebut adalah dengan cara Transfusi Eksanguinasi (Exchange Transfussion). Jantung Terdiri dari tiga lapisan 1. Perikardium (lapisan luar) 2. Miokardium (lapisan tengah/otot jantung) 3. Endokardium (lapisan dalam) Jantung terdiri dari 4 ruang 1. Atrium Sinister (Serambi Kiri) 2. Atrium Dekster (Serambi Kanan) 3. Ventrikel Sinister (Bilik Kiri) 4. Ventrikel Dekater (Bilik Kanan) Antara Atrium Sinister (Serambi Kiri) dengan Ventrikel Sinister (Bilik Kiri) terdapat katup dua daun (Valvula Bicuspidalis), sedangkan antara Atrium Dekster (Serambi Kanan) dengan Ventrikel Dekster (Bilik Kanan) dihubungkan katup tiga daun (Valvula Tricuspidalis). Jantung mendapat makanan (oksigenasi) melalui pembuluh Arteri Koronaria. Peredaran darah terbagi dua bagian yang bekerja sekaligus yaitu : 1. Peredaran darah Pulmona/Peredaran darah pendek (jantung - paru-paru - jantung). 2. Peredaran darah Sistemik/Peredaran darah panjang (jantung - seluruh tubuh - jantung) Denyut jatung terbagi dua fase yaitu 1. Fase Sistolik (kontraksi). 2. Fase Diastolik (relaksasi). Pembuluh Darah Terdiri dari : 1. Pembuluh darah yang meninggalkan jantung Þ Arteri terdiri dari Aorta, Arteri, Arteriol. 2. Pembuluh darah yang menuju jantung Þ Vena terdiri dari Vena Kava, Vena, Venula. 3. Pembuluh antara arteri dan vena Þ Kapiler. | ||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||
< Sebelum Sesudah > |
0 Komentar