Warga Indrapuri Tewas Ditembak, Pelaku Diduga Oknum Perwira TNI


 – Surya Darma Sulaiman, 29, warga Gampong Seulangai, Kecamatan Indrapuri, Aceh Besar, tewas ditembak, Kamis (17/11) malam. Korban tersungkur bersimbah darah di depan rumahnya setelah sebutir peluru yang diduga dilepas oknum perwira TNI mengenai kepalanya.
Pistol
Ilustrasi (google.com)
Informasi yang dihimpun Harian Aceh menyebutkan, Surya meninggal setelah ditembak oleh oknum perwira TNI berinisial Jaf yang bertugas di jajaran Kodim 0114/Aceh Jaya. Perwira berpangkat Kapten CZI itu selama ini menjabat Dandim Lamno, Aceh Jaya.
Menurut warga setempat, kejadian naas itu berlangsung sekira pukul 22.30 WIB. “Korban meninggal di tempat setelah sebutir peluru mengenai kepalanya,” ujar warga di sekitar lokasi kejadian, Jumat (18/11).
Disebutkan, insiden tersebut bermula dari adu mulut antara adik ipar Surya yang bernama Agus dengan Azhar yang merupakan penyewa rumah milik Jaf. “Agus dan orangtuanya (adik ipar dan mertua korban), tidak terima Azhar membuang sampah ke tanah milik mereka. Adu mulut tersebut ternyata berakhir pada pengrusakan rumah yang ditempati Azhar. Agus merusak beberapa bagian rumah itu,” papar sumber tersebut.
Tak terima dengan perlakuan adik ipar Surya, lanjut sumber itu, Azhar melaporkan kejadian itu kepada pemilik rumah yang disewanya tersebut. Tidak lama kemudian, Jaf yang disebut-sebut berdomisili di Banda Aceh menuju ke Gampong Seulangai. Sebelum ke lokasi kejadian, oknum TNI itu juga menelepon petugas kepolisian untuk mengamankan keributan tersebut. “Setiba di Gampong Seulangai, pelaku tidak berhasil menjumpai Agus. Adik ipar Surya itu memang sudah melarikan diri seusai merusak rumah milik oknum perwira TNI tersebut,” terangnya.
Jaf yang sudah emosi berusaha mencari Agus ke rumah Surya. Korban yang saat itu sedang berada di rumah berusaha menenangkan Jaf dan mengajaknya naik ke rumah untuk menyelesaikan masalah itu secara kekeluargaan. “Namun, Jaf yang sudah emosi tiba-tiba mengeluarkan senjatanya dan menembak Surya,” katanya.
Di lokasi kejadian, menurut warga setempat, ditemukan dua selongsong peluru, namun yang mengenai korban cuma satu yakni di bagian kepala. “Korban sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tak tertolong karena terlalu banyak mengeluarkan darah di kepala,” sebut warga di sekitar lokasi kejadian.
Korban dikebumikan di Gampong Seulangai pada Jumat (18/11) pagi. Almarhum meninggalkan seorang istri bernama Hafni dan tiga orang anak.
Sementara itu, Kapendam IM Kolonel Arh Subagio Irianto yang dikonfirmasi Harian Aceh mengatakan kasus oknum TNI tembak warga itu sudah ditangani pihaknya. “Pelaku yang merupakan Danramil Lamno, Aceh Jaya, dan berpangkat Kapten CZI itu sudah ditahan,” katanya.
Dia menegaskan, Pangdam IM Mayjen TNI Adi Mulyono tetap berkomitmen memproses kasus itu hingga tuntas. “Panglima juga turut berduka cita atas musibah itu dan berjanji akan menegakkan hukum sesuai aturan. Sekarang kita tunggu saja hasil pemeriksa Pomdam,” sebutnya.
Selain turut berduka cita, kata Kapendam, jajaran Kodam IM juga memberikan santunan kepada keluarga korban. “Bantuan itu langsung diserahkan seusai pemakaman korban,” katanya

Posting Komentar

0 Komentar